Dibalik Kharisma Sang Jawara
Beliau adalah sosok seorang guru besar yang menjadi panutan kami dan berikut hanyalah sekilas tentangnya dibalik kharisma sang jawara
Belajar sejak usia dini
Saya ingin sekilas bercerita tentang seseorang yang selama ini menjadi guru saya. Bukan hanya seorang guru pencak silat semata, namun beliau mengajarkan saya kepribadian, akhlak dan lain sebagainya. Beliau adalah Pak Fauzan, dimana beliau ini telah mempelajari pencak silat sebagai budaya nusantara sejak masih usia dini.
Di usia enam tahun, beliau telah mengikuti pelatihan dan memiliki prestasi yang tak terhitung banyaknya. Meski kini beliau tinggal disebuah desa terpencil namun beliau masih teguh melestarikan budaya pencak silat kepada kami semuanya.
Sebagai salah satu muridnya, saya merasa memiliki sosok yang pantas untuk diteladani. Dengan segala ajaran beliau yang mengkombinasikan ilmu agama dengan keilmuan kanuragan pencak silat yang telah didalaminya sejak puluhan tahun yang lalu.
Mengabdi pada negeri
Saat ini beliau menjadi guru kami sekaligus beliau ini adalah salah satu guru di sekolah Islam di desa kami yang jauh dari keramaian kota. Kami tinggal di pesisir ini sejak kami lahir sehingga paham betul Pak Fauzan yang datang ke desa ini lalu mengabdi pada negeri dan tokoh masyarakat desa kami.
Sebagai guru di sekolah beliau dikenal sebagai guru yang sabar dan tak menggunakan kekerasan sama sekali. Padahal beliau ini ahli bela diri, jago main pukulan dan tendangan serta kokoh dengan senjata apapun. Baginya kesombongan hanya akan mencelakai hidup.
Bila tak ada kehadiran beliau di desa kami, bisa jadi kami dan semua pemuda pemudi disini tak menjadi seperti hari ini. Kebiasaan buruk para pemuda yang hidup bebas dimasa muda seperti para pendahulu kami kini sudah tak ada lagi. Berkat beliau, Pak Fauzan yang dengan sabar menjadi penasehat dan guru bagi kami semuanya.
Mengajar sepenuh hati
Pada awal kedatangan beliau adalah sebagai seorang pengajar atau guru di Madrasah dekat sini. Kemudian beliau menjadi Kepala Sekolah dan lalu membuka tempat latihan pencak silat. Saya sendiri awalnya tak tertarik sama sekali, namun begitu melihat langsung bagaimana kawan saya berubah menjadi baik akhirnya saya pun tertarik.
Saya sendiri adalah pengrajin kayu yang ingin mendalami ilmu pencak silat dan olah seni pernafasan. Dari beberapa buku yang pernah saya baca bahwa seni pernafasan bermanfaat untuk kesehatan. Saya ini memiliki penyakit Asma yang katanya sih keturunan.
Saya sangat bersyukur diterima sebagai murid beliau. Belajar dan bersaudara dengan para murid lainnya. Sosok guru yang tak hanya piawai namun juga penuh kesabaran menghadapi kami. Darinya kami belajar banyak hal dan utamanya adalah seni bela diri dengan kepribadian serta menjunjung tinggi perdamaian.
Rahasia dibalik panutan kami
Tanpa terasa telah tiga tahun lebih saya menjadi muridnya dan kini saya menjadi salah satu asisten beliau. Saya sering berdiskusi bersama dan membahas banyak hal. Hingga pada akhirnya saya mengulik tentang masa lalu beliau ini. Pak Fauzan, ternyata memiliki rekam jejak yang luar biasa. Salut saya atas kerendahan hatinya.
Beliau selain banyak menjuarai berbagai ajang lomba dan pertandingan, ternyata beliau adalah sosok jawara yang sangat disegani. Beberapa kali beliau menolak bila diminta untuk hal-hal yang sekiranya bersifat negatif dan mengganggu ketenangan serta kenyamanan.
Kemudian yang membuat saya terkesima adalah beliau yang rajin ibadah ini memiliki ilmu kekebalan tubuh setelah berguru kepada Mbah Mijan. Padahal setahu saya nama Mbah Mijan itu peramal yang sering muncul di TV. Biasa meramal artis dan selebritis begitu. Rupanya sang jawara pernah mendulang ilmu kepada Mbah Mijan. Tanpa sedikitpun menunjukkan kesombongan meski ilmu yang dimilikinya adalah ilmu kebal yang kerap menjadikan seseorang menjadi jumawa. Hal lain yang saya kagumi adalah beliau ini tak pernah marah-marah dan menyalahkan siapapun. Semoga panjang umur guruku, panutanku dan jawara kami semua. Aamiin.