Semangat Hidup Mapan Bersama Baiat Kerejekian

Cerita TKW Bikin Melongo

Semangat Hidup Mapan Bersama Baiat Kerejekian

Lama terpuruk dalam hidup aku akhiri dengan bangkit dan lebih semangat hidup mapan bersama Baiat Kerejekian

Kontak WA mbah mijan

Pekerja cerdas tapi malas

Saya adalah alumni Cumlaude dari salah satu perguruan tinggi ternama di Bandung. Namun saya tidak memulai karir di kota asal saya ini. Saya membulatkan tekad untuk ke Jakarta dan siap bersaing di ibukota. Tak sulit bagi saya untuk bisa diterima disalah satu perusahaan ekspedisi yang cukup besar itu.

Saya mengenang, saat itu memang saya lebih banyak bekerja menggunakan otak saya. Beberapa rekan saya sering ngatain saya ini malas sampai lama kelamaan mereka enggan ngatain saya lagi karena bosan. Predikat pemalas ini melekat dan saya pribadi merasakan itu sebagai hal biasa saja.

Karir saya menempati posisi Kepala Cabang cukup mudah sebab memang perusahaan mengambil dari nilai yang saya peroleh dari indeks prestasi saat kuliah. Perusahaan dalam hal ini kantor pusat tidak melihat kinerja saya setiap hari. Saya memang jarang turun langsung membantu tim, khususnya saat sedang sorting, preparing sampai shipping.

Pokoknya tahu beres

Selama bekerja hampir 4,5 tahun lamanya pokoknya saya tahu beres saja. Semua pekerjaan sudah dilakukan oleh tim yang memang sudah mumpuni dalam bidangnya. Saya biasa datang pagi lalu menyeduh kopi. Sambil duduk saya membaca buku atau informasi yang saya anggap trending. Sementara tim tetap bekerja seperti biasa dengan deadline yang ketat.

Setiap laporan saya ke kantor pusat adalah laporan yang beres sebab dikerjakan oleh staf saya yang memang sudah ahli. Nah jika ditanya sesuatu terkait operasional, saya akan jawab seperti apa yang saya saksikan. Demikian sepenggal kenangan dalam benak saya yang sudah di cap pemalas ini. 

Sampai pada suatu hari saat kunjungan HRD dan beberapa petinggi di kantor pusat, saya dianggap tidak seperti yang mereka harapkan. Karir saya bermasalah, posisi saya diturunkan dan semua fasilitas saya pun dicabut. Merasa sudah tak cocok dengan kondisi ini akhirnya saya resign saja.

Semangat Hidup Mapan Bersama Baiat Kerejekian

Sarjana merana menganggur lama

Dalam perkiraanku akan lebih mudah mendapat pekerjaan baru, lagi-lagi mengandalkan prestasi waktu kuliah. Ternyata tidak! Lapangan kerja lebih mencari kandidat yang berpengalaman dan memiliki keahlian serta jam terbang yang cukup. Aku pandai di sekolahan tapi bodoh dengan pekerjaan.

Sampai saking merananya menganggur aku sempat melamar jadi Office Boy. Tapi aku pakai ijazah SMA ku. Masa 3 bulan percobaan pun aku gak lulus jadi karyawan dan akhirnya menganggur lagi. Depresi mulai terasa karena menganggur di kota orang. Sementara mau kembali ke Bandung malu. Jangankan bawa uang banyak untuk pulang, sepatu pun sudah berlobang tak kuat beli baru.

Pengangguran membuat hariku menjadi liar, misalnya betah lama diluar kost an. Aku berjalan-jalan semauku kadang di terminal sampai setiap ruko yang ada tulisan lowongan pun aku datangi semua. Terkejut juga pas gak sengaja ketemu teman SMP. Teman yang biasa saja tanpa prestasi tapi malah ia sepertinya jadi orang penting ditempat kerjanya.

Diceramahi untuk mapan mandiri

Sejak hari itu aku diajak pulang teman lamaku ini. Namanya Dadang, posisinya Accounting Manager. Awal agak malu juga sih tapi gaya bicara Dadang yang enak dan dewasa membuatku nyaman mendengar. Dari seorang Dadang aku harus belajar. Ia meniti karir dari bawah hingga mencapai titik penting.

Bahkan ia juga akuntan publik. Sosok sederhana temanku ini mengarahkan aku untuk berubah. Jadilah rajin mulai dari ibadah, disiplin waktu dan rajin dalam hal apapun yang positif. Rajin belajar pun gak cukup buat menghadapi hidup dan persaingan.

Seorang teman yang kini berubah mulai dari gaya bicara, berpakaian bahkan cara duduk dan berjalan. Ia memang pantas jadi pimpinan. Dalam kamarnya aku melihat Tasbih beraroma wangi yang menurut Dadang itu adalah bagian dari Baiat Kerejekian. Aku tertarik ingin seperti Dadang, maka sejak itu aku tinggal satu kost dan akhirnya aku berhasil menduplikasi cara hidup mapan dengan Baiat Kerejekian.

Kontak WA mbah mijan 

Konsultasi Dengan Mbah Mijan