Sembuh Total Dari Serangan Brutal
Setelah berobat ikhtiar kesana kemari tanpa henti akhirnya atas izin Allah saya bisa sembuh total dari serangan brutal
Alkisah awal petaka
Saya adalah ibu dari empat anak yang saat ini harus menjadi orang tua tunggal. Alkisah awal petaka terjadi ketika usaha suami saya sedang berada diatas angin. Usaha yang dirintis lebih dari dua belas tahun ini perlahan runtuh karena digerogoti oleh banyak hal yang tak masuk akal. Benar-benar keluar dari logika.
Bisnis konveksi yang selama ini menghidupi keluarga kami dan semua yang bekerja disini telah hancur karena serang brutal bertubi-tubi. Awalnya itu sekitar empat tahun lalu dimana beberapa karyawan kami bercerita bahwa sering mencium aroma wangi atau sebaliknya, aroma busuk. Lalu ditengah malam terdengar suara dentuman keras seperti menghantam dinding.
Satu persatu peralatan kerja rusak tanpa sebab. Lalu teror terjadi kepada karyawan yang bertugas dijalan sebagai kurir ekspedisi bisnis kami. Kecelakaan maut terjadi sebulan sampai tiga kali.
Kehilangan arah
Puncak daripada teror ini adalah ketika suami saya tiba-tiba kondisinya menurun. Lagi-lagi tanpa gejala apapun. Suami yang selama ini sehat dan bugar nampak kusut dan kerap mengeluhkan sakit dibagian perut. Kami mencoba untuk berobat secara medis namun menurut diagnosa dokter tidak ditemukan satupun penyakit.
Hingga disuatu hari Minggu pagi yang mendung, suami menyerah atas sakitnya. Ia pun meninggal dunia yang membuat saya menjadi panik dan kehilangan arah. Berusaha untuk ikhlas walaupun berat. Terlebih masih harus menyelesaikan urusan bisnis serta membesarkan empat buah hati kami yang sudah masuk bangku sekolah,
Butuh proses waktu dan kekuatan hati untuk bisa melewati ini semua. Semangat dari anak-anak dan sahabat adalah hal penting dikala itu. Sampai akhirnya saya baru percaya apa itu santet, guna guna dan sejenisnya. Sesuatu hal gaib yang mampu menghancurkan kebahagiaan kami semua.
Pernah lelah ikhtiar
Genap empat puluh hari sepeninggal suami, saya merasakan kejanggalan yang selama ini tidak pernah terjadi. Rasa sakit di ulu hati dan beberapa kali khususnya dimalam Jumat itu seperti ada yang menindih saat tidur. Menurut mama, ini bukan sakit biasa dan masih ada hubungannya dengan bisnis konveksi kami.
Panik dan ketakutan yang belum teratasi akhirnya harus saya rasakan lagi. Bersama mama kami mencoba ikhtiar ke beberapa praktisi termasuk kepada psikiater. Rupanya satu persatu anggota keluarga ini akan dihabisi. Kesana kemari kami berobat demi menyelamatkan semuanya meski hasil sejujurnya tidak maksimal.
Fokus pada penyembuhan ini membuat bisnis konveksi tidak dapat saya tangani dengan baik. Jadinya muncul masalah disana sini. Dalam hati saya sudah pasrah. Mau berhenti saja atau menyerah. Saya sudah pernah lelah ikhtiar dengan segala cara.
Sembuh dan bangkit
Malam itu saya sedang kurang fit namun rasanya ingin sekali datang ke tempat produksi dan gudang yang jaraknya hanya setengah kilometer dari rumah. Dalam keadaan pucat, saya didatangi salah seorang karyawan gudang. Ia menyampaikan bahwa ibu sedang sakit tidak wajar dan sebaiknya ibu lekas ditangani oleh ahlinya.
Karyawan ini adalah orang kepercayaan almarhum suami. Ia paham betul dengan kondisi yang terjadi dan menyarankan agar saya besok berangkat ke tempat praktek Mbah Mijan di Tangerang. Sebelum semuanya menjadi lebih parah, imbuhnya meyakinkan saya. Esok harinya saya dan mama berangkat. Menjelang sore akhirnya saya berhasil ditangani langsung Mbah Mijan dengan Ruwatan Khusus.
Benar adanya gangguan gaib itu adalah santet. Perlahan rasa sakit saya hilang. Sudah saatnya saya sembuh dan bangkit dari keadaan sulit ini. Kemudian bisnis kami juga dibekali dengan penglaris serta rumah kami diamankan dengan pagar gaib. Segala kepanikan pun seketika pupus berganti dengan rasa percaya diri.
Terbukti, hingga hari ini kami baik-baik saja dan usaha konveksi kami pulih kembali. Sekali lagi terima kasih.