Hati Bergetar Kencang Saat Berakhir Cinta Terlarang
Kegagalan demi kegagalan asmaraku selesai walau harus hati bergetar kencang saat berakhir cinta terlarang
Aku selalu dihina
Sebut saja aku Laura, aku tinggal di Jakarta. Kedua orang tuaku adalah pebisnis yang seringkali keluar kota. Maka itu sejak kecil aku miskin kasih sayang dari mereka. Aku lebih dekat dengan pengasuhku walau pada akhirnya pengasuhku ini pulang saat aku masuk sekolah SMP.
Saking kurangnya kasih sayang itulah aku terlihat aneh, kalo kata temanku aku dibilang culun. Aku sering bengong saat pelajaran di kelas. Sebaliknya aku sering berontak teriak-teriak di kamar saat dirumah sendirian.
Hinaan dari teman-teman sekelas adalah hal biasa yang kualami setiap hari. Tak cukup sampai disitu mereka kadang menjahiliku dengan menertawakanku saat aku dikerjai mereka. Sungguh masa remaja yang terbuang sia-sia.
Cinta pertama dan terakhir
Memasuki jenjang pendidikan SMU di Jakarta Timur, aku dekat dengan cowok yang benar-benar perhatian denganku. Hanya dia yang peduli dengan semua kekuranganku. Namanya Roy, pokoknya dia idola banget buatku. Kami bahkan menjalani tiga tahun keakraban ini dengan sangat bahagia.
Akhir kelulusan menjadi hari terburuk buat kami karena harus terpisah jauh. Kami melanjutkan kuliah beda kota yang memungkinkan kami untuk lama tidak bertemu. Aku berpikir bakalan sepi lagi hari-hariku.
Perpisahanpun terjadi, hati kecilku aku ingin dengannya sampai kapanpun. Ya Tuhan kelak pertemukan kembali kami agar kami bisa hidup bersama selamanya. Tapi apa mau dikata lagi.
Terdampar dalam kenyamanan
Aku lanjutkan studiku di sebuah kampus swasta di Jakarta. Kami jalin hubungan jarak jauh karena cowokku kuliah di Makassar. Demi melawan rasa sepi aku isi hari-hariku bersama Cindy, teman kampus yang paling anggun.
Kedekatanku dengan Cindy terasa nyaman sekali. Seiring kedewasaan kami, kamipun saling merasakan nyaman bahkan nyaman dalam artian kebutuhan biologis. Entah ini salah atau tidak yang kupikirkan aku merasa benar-benar nyaman.
Aku dan Cindy menjalaninya hampir dua tahun. Kenyamanan kami terusik saat ada wanita lain yang merebut Cindy. Kembali aku terbunuh dalam sepi, sampai akhirnya ada wanita lain yang mengisi kekosongan hatiku. Namanya Nilam, orangnya lembut sekali membuatku terbuai dalam lembutnya.
Aku tahu semua harus berakhir
Kisah asmaraku bersama Nilam berlangsung selama tiga tahunan. Sampai akhirnya Roy kembali ke Jakarta aku masih nyaman bersama Nilam. Sebaliknya Nilam pun merasakan kenyamanan saat hang out dan intim dengan aku.
Tapi bagaimana dengan Roy? Keseriusan Roy untuk bisa memilikiku dan menikah disampaikannya saat kelar wisuda. Roy bilang,”Laura, tunggu aku pulang dan kita akan tunangan”. Bagaimana mungkin aku akan menikah sementara hatiku nyaris utuh untuk Nilam?
Sadar semua harus kembali normal maka akupun melawan perasaanku. Ya Tuhan sulitnya bukan main. Hampir aku minta uang papa untuk pergi ke Psikiater. Tapi nanti pasti papa curiga dengan apa yang terjadi selama ini. Kalo aku bilang ke Roy pasti ia juga kecewa.
Dan semua memang harus berakhir
Dalam perjuanganku melawan perasaan dan kembali kepada takdirku sebagai wanita normal seutuhnya, aku mulai mencari seseorang yang bisa menolong. Awalnya aku sempat konsultasi kepada psikolog, lalu pakar seksologi sampai konsultasi dengan psikiater online. Semua tak memuaskan hasilnya.
Aku juga sempat bertanya kepada penasehat spiritual, tapi jawabnya hanya harus di akhiri dan dilawan setiap saat. Tanpa tahu mesti gimana caranya membuang semua perasaan ini jauh-jauh, sebelum semua rahasia ini ketahuan.
Akhirnya lewat Twitter yang kubaca aku menemukan kontak layanan konsultasi Mbah Mijan. Segera aku hubungi dan asistennya menyarankan untuk datang langsung saja. Entah apa dalam benakku, aku gak mikir dan langsung kudatangi alamat prakteknya.
Lewat bantuan Mbah Mijan aku di netralkan kembali auranya, lalu dibukalah auraku yang sesungguhnya. Seketika tangis pecah diruang praktek Mbah Mijan. Saat selesai proses Buka Aura itu aku merasakan betapa selama ini aku salah besar. Betapa selama ini aku mengabaikan Roy dan masa depanku.
Aku puas karena semua memang harus berakhir disaat paling tepat. Setelah Buka Aura, aku ingin Mbah Mijan agar bisa membantu memancarkan aura positifku dengan Susuk Energi. Supaya aku lebih percaya diri dan lebih mempesona. Maklum sudah kenyang dihina dan di bully membuat mentalku gak stabil.