PRAHARA RUMAH TANGGA SUNDARI DAN AJIAN PUTER GILING
Manungso niku mung sawang sinawang (orang itu hanya sekedar memandang), apa yang kita lihat belum tentu sesuai dengan apa yang mereka alami. Kemesraan yang biasa dirasakan mbak Aina Sundari, kini hilang karena hadirnya orang ketiga.
Awal bulan lalu, beliau datang ke tempat praktek saya di Tangerang, nampak terlihat jelas kerutan didahi seolah mengatakan, beratnya masalah yang sedang dihadapi. Mbak Aina Sundari mengaku sudah lama tahu tentang Mbah Mijan.
Beliau mengawali cerita dengan bercucuran air mata, saya sangat menyayangi suami dan anak saya, menjalani mahligai pernikahan sudah 5 tahun lebih. Saat ini kami memiliki satu orang anak berusia empat tahun, yang sedang lucu-lucunya.
Jujur saya sampaikan ke Mbah Mijan, sejak pertama menikah memang saya yang bekerja. Sementara suami masih serabutan, dan itu tidak menjadi soal mbah. Saya yakin rejeki sudah ada yang mengatur, mungkin Allah memberikan rizqi lewat istri.
Selama kami menjalani rumah tangga, tidak pernah ada masalah yang berarti, kalau cuma salah paham itu sudah biasa. Saya menjadi tulang punggung keluarga ikhlas, tidak pernah sekalipun menuntut suami harus begini dan begitu.
Dia juga tahu, posisi saya ditempat kerja sebagai sekretaris boss. Alhamdulillah, boss saya seorang wanita, jadi tak ada masalah menjadi asisten pribadinya, yang kemana-mana harus mengikuti jadwalnya.
Lima bulan terakhir ini, suami saya berulah dan membuat hati saya sangat sakit. Diam-diam dia menjalin komunikasi intens dengan teman SMA nya, sewaktu saya melihat percakapan mereka di email, saya benar-benar marah besar.
Kita sempat bertengkar hebat, untungnya saya tahu soal ini sejak dini. Memang belum ada pertemuan antara suami dan temannya itu, tapi kalau dibiarkan terus menerus pasti akan menjadi masalah serius dirumah tangga kami.
Karena saya setiap hari mengamuk, sempat juga mengatakan kata-kata kasar ” suami tak tahu di untung” saya tahu hal ini salah. Akhirnya suami saya memilih pulang ke tempat orang tuanya. Tapi lama kelamaan, saya mulai merasakan kesepian tanpa ada dia, saya mulai sadar, mungkin suami juga jenuh melihat jadwal saya kerja yang kadang sampai lima hari diluar kota bareng boss.
Puncaknya adalah tiga bulan lalu, tanpa malu saya yang mendatangi rumah mertua, meminta maaf dan meminta suami agar kembali pulang kerumah. Tapi jawaban suami sangat mengejutkan, dia justru memilih ingin bercerai, saya langsung shock.
Sudah saya bujuk dengan segala macam upaya, suami tetap mantap dengan pilihannya. Terus terang saya sangat kecewa dengan keputusan itu, setelah semuanya buntu, saya baru terpikirkan datang ke tempat Mbah Mijan.
Kepala rasanya mau pecah, udah suami kaya begitu ditambah lagi masalah dikantor, banyak sekali orang yang sentimen karena kedekatan saya dengan atasan. Masalah semakin bertambah banyak dan semakin membuat saya frustasi.
Keluarga besar saya justru mendukung perceraian, mereka menilai selama ini yang menjadi tulang punggung adalah istri bukan suami. Tapi saya tidak bisa, karena saya memang sangat menyayangi suami dan anak kami, perceraian bukan solusi terbaik.
Kurang lebih demikian, pengakuan mbak Aina Sundari saat mencurahkan masalahnya ditempat praktek saya. Pada 6 Oktober, beliau memutuskan untuk memahari ajian puter giling dan ruwatan buang sengkolo.
Komunikasi kami berlanjut ke BBM, inilah kisah nyata prahara rumah tangga Sundari dan ajian puter giling yang diambilnya. Dibawah ini adalah percakapan kami yang sengaja dicapture, tentu sudah mendapatkan ijin dari yang bersangkutan.
“Mbah, Maaf aku Aina yang tadi. Kalau mandi bunganya 1 macam saja tidak apa-apa” katanya. Mandi bunga adalah bagian ritual kami untuk keperluan membuang sial, membuang aura negatif dalam tubuh seseorang.
Lalu pada percakapan berikutnya, 13 Oktober 2015, pukul 11.59 wib, beliau mengatakan ” Malam satu syuro gimana mbah?? Sabtu atau Minggu praktek tidak Mbah?” tanya beliau. Dengan riang gembira, pada 16 Oktober beliau mengirimkan pesan singkat lagi “Mbah Hebat, syareatnya lewat mbah. Aku mau ke Mbah lagi pokoknya, biar tambah cetar. Suamiku sekarang sudah baik Mbah, tinggal aku mau orang-orang dikantor” katanya.
Saya kaget sekaligus penasaran, maksudnya baik itu apakah tiba-tiba mau membatalkan niatnya untuk bercerai atau hanya sekedar baik. Tapi menurut keterangan mbak Sundari, suami tiba-tiba berubah pikiran hingga seratus enam puluh derajat, dan mengurungkan niat untuk menceraikannya.
Alhamdulillah, Allah mengijabah ikhtiar kita, Amiin. Dari apa yang saya lihat, mereka memiliki aura berwarna pink kuat, artinya mereka memang berjodoh panjang. Kata mbak Sundari, sejak masalah rumah tangganya dibawa ke pekerjaan, boss menjadi jutek.
Pada 23 Oktober, beliau mengirimkan pesan singkat lagi ” Kalau suami Alhamdulillah, walaupun pelan tapi sudah kembali Mbah, walaupun belum 100%. Tapi boss dikantor masih jutek “ imbuhnya.
Mbak Aina Sundari sekarang jadi rajin ke tempat saya, hampir setiap minggu, mudah-mudahan suatu hari nanti bisa datang bareng suaminya.
Beliau memang ada niat ingin membuka usaha bareng suami, tapi menunggu situasinya kondusif. Siapapun yang memiliki keinginan baik, niscaya Allah akan mengabulkannya.
Seperti apa Penjelasan detail tentang ajian puter giling, bisa ada baca dengan klik link dibawah ini
Baca juga cerita menarik lainnya berikut ini
Anda sedang punya masalah…??? Anda Ingin Konsultasi Dengan Kami…??? klik saja link dibawah ini