Hilang Misterius Diculik Makhluk Halus
Manusia terlahir berdampingan dengan dunia lain yang memungkinkan jasad manusia itu bisa hilang misterius diculik makhluk halus
Fenomena orang hilang
Dalam sejarah kehidupan manusia tak luput dari berbagai pengalaman gaib. Salah satunya adalah mereka yang pernah mengalami kejadian mencekam ketika harus menghilang dari kehidupan nyata. Hilangnya mereka bukan sekadar hilang dari pandangan manusia saja, namun mereka berada pada dimensi tak kasat mata.
Fenomena ini terjadi di beberapa tempat di Indonesia bahkan dipenjuru dunia. Keberadaan makhluk halus yang menjadi penyebabnya, mereka berulah seakan menunjukkan eksistensinya. Memang tidak semua orang hilang diculik makhluk halus ini menjadi cerita yang dipercaya, tapi ini nyata adanya.
Sebut saja kisah nenek Katiyem di Banyumas yang menghilang karena ulah si Kelong, makhluk halus penculik manusia. Atau kisah dari Tanah Bugis yang terkenal dengan nama Kalimpau, sosok penculik dari alam Jin. Di Janeponto, Sulawesi makhluk halus penculik manusia dikenal dengan nama Anja. Lalu di Jawa penculik anak kecil tak kasat mata biasa disebut Wewe Gombel.
Menentang logika
Perlakuan jin yang dapat mengubah diri menyerupai manusia kerapkali dijadikan penyebab hilangnya seseorang tanpa sebab. Seakan bertentangan dengan logika kita, bagaimana mungkin makhluk halus bisa berbuat jahat kepada manusia yang sebenarnya diciptakan lebih sempurna?
Inilah fenomena yang nyata dalam kehidupan masyarakat kita. Seseorang yang dikenal tidak memiliki masalah dengan siapapun kok tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Kemudian tiba-tiba pula muncul atau ditemukan secara tidak sengaja dalam kondisi yang memprihatinkan.
Kejiwaan seseorang yang pernah mengalami kejadian ini secara langsung tentu saja koyak. Rasa trauma dan paranoid terus menghantui mereka ibarat hidup berada dalam ancaman yang terus menerus menghantui. Menurut logika memang seperti dongeng saja, kecuali bagi mereka yang melihat kejadiannya secara langsung. Anda bisa membayangkan betapa resah bila sepanjang hari berada dalam ketakutan.
Sudut pandang metafisika
Dalam melihat dan mengamati fenomena dari sudut pandang metafisika, memang benar adanya. Makhluk halus yang melakukan aksi penculikan hingga menyebabkan seseorang hilang secara misterius. Biasanya mereka yang menjadi korbannya adalah orang dengan tingkat keimanan yang tipis. Depresi karena masalah tertentu hingga tidak mengindahkan waktu sehingga menjadi sasaran empuk makhluk halus.
Misalnya Wewe Gombel, beraksi sekitar pukul 17.00. Sore hari menjelang Maghrib adalah senja yang menjadi waktu terbaik bagi si Wewe Gombel untuk melancarkan kejahatan. Mereka menculik biasanya anak-anak yang masih berada diluar rumah tanpa pengawasan orang tuanya. Lalu kemanakah anak-anak yang diculik ini? Tentu saja mereka berpindah dimensi.
Begitu juga dengan jenis makhluk halus penculik lainnya. Mereka sengaja memindahkan dimensi manusia yang mereka culik. Menjadikannya apapun yang mereka kehendaki, ini sama halnya dengan memperbudak manusia. Maka dari itu bila hal ini terjadi biasanya akan dilakukan serangkaian ritual khusus mulai dari menarik mengembalikan hingga memulihkan psikologis orang tersebut.
Mbah Mijan dan Puter Giling Sukma
Dalam menghadapi masalah seperti ini, Mbah Mijan menyajikan tindakan dengan menelaah lebih mendalam ikhwal musabab hilangnya seseorang. Ini karena setiap kasus hilang misterius itu berbeda-beda. Ada yang terjadi disekitaran rumah, diperjalanan bahkan di lereng gunung. Seperti yang terjadi pada para pendaki gunung.
Menindaklanjuti masalah manusia yang hilang misterius ini, tindakan yang paling tepat dilakukan adalah dengan Puter Giling Sukma. Lalu disempurnakan dengan Ruwatan Buang Sial sebagai upaya pemulihan dan selamatan. Memang ini membutuhkan proses waktu namun dengan kesabaran Insyaa Allah semua akan kembali normal seperti sedia kala.
Bagi Anda yang pernah mengalami atau melihat langsung masalah ini, tentu Anda memiliki catatan tersendiri. Namun bila Anda sama sekali belum pernah mengalami dan melihat fenomena ini, jadikanlah ini sebagai pembelajaran agar kita bisa menempatkan diri, ruang dan waktu. Semua bertujuan agar tercipta keselarasan hidup sesuai dengan alamnya masing-masing.
Berdoa dan menyayangi alam sekitar kita agar terhindar dari fenomena ini yang bisa saja terjadi kepada Anda atau orang terdekat Anda.