Inilah Rahasia Hutang Lunas Hidup Berkelas
Hampir lima tahun terpuruk dalam lingkaran kesusahan ekonomi dan inilah rahasia hutang lunas hidup berkelas
Cepat mengambil keputusan
Salam Hangat untuk semua pembaca artikel tentang pengalaman saya sebagai salah satu dari sekian banyak klien Mbah Mijan. Perkenalkan saya dari Yogyakarta, biasa dipanggil Ipul. Saya mendedikasikan masa muda saya untuk berkarya disebuah perusahaan advertising ternama. Tepatnya di Kota Pelajar ini. Sebagai seorang design grafis dan drafter lebih dari dua belas tahun lamanya.
Saya dikenal sebagai pribadi yang cepat mengambil keputusan. Ada kalanya keputusan yang ambil tersebut memicu kontra diantara rekan yang berkarya bersama saya. Namun dibalik itu, ada sangat banyak keputusan saya yang disetujui apalagi ketika sudah memasuki waktu mendesak.
Sebagai seorang design grafis saya ingin bisa memaksimalkan kemampuan saya ini dengan memiliki perusahaan yang bergerak dibidang yang lama saya tekuni. Secara garis besar sudah memahami tinggal bagaimana caranya bisa memulai saja.
Terlalu berani spekulasi
Sejujurnya untuk memenuhi keinginan saya itu belum ada cukup persiapan finansial saja. Setelah saya memutuskan mengundurkan diri lalu saya terlalu berani spekulasi. Mohon jangan diikuti cara saya ini. Yaa, saya memberanikan diri untuk mengambil pinjaman ke beberapa bank dengan jaminan sertifikat properti yang saya miliki. Jumlahnya pun terhitung fantastis melewati setengah Miliar Rupiah.
Kesemuanya itu adalah untuk pengadaan mesin serta peralatan pendukung operasional. Kemudian juga untuk biaya-biaya lainnya. Dalam hitungan enam bulan atau semester pertama semua berjalan normal dan baik-baik saja. Namun selepas itu, satu persatu masalah muncul yang mengakibatkan omzet tidak mencukupi untuk mengcover semuanya.
Kondisi minus dimulai pada bulan ke tujuh hingga hampir lima tahun lamanya. Sebuah usaha yang tidak bergerak naik grafiknya meski digawangi oleh para ahlinya advertising. Sempat ada niat untuk menjual aset tapi saya urungkan karena hanya akan menambah masalah baru.
Bangkit dari keterpurukan
Suatu pagi di awal bulan Juli 2016, seorang relasi yang saya kenal sejak masih bekerja dulu menghubungi saya. Awalnya sekadar bertanya kabar saja. Obrolan semakin menjadi seru dan berakhir dengan rencana kopi darat. Sekaligus saya diajak serta untuk menghadiri sebuah pameran besar di Jakarta Pusat. Berangkatlah saya naik kereta kelas ekonomi dari Yogyakarta ke Pasar Senen.
Ketika bertemu relasi inilah terjadi diskusi mendalam karena perbincangan bisnis menjurus pada nilai spiritual. Setelah selesai acara pameran itu kami sempat melanjutkan diskusi kembali. Keesokan harinya saya disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan bertemu Mbah Mijan didaerah Tangerang Kota. Bersyukurnya saya langsung bisa mendapatkan jafwal konsultasi tanpa harus menunggu lusa.
Saya begitu tertarik. Mengapa? Jawabnya karena saya ingin bangkit dari keterpurukan yang mendera saya selama ini. Dengan diantar relasi saya, sampailah kami dan sebuah tindakan spiritual pun dimulai. Saya harus dibersihkan dengan Ruwatan Buang Sial. Baru setelah itu sempurna, saya memfokuskan ada usaha dengan sarana Baiat Kerejekian.
Hidup lebih baik
Berasa pulang kembali ke Yogya dengan semangat baru. Sebuah spirit untuk menuju hidup lebih baik. Keyakinan saya ini menguat sebab ketika melihat perubahan luar biasa pada relasi saya. Rupanya dia juga salah satu klien Mbah Mijan yang konon sudah menggunakan sarana kerejekian sejak 2013. Dia juga dikenal rutin dalam bersedekah yang menjadi dasar kekuatan sarana ini.
Setiba dirumah disambut istri dan anak dengan istimewa. Semangat baru ini terbawa hingga menciptakan aura kehangatan yang positif pada seluruh penghuni rumah ini. Berkat itu pulalah saya setiap hari memiliki langkah pasti dalam menekuni usaha ini. Usaha yang hingga kini masih terus saya lakoni dengan gigih.
Jadi teringat masa-masa ketika terhimpit hutang ratusan juta dengan nilai riba yang mencekik setiap bulannya. Kini semua sudah berubah, tak ada lagi dan tak boleh ada lagi riba yang merusak perjalanan ikhtiar usaha saya. Dimana ada niat untuk terbebas dari lingkaran kesusahan, maka disitulah akan ada jalan.
