Usaha Catering Makin Booming

Cerita TKW Bikin Melongo

Usaha Catering Makin Booming

Saya akan berbagi rahasia sebuah peristiwa tujuh tahun silam yang menjadi awal perjalanan usaha catering makin booming

Kontak WA mbah mijan

Pekerja kuliner sejak remaja

Saya berasal dari daerah perbatasan Semarang-Demak. Saya mengenal dunia kuliner sejak usia remaja dimana kala itu saya diajak tetangga saya untuk membantunya di Semarang. Saya awalnya hanya disuruh menyiapkan bahan-bahan yang akan diolah saja. Lambat lain saya diajari dan diperbolehkan untuk membantu memasak.

Saya tak sempat lulus SLTA. Jadi ijazah saya hanya lulusan SMP saja. Meskipun nilai ujian saya diatas rata-rata tapi saya mengalah agar adik-adik saya bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Ketidakmampuan ekonomi keluarga saya mendorong saya untuk terus giat bekerja sambil belajar.

Sebagai pekerja kuliner yang berkecimpung di dunia catering tentu saja saya harus siap dengan padatnya jadwal. Boleh dibilang selama hampir lima tahun disana itu jadwal saya sangat padat. Hingga akhirnya mulai menurun dan berujung pada tidak ada pesanan sama sekali.

Sempat bekerja serabutan

Tak ingin berlama-lama menganggur akhirnya saya bekerja sebagai tukang tenda. Pekerjaan ini saya dapatkan dari kenalan saya waktu masih bekerja di catering. Tak hanya itu saja saya pun bekerja serabutan mulai dari membantu pembuatan taman hingga buruh angkut sayur mayur dipasar.

Sambil saya terus mengasah mental saya, sejujurnya saya ingin merantau ke Jakarta. Niat itu semakin besar ketika saya mendengar kabar bahwa orang yang mengajak saya bekerja di catering telah menjadi pengusaha kuliner di Bekasi. Saya ingin mengikuti jejaknya dan tak lagi bekerja serabutan seperti ini.

Perlahan-lahan saya mengumpulkan bekal untuk bisa merantau. Sampai pada akhirnya waktu yang ditunggu pun tiba. Saya bertemu teman lama yang juga akan merantau ke Jakarta. Kami pun berangkat bersama-sama naik kereta api. Sepanjang perjalanan kami terus berbagi soal usaha dan obrolan kami rupanya nyambung. Tak terasa kami pun sampai di Jakarta.

Usaha Catering Makin Booming

Memulai babak baru

Saya mengawali usaha dengan cara kerjasama. Teman lama saya yang ahlinya konsep acara memulai usaha persewaan tenda dan saya sebagai cateringnya. Inilah babak baru saya di Ibukota. Ketika itu semua berjalan dengan cukup banyak kendala. Namun lama kelamaan kami bisa mengatasinya dengan baik.

Dua tahun berlalu, kerjasama kami harus berhenti ketika teman saya memutuskan untuk kembali ke Semarang dengan alasan laba usaha yang mulai menurun. Mau tidak mau saya harus tetap berdiri dan mengambil alih usaha ini. Awalnya memang ragu tapi berkat saran salah satu karyawan akhirnya saya beranikan diri untuk menggunakan penglaris usaha.

Namanya adalah Baiat Kerejekian. Itulah rahasia saya bisa bangkit dari keterpurukan usaha saya. Sedikit demi sedikit saya bisa mengatasi masalah. Ada tugas khusus untuk bersedekah dan itu dahsyat efeknya untuk perkembangan usaha ini. Seingat saya itu tahun 2012 saya sudah memiliki kantor dan dapur besar sendiri setelah sekian lama mengontrak.

Berhasil diluar dugaan

Saya bersyukur sebab ini diluar dugaan saya. Apa yang telah dicapai selama ini adalah buah dari perjalanan hidup. Saya ikuti mengalir saja dan benar adanya bahwa nasehat Mbah Mijan tentang rejeki itu bisa ditempuh dengan cara yang benar. Tidak tergoda untuk melakukan hal sesat apalagi sampai melibatkan tumbal-tumbal.

Sudah cukup lama sekitar tujuh tahun lalu usaha saya dihantam masalah. Saya kembali teringat untuk datang berkonsultasi kepada Mbah Mijan. Tak butuh waktu lama saya akhirnya menjalani Ruwatan Buang Sial. Sekaligus saat itu saya upgrade sarana kerejekian saya agar bisa kembali bersinar.

Alhamdulillah kondisi parah kala itu bisa diselesaikan dengan baik. Terima kasih saya ucapkan atas segala kemudahan dan keberkahan yang saya terima selama ini. Sebagai catatan saya bahwa berbagi dapat mengubah kondisi dan berdoa bisa mengubah apa saja di dunia. Salam sukses.

Kontak WA mbah ;mijan

 

Konsultasi Dengan Mbah Mijan