Aura Cantikku Kembali Saat Lelembut Telah Pergi
Akulah kembang desa yang lama nelangsa namun kini Aura cantikku kembali saat lelembut telah pergi
Cantik sejak kecil
Namaku Tiara dan aku adalah mantan model remaja. Keluargaku adalah pencinta seni dimana ayahku adalah seorang pelukis dan ibuku seorang penari. Sementara 2 kakakku adalah musisi dan adikku seorang pelukis yang menuruni talenta papa.
Aku adalah anak perempuan satu-satunya. Paling cantik dong dirumah sebab memang saudaraku laki-laki semua. Sejak kecil mama sering mengajakku dalam berbagai acara pentas seni. Lewat mama pula aku akhirnya dititipkan untuk mendalami dunia modelling sejak masih usia 5 tahun.
Aku ini dikenal cantik tak hanya dirumah saja. Malahan dilingkunganku tinggal kerap dipanggil sebagai kembang desa. Postur proporsional dengan rambut lurus terawat ditambah kulit kuning langsat. Tak heran sejak masih SMP saja sudah banyak teman sekolahku yang ngajakin pacaran. Tapi aku gak semudah yang mereka kira.
Kejanggalan saat kuliah
Selepas SMU aku melanjutkan jenjang pendidikan didunia medis. Aku ingin bercita-cita sebagai dokter nantinya. Namun keinginan itu pupus lantaran baru semester 3 aku telah mengalami banyak kejanggalan. Aku ingat ketika itu bahwa ada seniorku yang menyatakan cinta mati denganku. Lalu ada lagi pria dari kalangan lain yang bersedia membiayai semua keperluanku namun selepas kuliah akan dinikahinya. Ada pula yang bersedia menanggung semua biaya kuliahku dengan perjanjian akan dijadikan istri kedua.
Kejanggalan yang paling terlihat adalah munculnya jerawat yang tak wajar. Kulit wajahku boleh terbilang glowing dan terawat sejak masih remaja. Awal mula tumbuh jerawat ini sudah dicoba dengan pengobatan herbal sampai ahli kecantikan. Namun hasilnya nihil semua.
Jerawat malah tumbuh subur memenuhi wajah. Rasa percaya diriku saat itu turun 95%. Bertemu orang aku selalu menunduk dan yang paling janggal adalah teman dekatku menilai wajahku kadang mirip dengan nenek-nenek. Wah, sepertinya ini sudah benar-benar tak bisa dibiarkan. Janggal yang gak masuk nalar.
Berhenti kuliah dan pensiun dari model
Demikianlah, ujung dari semua kejanggalan itu adalah depresi yang luar biasa. Aku nyaris gak pernah keluar rumah lagi. Rupanya diam-diam ibu dan ayah terus mengupayakan kesembuhanku. Mereka mengundang psikiater ke rumah sampai ahli herbal dan paranornal. Namun hasil gak kunjung terasa.
Usiaku masih muda dan aku harus berhenti kuliah. Sepintas cita-citaku hanyalah tinggal khayalan. Dunia model yang juga aku tinggalkan sih tidak masalah. Toh itu bukan cita-citaku. Setidaknya aku sudah mengalami 4 kali Ruqyah dan entah berapa banyak obat herbal dan non herbal yang sudah aku gunakan.
Pupus cita-cita ini mematikan semua harapan dan memicu depresiku makin memuncak. Ibu dan ayah yang awalnya tegar saat itu jadi ikut panik. Aku sangat merasakan kepanikan itu khususnya ayahku. Sebagai anak dan putri satu-satunya, ayah kala itu berjanji akan melakukan apapun untuk kesembuhanku.
Diganggu lelembut nenek tua
Semua doa sudah kami panjatkan dan harapan kami hanyalah menunggu keajaiban datang. Secara tak sengaja, tak jauh dari kediaman kami hendak digunakan untuk pengambilan gambar yang menjadi titik eksplorasi mistis Mbah Mijan. Rupanya ayah saat itu ikut menanti datangnya Mbah Mijan yang selama ini hanya kami lihat di TV dan Youtube.
Setelah ramah tamah, ayah gak sabar menanyakan perihal keadaanku. Mbah Mijan tersentuh untuk lebih dalam melihat kondisiku ini. Cerita menyeramkan pun kami dengar dimana aku beberapa tahun ini diganggu oleh sosok makhluk gaib. Makhluk itu adalah kiriman, lelembut berwujud nenek tua untuk memadamkan auraku.
Tak ingin lama menanti ayah ingin agar Mbah Mijan menanganiku dengan tindakan pembersihan dan Ruwatan. Sampai pada akhirnya Mbah Mijan menyarankan untuk buka aura. Layaknya treatment, aku diperlakukan sebagai klien yang ditangani sampai tuntas. Bila jerawat tak muncul lagi dan aura sudah memancar kembali maka gerbang cita-cita dapat ditempuh kembali. Allah mengabulkan semua ikhtiar ini dan aku terbebas dari lelembut nenek tua yang merusak auraku selama ini.