Begini Cara Mengunci Hati Suami
Pernikahan kami diambang kehancuran namun semua bisa terkendali dan ternyata begini cara mengunci hati suami
Menikah muda
Puji syukur boleh berbagi pengalaman hidup dihalaman ini. Saya Rosita dan suami saya Anang. Kami menikah diusia yang tergolong sangatlah muda. Bagi kami, menikah muda adalah tujuan hubungan keseriusan yang telah kami bina sejak kami masih beranjak remaja. Usia dua puluh tahun dan terpaut beda bulan dengan suami, kami memantapkan diri untuk mengikat janji suci sehidup semati.
Pernikahan itu terjadi pada tahun 2009. Setahun kemudian kami dikaruniai seorang putri dan disusul putra kedua dan ketiga yakni kembar. Tentu saja keluarga ini menjadi sangatlah seru sehari-hari. Mas Anang saat itu bekerja disebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang konstruksi.
Anak-anak adalah penyemangat hidup bagi saya dan suami. Kami menghabiskan waktu disaat liburan dengan agenda keluar kota bersama-sama. Boleh saya bilang keluarga ini adem ayem saja.
Sukses dalam usaha
Ketika putri sulung kami memasuki bangku sekolah dasar dulu, mas Anang memutuskan untuk mengundurkan diri. Pasal pengunduran dirinya adalah agar punya lebih banyak waktu untuk keluarga khususnya anak-anak. Lalu berwirausaha dirumah dengan membuka toko alat listrik dan keperluan bahan bangunan. Bidang itulah yang lebih dikuasai suami.
Perlahan namun pasti usaha ini makin maju dan menjadi kepercayaan oleh banyak konsumen. Kami pun sibuk dengan usaha ini meski sudah dibantu oleh empat orang karyawan, Pendek kata sukses dalam usaha nyaris tidak menemui banyak kendala. Kami bahkan kerapkali dianggap sebagai contoh untuk adik-adik kami.
Seiring waktu usaha kami inilah yang menjadi satu-satunya lumbung untuk kesejahteraan kami dan para karyawan. Sebelumnya masih iseng bantu buatkan desain interior namun akhirnya hanya terfokus pada toko yang makin membesar ini. Alhamdulillah.
Gangguan orang ketiga
Enam tahun berlalu, pernikahan kami yang sebelumnya sangat bahagia mendadak tragis karena datangnya gangguan orang ketiga. Mas Anang itu penyayang apalagi kepada putri sulung kami. Bisa-bisanya berubah menjadi lupa anak istri. Tentu kondisi ini saya rahasiakan sebab saya benar-benar menjaga nama baik keluarga.
Lama-lama kok gak kuat juga akhirnya saya beranikan untuk curhat kepada ibu. Rupanya feeling seorang ibu itu tidak meleset. Ibu sudah melihat gelagat aneh yang tak biasa pada diri mas Anang. Namun ibu sebagai orang tua tak bisa berbuat banyak hingga pada akhirnya oleh ayah, aku disarankan untuk mengobati suamiku ini.
Gak gampang ngajak bicara mas Anang terlebih dia merasa seperti gak terjadi masalah apa-apa. Maka saya pun gak ingin menunggu lama. Segera saya laksanakan nasehat ayah untuk mengobati secara spiritual. Ayah pula yang mengantarkan saya menuju kediaman dan tempat praktek Mbah Mijan di Tangerang.
Akhirnya utuh kembali
Bersama ayah, saya menceritakan semuanya kepada Mbah Mijan. Lewat foto suami yang diterawang langsung kami dijelaskan bahwa suami telah terkena efek rayuan dan pengasihan dari wanita lain alias orang ketiga yang masuk kedalam rumah tangga ini. Waktu itu Mbah Mijan meminta kami untuk sabar dan akan dibantu semaksimal mungkin.
Tindakan pertama adalah menggunakan sarana dan amalan dari Ajian Puter Giling Sukma. Kemudian yang kedua adalah dengan tindakan Ruwatan Buang Sial apabila mas Anang telah kembali pulang. Hampir lima bulanan kami menunggu reaksi dan akhirnya keajaiban itu datang.
Mas Anang akhirnya sadar. Rumah tangga ini akhirnya utuh kembali. Meski berat namun saya berusaha ikhlas dan kembali menerima mas Anang sebagai suami. Bedanya adalah bahwa justru suami jauh lebih romantis ketimbang dahulu. Malah perhatiannya itu luar biasa. Saya pribadi dan keluarga berterima kasih atas segala bantuan dan doanya. Kiranya Allah akan membalas dengan pahala berlipat ganda.