Dulu Viral Kini Semakin Mahal
Sebagai kolektor berbagai macam batu aku tak menyangka semua koleksiku yang dulu viral kini semakin mahal
Penggemar batu sepanjang waktu
Nama saya Santoso, usia saya sekarang 44 tahun. Sejak remaja saya sudah menggemari batu-batu akik yang biasa dijual oleh para pedagang batu di pasar tak jauh dari rumah. Waktu itu keberadaan batu dianggap biasa saja oleh banyak orang. Namun bagiku batu-batu tersebut adalah benda luar biasa yang memiliki nama-nama serta dipercaya punya daya.
Aku mulai gemar membeli batu sejak masih SMP. Hanya saja aku gak bisa mengenakan batu itu lantaran ada larangan dari pihak sekolah. Dibalik itu, ada salah satu guruku yang namanya Pak Joko sangat dekat dengan aku karena beliau juga mengoleksi beberapa batu. Salah satu koleksinya adalah batu Kalimaya, sama dengan salah satu koleksiku.
Memiliki berbagai macam batu yang aku rawat dengan baik menjadikanku dipanggil Mbah Dukun oleh teman sekolahku. Ketika mereka bermain kerumah misalnya, kemudian mereka melihat koleksi batuku di lemari kaca. Aku dianggap aneh sebab punya kegemaran seperti orang tua jaman dulu.
Tak sangka batu mendunia
Menjelang akhir tahun 2013, keberadaan batu makin digemari oleh tua dan muda. Mereka memburu batu-batu dari alam lalu memolesnya untuk dijadikan batu cincin atau juga liontin. Aku yang sudah mengoleksi sejak lama hanya tersenyum saja. Banyak teman kecilku yang sibuk mencari dan membeli batu, beberapa diantaranya menyambangi koleksiku.
Namaku perlahan dikenal oleh para penggemar dan pemburu batu. Sesekali aku ikut dalam pameran batu baik didalam maupun diluar kota. Harga batu kala itu melambung berkali lipat. Perputaran transaksi batu pun sangat cepat hingga membuat banyak orang tergila-gila dengan batu.
Gak nyangka sih, dari kalangan bawah sampai atas menjadi lain saat bisa memiliki batu berkelas. Berbagai macam batu mulai dari Bacan, Kalimaya, Cat Eye, Pandan dan banyak lagi seakan mampu membius hampir semua usia kala itu. Luar Biasa!
Koleksi mahal bukan abal-abal
Hampir seluruh koleksiku berharga lebih mahal dari mereka yang memiliki koleksi jenis batu yang sama. Pastinya koleksiku bukan batu abal-abal. Ada berbagai macam tuah yang dipercaya sebagai daya magis dari setiap koleksi batuku. Mulai dari pengasihan, kerejekian, pagar tubuh, kewibawaan dan lain sebagainya.
Semua koleksiku tak lepas dari tangan dingin Mbah Mijan, karena beliaulah yang sejak awal berperan dalam melakukan pengisian benda ghoib kedalam batu koleksiku. Yaa meski tidak semuanya sih ada daya magisnya namun yang jelas untuk batu-batu tertentu semuanya memiliki daya khusus.
Peran Mbah Mijan dalam membuat koleksiku menjadi benda mahal tak dapat dibantahkan. Sejujurnya cukup banyak yang memaharkan koleksiku mulai dari guru, pengusaha hingga seorang publik figur. Ini semua tanpa iklan dan promosi besar-besaran. Mereka datang dari kabar mulut ke mulut, lalu menghubungiku tanpa basa basi dan tertarik untuk koleksi.
Senangnya dapat untungnya berlipat
Awal mula membeli hanya untuk koleksi karena memang gemar saja. Melihat batu-batu cantik di lemari sudah cukup menghibur hati. Seiring berjalannya waktu keberadaan batu menjadi benda bernilai fantastis terlebih yang memiliki daya magis. Ada senangnya memiliki ini tapi lebih senang lagi saat koleksi dibeli pemburu dengan harga tinggi.
Ada salah satu batu yang konon aku beli seharga Rp. 12.000. Puluhan tahun berlalu batu yang menjadi bertuah itu ditawar pembeli seharga Rp. 60 juta. Belum lagi koleksi yang lainnya dengan harga yang bervariasi tentunya. Batu-batu ini membuatku berbeda dan dalam momen itu aku bisa memperbaiki ekonomi keluarga.
Aku sadar bahwa kejadian viral pasti ada waktu berakhir sama saja seperti artis. Dulunya terkenal tapi seiring waktu dilupakan sebab munculnya hal baru. Aku memanfaatkan momen viralnya batu dengan sangat baik. Meski kini harganya tak lagi tinggi tapi aku masih ada beberapa koleksi batu cantik bertuah. Sesekali memang ada yang menanyakan ingin meminang koleksi batu milikku. Hobby yang membawa hoki, Alhamdulillah!