Rahasia Menang Tangkap Peluang
Saya wanita biasa yang kemudian bangkit dari kondisi keterpurukan hidup lalu ingin berbagi tentang rahasia menang tangkap peluang
Gagal dalam rumah tangga
Assalamualaikum, saya adalah seorang wanita yang konon memilih menikah di usia muda. Ya, 18 tahun atau setelah lulus SMK saya memutuskan untuk menikah. Dalam bayangan saya nantinya saya akan bahagia lahir dan batin serta memiliki anak-anak disaat saya masih muda. Suami saya saat itu baru selesai pendidikan diploma.
Pernikahan kami dikaruniai satu putra yang kini sudah berusia hampir 9 tahun. Namun siapa sangka justru pernikahan kami hanya berumur jagung. Saat itu usiaku belum genap 21 tahun dan harus berstatus janda satu anak. Malu sebenarnya menceritakan ini namun inilah yang membuat saya tumbuh menjadi wanita tangguh.
Godaan sebagai janda muda tentu saja sangat berat. Sementara cobaan sebagai orang tua tunggal juga tak kalah beratnya. Saya bekerja sebagai salah satu agen asuransi terkemuka di Jakarta. Pekerjaan ini jujur saya lakukan dengan terpaksa karena si kecil tak bisa saya titipkan berlama-lama kepada ibu saya.
Karir jalan ditempat
Pekerjaan yang terbagi sambil mengurus anak membuat perjalanan karir saya tak semulus harapan. Karir saya berjalan ditempat alias tak mendapatkan tambahan bonus apalagi promosi jabatan. Mengingat kondisi kebutuhan yang tak dapat ditunda-tunda maka saya pun kadang sambil berjualan aneka rupa dagangan secara online.
Ingin rasanya menyudahi pekerjaan yang satu ini namun kembali lagi bahwa saya adalah orang tua tunggal. Saya masih memiliki dua adik yang butuh tambahan biaya pendidikan. Sempat terbersit dalam otak saya untuk pergi jauh ke negeri orang. Namun saat melihat si kecil tertidur, niat itu seketika sirna.
Saya hanya bisa bertahan saja menjalani karir saya. Beruntung berjualan secara online sedikit banyak dapat menutupi kebutuhan hidup dan sisanya saya tabung untuk berjaga-jaga jika dalam kondisi mendesak. Alhamdulillah Allah selalu memberi saya dan keluarga kesehatan.
Menata diri
Awal tahun 2017, saya merasa semua sudah di puncak kejenuhan. Saya harus mengubah haluan arah hidup saya ini. Ingin segera menata diri dan menyiapkan semuanya lebih baik lagi. Suatu sore, iseng-iseng saya menghubungi teman lama saya yang berada di Tangerang Selatan kala itu.
Adalah Titin, sahabat sejak SMP hingga SMK ini rupanya menjadi seorang marketing properti. Kami pun menyempatkan bertemu dan betapa terkejutnya saya ketika melihat sahabatku ini. Sungguh jauh banget penampilan dan kharismanya. Mempesona dan keren habis pokoknya.
Sebagai sahabat ia ingin saya bisa merasakan keberhasilan seperti dia. Wanita mandiri yang siap untuk hebat dan tidak bergantung pada pasangannya. Singkat cerita saya pun kecemplung dalam dunia marketing properti. Semangat saya bak obor yang selalu menggelora. Keakrabanku dengan Titin ini membuat saya sangat ikhlas dengan masa lalu dan makin mantap menatap masa depan, meski harus tetap sendiri dulu.
Menang melebihi harapan
Belajar dari sahabatku, ada satu hal diluar dugaanku yakni saat Titin menceritakan sebuah sarana bernama Susuk Emas. Campur aduk dengarnya, mulai dari takut, ngeri, ngilu dan lainnya. Titin pun mengajak saya untuk mengunjungi Mbah Mijan, katanya mau sekalian mengontrolkan alias check up susuk emasnya.
Mendengar langsung penjelasan dari ahlinya susuk, sore itu saya mantapkan diri untuk kali pertama dalam hidup saya menggunakan sarana susuk emas. Waktu berlalu, perubahan yang terjadi membuat saya senyum-senyum sendiri. Tak hanya itu saja, pekerjaan yang saya tekuni bersama sahabat ini menjelma menjadi peluang yang benar-benar emas.
Sebuah peluang yang terus datang dan mampu saya hadapi dengan berakhir menang. Perlahan namun pasti, taraf hidup saya naik menanjak. Keberhasilan dalam karir saya ini membuat banyak orang di lingkungan saya yang terkagum-kagum. Mereka bilang bahwa saya adalah orang tua tunggal yang hebat, bisa mandiri malah sudah bisa mencukupi semua kebutuhan keluarga dirumah. Semua ini berkat makna seorang sahabat sejati dan tentunya dengan ikhtiar doa serta sarana yang tepat untuk bangkit menjadi pemenang.
Wassalamualaikum.