Baiat Bangkitkan Usaha Sekarat
Upaya belum membuahkan hasil maksimal membuat saya harus menggunakan sarana khusus dan terbukti baiat bangkitkan usaha sekarat
Pekerja harian
Saya Dodo, dan saya tak sempat lulus SMK karena satu dan lain alasan. Latar belakang keluarga saya yang hidup pas-pasan membuat saya mengalah dalam hal pendidikan agar adik-adik saya bisa sekolah lebih tinggi. Saya kemudian memutuskan untuk merantau ke Bekasi lalu pindah ke Tangerang Selatan.
Disana saya ikut menumpang di kontrakan teman saya yang bekerja sebagai karyawan bank swasta. Berkat teman saya itulah saya bisa dititipkan kerja di sebuah coffee shop sebagai pekerja harian. Sebenarnya ijazah saya belum memenuhi syarat tapi atas kebaikan pemilik usaha ini saya dipekerjakan dan diperlakukan seperti halnya karyawan lainnya.
Keseharian saya adalah bekerja serabutan. Bantu membantu para karyawan inti mulai dari membersihkan semua area dan memastikan semua kebutuhan kerjanya telah lengkap. Saya sangat bersyukur meski gaji dibawah mereka tapi perhatian dan kebaikan mereka semua luar biasa.
Belajar bisnis dari Ahlinya
Disaat senggang saya selalu saya isi dengan belajar dan belajar. Waktu ke waktu saya dengan sendirinya bisa melakukan tugas seperti yang dilakukan oleh senior saya. Ini mencuri perhatian boss besar yang menganggap saya memiliki semangat lebih dan energi yang tak mau berhenti belajar.
Disalah satu kesempatan pelatihan, tanpa diduga justru saya sering terpilih untuk mengikutinya. Ini keren sebab saya bisa belajar tentang bisnis kopi langsung dari Ahlinya. Kesempatan yang baik ini tak ingin saya sia-siakan. Saya selalu berdoa sehabis Shubuh agar diberikan kemudahan dalam merantau ini.
Saya ingin adik-adik saya bisa terpenuhi biaya sekolahnya tanpa kendala. Itulah sebenarnya semangat dasar saya setiap hari. Membayangkan mereka ibarat sumber energi yang tak pernah putus siang dan malam. Karenanya saya selalu terlihat enerjik dan nyaris tak pernah izin sakit apalagi pamit saat bekerja.
Gunakan sarana metafisika
Hampir lima tahun lamanya saya mengabdi lalu saya memutuskan untuk mandiri. Disinilah terjadi momen perpisahan yang mengharukan. Kepergian saya membuat boss dan teman-teman merasa kehilangan. Namun saya harus bisakeluar dari zona nyaman. Itulah ilmu yang saya dapatkan ketika mengikuti pelatihan. Mau gak mau saya harus siap keluarg dari zona nyaman.
Memulai bisnis sendiri dalam skala yang lebih kecil ternyata tak mudah. Persaingan disana sini terjadi begitu ketat hingga memaksa saya untuk menggunakan sarana metafisika. Awalnya saya jauh-jauh ke Bandung lalu ke Cirebon atas rekomendasi teman saya. Tapi secara pribadi saya belum merasakan ada gebrakan.
Barulah ketika saya membuka artikel di google perihal Baiat Kerejekian, saya tertarik untuk memahami lebih dalam. Saya pun membuat janji dengan Mbah Mijan. Tak disangka, saya mendapat banyak pencerahan dan semangat dalam berkarya. Masukan dan arahan yang sangat membantu bagi kelangsungan bisnis yang saya jalankan ini.
Bangkit dan bertumbuh
Pulang dengan membawa semangat yang baru dengan sarana lengkap yang saya bawa ini meyakinkan hati saya. Bahwa sekeras apapun persaingan bisnis itu biasa saja. Saya harus bisa bangkit dan bertumbuh meski harus berjalan jatuh dan bangun. Niatkan untuk ibadah dan selalu mengawali dengan Bismillah.
Sarana Baiat Kerejekian ini saya amalkan sebaik-baiknya. Lambat lain bisnis saya menjadi besar dan dilirik oleh para pebisnis lain untuk diajak bekerjasama dalam sistem waralaba. Saya ingat pesan Mbah Mijan untuk berhati-hati dalam menindaklanjuti sebuah kontrak kerjasama. Utamakan bisnis bisa kokoh sebelum merambah lebih banyak cabang.
Bicara keampuhan sarana ini, sayalah salah satu orang yang membuktikannya. Saya yang tak lulus SMK kini mempekerjakan sekitar tiga puluhan karyawan yang rata-rata mereka adalah lulusan SMK bahkan tak sedikit pula yang sarjana strata 1. Bagi saya pendidikan itu memang penting tapi yang lebih penting lagi adalah semangat untuk bisa melewati zona nyaman dan keluar menjadi pribadi yang siap bertarung dalam persaingan. Sedikit cerita perjalanan hidup saya semoga bisa mengilhami para pembaca untuk lebih percaya diri dalam memulai bisnis apa saja.