Jurus Jitu Orang Ketiga Mati Kutu
Diambang kesabaran hati menyelesaikan masalah rumah tangga ini saya akhiri dengan mengamalkan jurus jitu orang ketiga mati kutu
Menikah diusia muda
Perkenalkan nama saya Putriana. Lahir di Salatiga, Jawa Tengah. Saya menjalin asmara dengan kakak kelas saya waktu masih duduk dibangku SMK. Singkat cerita kamipun menikah diusia muda yakni dua puluh tahun. Saat ini bahtera pernikahan kami sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun.
Kala itu yang kami fikirkan tidak begitu panjang lantaran ketika menikah suami saya masih belum selesai kuliah di Semarang. Motivasi kami menikah mudah adalah ingin bersama-sama mengelola usaha toko. Suami saya itu jago marketing dan pandai dalam hal akunting. Dia lulus sebagai seorang Sarjana Akuntan.
Dua tahun pernikahan kami dikaruniai putri kembar. Melengkapi kebahagiaan kami yang masih sangat muda dan menjadi perhatian lingkungan kami. Tanpa kecuali teman-teman serta sahabat kami.
Menjadi ibu rumah tangga
Hadirnya buah hati ini membuat saja makin total menjadi ibu rumah tangga. Tak banyak hal yang dapat saya lakukan diluar rumah. Sehingga pekerjaan yang berkaitan dengan toko semua ditangani oleh suami. Toko kami tanpa terasa menjadi besar dan makin dikenal. Sebagai penyuplai barang kering ke berbagai jenis pelanggan.
Kesibukan suami di toko dan diluar toko menjadikan munculnya jarak. Kok jadi asing saya dan anak-anak dengan suami. Keakraban mulai menjadi hal langka. Setiap kali saya mencoba mendekati suami selalu dijawab lelah dan capek. Begitu terus yang terjadi hingga saya mulai menaruh curiga.
Kecurigaan saya bukan tanpa alasan sebab suami mulai pulang hampir larut malam. Entah bertemu klien atau kepentingan lain yang waktu itu saya tidak tahu pasti. Meskipun urusan toko beres tapi ganjalan ini semakin terasa ketika suami menjadi lebih banyak diam dan cenderung berkata kasar bila diingatkan sesuatu. Saya pun berupaya mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Guncangan rumah tangga
Hasil penelisikan diam-diam yang saya lakukan membuahkan hasil. Lewat informasi yang saya dapatkan dari beberapa karyawan toko kami. Informasi itu sudah lebih dari cukup saya terima sebagai bukti bahwa memang sedang ada guncangan rumah tangga. Hadirnya pihak ketiga yang menyusup dalam rumah tangga kami ini adalah perkara serius yang harus saya bereskan.
Saya tak ingin kedua orang tua kami mengetahui masalah ini. Walaupun repot saya membawa kedua putri kami namun saya berniat akan kemana saja untuk mengobati suami saya yang terkena goda orang ketiga ini. Saya pernah ke Jawa Timur berikhtiar dan belum membawa hasil yang saya inginkan.
Disaat yang sama saya malah dicurhati oleh sahabat saya di Bekasi. Ia pernah mengalami hal serupa dan dari sahabat saya inilah saya mendapat rekomendasi untuk berkonsultasi dengan Mbah Mijan. Lokasi praktek di Tangerang yang jauh saya jabani demi mendapatkan solusi jitu. Bila perlu itu orang ketiga dibuat mati kutu. Tak berkutik lagi.
Kembali bak pengantin baru
Saya disambut hangat oleh Mbah MIjan dan mendapatkan solusi dari perkara ini. Adalah Ajian Puter Giling Sukma Khusus, amalan dan pegangan yang menjadi ikhtiar saya. Berharap upaya ini tak sia-sia maka saya sepenuhnya serahkan masalah ini hanya kepada Allah S.W.T. dengan perantara Mbah Mijan.
Sebulan berlalu, saya berusaha untuk seperti biasa saja dirumah. Perlahan-lahan saya amati suami mulai dekat kepada anak-anak. Uniknya lagi adalah sering pulang lebih awal bahkan sering pula mengerjakan pekerjaanya dari rumah. Katanya semua bisa dikerjakan dirumah gak perlu ke toko.
Saya memaafkan suami yang khilaf. Momen yang tepat kala itu masuk bulan ramadhan. Suami saya berusaha membuat hati saya dan pikiran saya terhibur sekali. Rupanya dia sedang menebus kesalahan dan kekhilafan yang telah ia lakukan. Dalam hati saya berkata, sudah saatnya setiap hari kita kembali bak pengantin baru. Tidak memberi celah dan jalan untuk orang ketiga masuk kedalam bahtera rumah tangga ini.