Ikhtiar Ruwatan Pemecah Kebuntuan
Hidup dalam kesulitan berlika-liku penuh masalah dan kegagalan yang harus saya akhiri dengan jalan ikhtiar ruwatan pemecah kebuntuan
Terlahir menjadi anak berbakat
Langsung saja saya Maulana asal Cirebon. Saya sejak masih kanak-kanak disebut-sebut sebagai anak yang terlahir berbakat. Betapa tidak? Saya sering mengikuti ajang lomba mulai dari menyanyi, membaca puisi sampai melukis dan semuanya menorehkan prestasi gemilang. Medali demi medali serta piala berikut piagam menghiasi kamar mungil saya kala itu.
Sering pula saya diajak serta dalam acara-acara penting yang digelar dan menjadi anak yang ditunggu-tunggu penampilannya. Pendek kata masa kecil hingga menjelang remaja saya adalah kebanggan keluarga dan lingkungan tempat tinggal saya.
Malahan ada banyak yang menggadang-gadang kelak saya besar akan terkenal menjadi publik figur yang menghiasi layar kaca. Bila perlu semua iklan-iklan produk untuk anak-anak itu melibatkan saya. Prestasi masa kecil saya tak lepas daripada bakat bawaan lahir.
Tumbuh cerdas berprestasi
Rangkaian cerita berlanjut hingga remaja dan masuk sekolah di SMP hingga SMU. Sederetan prestasi menghiasi ruang sekolah mulai dari prestasi pribadi dan bersama kawan-kawan dalam tim sepak bola. Saya menjadi ikon tersendiri karena bila tanpa saya konon prestasi itu tak dapat diraih.
Begitupun dengan nilai indeks prestasi saya yang mengharumkan nama almamater sekolah. Hingga duduk dibangku kuliah pun berbagai ajang lomba seperti debat bahasa Inggris sampai membuat essay selalu saya menangkan. Inilah rupanya yang membuat saya menjadi sombong lalu menganggap siapapun orang tak dapat menandingi kemampuan saya.
Kesombongan tak terkendali itu ketika setelah selesai kuliah saya mencoba peruntungan sebagai artis dengan ikut berbagai audisi di Jakarta. Selain itu saya juga membuka usaha dirumah meski sebenarnya itu meneruskan usaha kakak saya yang saat itu bertugas di Riau, Pekanbaru. Usaha kuliner unik dan pernak-pernik itu saya teruskan dengan berbagai terobosan yang menurut saya akan menjadi heboh, dikenal luas dan fenomenal.
Jauh dari hoki
Keegosian dibarengi dengan kesombongan diri saya ini membuat saya terjatuh berulang kali. Sikap idealis saya yang seringkali anti kritik membuat banyak relasi saya mundur teratur. Saya tak serta merta sadar diri. Justru pada saat semua hoki sudah hancur lebur itulah saya baru menyadari kekurangan fatal pada diri ini.
Teman lama tak lagi mau mendekat, sahabat pun enggan merapat. Mereka melihat saya seperti makhluk aneh yang bisa saja membubar-jalankan kerjasama usaha. Satu persatu mereka pergi, terlebih usaha kakak saya yang bukannya maju pesat malah terlilit hutang berlipat.
Dikejar hutang dalam jumlah banyak, usaha mati mangkrak, mencari kerja kemanapun ditolak. Apalagi kekasih hatipun akhirnya berpaling lantaran tak melihat masa depan cerah dalam diri ini. Sungguh sia-sia segudang prestasi namun miskin hoki. Apa yang akan saya lakukan lagi?
Lakukan ikhtiar ruwatan
Seorang ibu, satu-satunya wanita yang merangkul putranya meski dalam kesulitan seperti ini. Gagal dan gagal silih berganti. Ibu saya tercintalah yang akhirnya menyentuh hati saya, memeluk saya dan membangunkan saya dari keterpurukan ini. Bersama ibu saya dibawa ke Tangerang, menuju satu tempat yang tak pernah saya pijak sebelumnya.
Rupanya ibu ingin saya melakukan ikhtiar Ruwatan Buang Sial. Saat itu, bersama seorang praktisi yang kerap saya lihat di TV yakni Mbah Mijan. Diruang praktek beliau itulah saya meneteskan air mata untuk kali pertama setelah semuanya berakhir sia-sia ini. Namun setelah itu keajaiban terjadi dengan munculnya semangat baru dari dalam hati saya.
Saya sangat berterima kasih, semoga ditahun mendatang saya bisa merubah karakter buruk saya. Hidup lebih baik dengan keberuntungan yang datang karena kekuatan doa. Mbah Mijan yang membimbing ruwatan saya ini secara tak langsung menusuk kejiwaan sombong saya selama ini. Seketika saya menjadi orang yang kembali ke titik nol, yang siap memulai segala sesuatu dari nol bahkan dari minus. Saya pun bersyukur segala kebobrokan hidup saya bakal berakhir dengan ruwatan pemecah kebuntuan jalan hidup saya ini.