Usaha Maju Pesat Berkat Baiat
Ikhtiar yang sungguh-sungguh dan diiringi doa serta kekuatan berbagi menjadi saksi perjalanan usaha maju pesat berkat Baiat
Merintis selama enam tahun
Assalamualaikum para pembaca yang saya hormati. Perkenankan saya untuk berbagi perjalanan yang menjadi pengalaman dalam merintis usaha selama enam tahun. Saya Nurhasan dan tinggal di Medan. Sebelumnya saya adalah seorang Baker yang sempat bertugas di kota Malang, Jawa Timur. Sebagai orang yang mencintai pekerjaan kala itu saya sudah berangan suatu hari nanti saya akan membuka usaha toko roti dan kue.
Setelah hampir lima tahun bekerja saya memutuskan untuk mengundurkan diri dan kembali ke Medan. Berbekal pengaaman dan kenekatan akhirnya dibukalah gerai pertama saya sekitar tahun 2012. Enam tahun berlalu,usaha yang saya tekuni memang belum menunjukkan hasil yang saya harapkan.
Beranjak dari kondisi itulah saya kemudian mengambil inisiatif untuk membuka gerai diberbagai titik bekerjasama dengan beberapa pihak tentunya.
Bekerjasama yang gagal
Persiapan untuk membuka gerai pun saya lakukan dengan sebaik mungkin. Penampilan etalase dan stall dibuat dengan desain yang elegan lagi menarik. Kemudian untuk harga saya menyesuaikan dengan titik lokasi dimana gerai dibuka. Saat itu saya memilih ada tujuh supermarket, dua rumah sakit besar dan kantin sebuah sekolah bonafid.
Pada awal kerjasama ini berjalan lumayan bagus. Omset pun tidak mengecewakan dalam setahun pertama. Lalu muncul perpanjangan kontrak kerjasama yang jauh berbeda. Pada situasi ini saya dihadapkan pada pilihan yang sulit yakni menaikkan harga atau mengurangi porsi. Mengingat harga sewa dan profit sharing menjadi naik.
Meskipun begitu saya tetap melanjutkan walau sadar pada akhir kontrak kerjasama nanti tentu omset saya akan menurun grafiknya. Benar saja yang terjadi, seluruh gerai supermarket harus tutup dan berganti vendor. Inilah pengalaman berharga sebuah usaha dengan bekerjasama yang gagal.
Jatuh bangun
Bersama istri saya jatuh bangun merintis dan membesarkan usaha ini. Equipment produksi yang sudah terlanjur banyak kan sayang jika tidak dimaksimalkan jumlah produksinya. Nah akhirnya kami memutuskan untuk membuka gerai sendiri dengan menyewa ruko-ruko. Berkaca pada pengalaman sebelumnya kami sudah siap dengan segala risiko yang bakal terjadi.
Seorang manager salah satu gerai kami menyarankan ada baiknya usaha sebesar ini menggunakan penglaris sebagai sarana menjaga kelangsungan usaha. Saran itupun kami pertimbangkan masak-masak. Tak langsung mengambil keputusan begitu saja karena kan untuk mencari dan memilih praktisi spiritual memang tidak mudah.
Setelah mencari rekomendasi kesana kemari kami memilih untuk menghubungi Mbah Mijan ditahun 2018 lalu. Rupanya jauh di Tangerang jadi kami mesti memilih waktu untuk datang langsung ke alamat prakteknya. Begitu dapat jadwal akhirnya kamipun terbang menuju kediaman Mbah Mijan.
Paling diminati
Ada banyak sekali obrolan yang menjadi diskusi selama hampir empat jam. Jika tidak terbatas waktu dengan tiket kembali ke Medan, bisa jadi obrolan ini menjadi lebih lama. Kami dibekali sebuah sarana yang dinamakan Baiat Kerejekian Khusus Usaha. Tata cara yang harus kami laksanakan pun terbilang mudah. Tapi ingat jangan sampai lalai sedekah. Begitu pesan Mbah Mijan sebelum kami berpamitan.
Sesampainya di Medan, kami melaksanakanapa yang menjadi tugas kami dalammengaktifkan sarana Baiat ini. Dengan keyakinan dan kesungguhan kami, lambat laun perlahan namun pasti usaha kami merangkak naik. Makin maju pesat dan menjadi produk paling diminati pelanggan.
Tak lantas membuat kami lalai, usaha yang kian berhasil membuat kami harus terus menjaga mutu dan kualitas. Permintaan yang terus bertambah adalah buah dari ikhtiar serta kerja keras semua yang berada didalam naungan usaha kami ini. Buat para pembaca yang baik, jangan ragu untuk memulai usaha. Gagal itu biasa tapi ikhtiar sungguh-sungguh itu baru luar biasa. Wassalamualaikum.