Tebar Pesona Dengan Susuk Energi Aura
Saya hanya dari kalangan biasa yang mampu menjadi magnet perhatian dan selalu percaya diri saat tebar pesona dengan Susuk Energi Aura
Peracik kopi sejati
Saya Harry Catur dan saya adalah penikmat kopi. Menggemari aneka racikan kopi sejak masih remaja membuat saya selalu penasaran untuk bisa meracik kopi ternikmat dari seluruh penjuru dunia. Kebetulan ayah saya juga peminum kopi, jadi beliaulah orang pertama yang selalu mencoba racikan kreasi kopi saya.
Saya bersekolah di SMU yang tidak mengajarkan bagaimana rahasia menciptakan racikan kopi sempurna. Maka itulah sejak kelas 3 SMU saya nekat belajar meracik kopi di sebuah Akademi khusus yang mengajarkan segala sesuatu tentang kopi.
Lembaga kursus kopi itu telah mencetak para barista profesional yang kini telah menjadi barista sejati dibanyak hotel berbintang dalam dan luar negeri. Semangat menjadi peracik kopi sejati saya makin tinggi manakala saya mulai bersentuhan dengan semua peralatan barista ditempat kursus.
Bekerja dengan aura
Melihat berulang kali adegan dalam tayangan Filosofi Kopi, tak bosan saya mencari rahasia kenapa seorang barista bisa terlihat elegan, menarik dan luwes ketika meracik kopi. Disinilah saya menemukan rupanya mereka itu memiliki aura positif yang mampu memunculkan rasa percaya diri.
Berbeda dengan profesi lainnya, para barista ini kesannya cool, calm dan confidence. Prinsip yang saya tanamkan dalam diri saya itu mendarah daging dan tak terpengaruh dengan ajakan sahabat saya lainnya untuk beralih profesi. Dahulu, keluarga dan sahabat mengarahkan saya agar menjadi musisi tapi hidup adalah pilihan.
Menyadari bahwa sebagai barista itu bekerja dengan aura positif, saya lantas mencari tahu bagaimana caranya. Singkat cerita saya mendapatkan jawaban dari pacar sahabat saya. Ada baiknya saya gunakan susuk khusus untuk Aura. Pilihan saya jatuh kepada Mbah Mijan untuk meracik sarana Susuk Energi Aura kepada peracik kopi seperti saya ini. Kemantapan itu bersambut dengan adanya motivasi dari Mbah Mijan yang tak saya duga sebelumnya.
Kesayangan boss dan pelanggan
Diantara ketatnya bisnis kopi dikota besar seperti Jakarta, tak dipungkiri profesi barista memang diincar oleh banyak boss. Brand kopi tumbuh bak jamur dimusim penghujan. Persaingan ketat terjadi dari kopi kelas bawah sampai kopi kelas atas. Ini membuktikan bahwa usaha coffeeshop memang investasi yang tepat.
Saya barista yang totalitas luar dalam, bekal keilmuan yang menjadi skill saya ditambah sarana metafisika dari ahlinya. Dalam bekerja dan berkarya saya kerapkali tebar pesona, meski secara tidak disadari oleh rekan-rekan hingga boss saya.
Lambat laun, boss dan pelanggan begitu akrab sedekat sahabat dengan saya. Kehadiran saya ditengah-tengah mereka menjadi momen tersendiri. Ini terbukti dengan seringnya pelanggan yang datang dan mengajak berfoto lalu mereka tag ke akun sosial media saya dan perusahaan. Alhasil, boss sekeluarga pun menganggap saya sebagai anak kesayangan di bisnis ini.
Keberuntungan tak terduga
Ketulusan saya dalam berkarya membawa saya pada banyak sekali hal tak terduga. Rahasia saya adalah menjaga penampilan, performa dan hasil kerja tetap maksimal serta konsisten. Lalu rahasia dari dalam tentunya susuk energi-lah yang mengubah pola pikir dan semangat saya.
Keberuntungan menghampiri mulai dari posisi karir yang terus menanjak, kepercayaan boss dan para pelanggan, hingga pada momen pernikahan saya yang sepenuhnya ditanggung oleh boss. Tak hanya berhenti disitu saja, saya bahkan diberangkatkan umroh bersama pasangan saya.
Masih ada lagi keberuntungan tak terduga yakni ketika saya memasuki masa kerja lima tahun, saya mendapatkan hak prosentase kepemilikan saham perusahaan. Sebuah golden share yang tak pernah terpikir dalam benak saya selama lima tahun berkarya. Tidak semua mendapatkan apresiasi seperti ini. Tercatat hanya dua orang saja yaitu saya dan Eksekutif Chef yang memang beliaulah arsitek hebat peracik resep semua makanan lezat disini. Kami berdua sangat bersyukur atas pencapaian ini. Tapi pesan Mbah Mijan, jangan cepat puas! Teruskanlah berkarya meracik nikmatnya secangkir kopi sampai tetes terakhir.