Menikah Setelah Sewindu Pasrah

Cerita TKW Bikin Melongo

Menikah Setelah Sewindu Pasrah

Lama menjalin hubungan sampai pertunangan namun liku perjalanan asmaraku penuh terjal hingga akhirnya menikah setelah sewindu pasrah

Kontak WA mbah mijan

Cinta pertama sejati

Nama saya Putriana dan usia saya saat ini 27 tahun. Saya belum lama melangsungkan pernikahan saya tepatnya di awal tahun 2020. Saya dinikahi oleh Imron, cinta pertama saya sekaligus saya berharap dialah cinta terakhir saya. Kami saling mengenal sejak masih SMP dan kami ini seumuran hanya berbeda beberapa minggu saja.

Cerita asmara saya bermula sejak masih usia 14 tahun. Entah kenapa kami meyakini bahwa suatu saat nanti kami bakalan menikah. Kedua orang tua kami saling mengenal akrab lantaran mereka adalah seorang pegawai negeri yang kantornya hanya berbeda satu gedung saja.

Kami berdua seakan mendapat lampu hijau untuk melanjutkan urusan hati kami. Sejak SMP, SMU hingga akhirnya terpisah saat kuliah saja. Hubungan kamipun bukan menjadi rahasia baik pada lingkungan kami maupun teman-teman kami.

Bertunangan di usia dini

Selepas SMU itulah kami akhirnya melangsungkan pertunangan mengingat kami harus terpisah jarak karena pendidikan. Imron kuliah di Semarang dan saya tetap melanjutkan kuliah di Jogja. Jarak yang tidak begitu jauh sebenarnya tapi lumayan menyita waktu kebersamaan kami.

Seminggu atau dua minggu sekali kami bertemu bila jadwal kuliah sedang tidak padat. Kami biasanya menghabiskan waktu dengan bersilaturahmi kepada keluarga besar kami masing-masing. Singkat cerita nyaris tidak ada masalah dengan hubungan kami.

Semester demi semester yang kami lalui akhirnya purna sudah. Selepas wisuda Imron kembali ke Jogja dan seperti biasa kami bisa bersama lagi. Namun saat itu kami dihadapkan pada sebuah tanggung jawab pekerjaan dimana sudah saatnya kami untuk mandiri. Persiapan untuk menikah juga jadi kami sepakat untuk menabung bersama-sama.

Menikah Setelah Sewindu Pasrah

Terpisah karena kondisi

Saya bekerja sebagai admin disebuah perusahaan leasing di Jogja sedang Imron bekerja disebuah hotel berbintang. Secara karir yang kami jalani, Imron-lah yang lebih gemilang. Sering mendapat penghargaan dari tempatnya bekerja dan jenjang karir yang ia tapaki pun membawanya pada sebuah jabatan yang terus menanjak.

Karir yang mulus tak lantas membuat asmara kamipun mulus. Imron terikat kontrak dan harus berangkat ke Makassar untuk waktu yang tak bisa ditentukan. Saya malah sudah berstatus karyawan tetap jadi mustahil bagi saya untuk mengundurkan diri dari perusahaan ini.

Kami terpisah dan kesibukan Imron telah membuat kami mulai meretak. Retakan itu bertambah parah saat beberapa kali komunikasi terkendala dan ada pihak ketiga yang mencoba memisahkan kami. Banyak sahabat kami yang meyakini bahwa sosok orang ketiga ini menggunakan jasa orang pinter untuk memisahkan kami. Apapun itu yang ia lakukan adalah salah besar, mengingat kami sudah bertunangan dan kami telah merencanakan pernikahan kami.

Buah dari sabar dan ikhtiar

Kepada orang tua dan calon mertualah saya mencurahkan semua hal yang selama ini kami tutupi. Karena tahun sudah terus berganti. Imron tak kunjung pulang dengan berbagai alasan padahal jatah cuti pastinya ada. Bahkan sempat ada kabar ada teman kami yang melihat mas Imron di Jakarta dan Jogja.

Merasa ketidakberesan telah terjadi maka kami sekeluarga sepakat untuk mengambil jalan supranatural. Ini adalah masalah non logis, begitu kata orang tua kami. Perjalanan kesana sini mencari petunjuk berakhir saat ibu dan bapak menghadiri seminar di Jakarta. Mereka sengaja menemui Mbah Mijan di kediamannya.

Benar adanya bahwa Imron telah di guna-guna. Karenanya Mbah Mijan mengambil dua tindakan secara bertahap yakni Ruwatan dan Pelet Sekar Kinasih. Memang butuh kesabaran ekstra karena ternyata reaksi yang terjadi tak secepat membalikkan telapak tangan. Sampai pada akhirnya Imron pulang, bukan karena di mutasi tugas tapi kepulangannya karena ingin segera menikahiku dan meminta maaf bahwa selama ini dia telah khilaf. Depalan tahun lamanya pertunangan kami tak ada kejelasan dan berakhir dengan indah saat kami sudah dinyatakan sebagai suami istri yang sah. Barakallah, terima kasih.


Kontak WA mbah mijan
 

Konsultasi Dengan Mbah Mijan