Aku Kaya Raya Setelah Kena PHK
Karir hancur seketika setelah turun surat PHK, tapi ini bukan hal yang bisa patahkan semangatku berkarya untuk meraih sejahtera
Apa daya hanya pekerja kontrak
Merantau mengajarkanku mandiri, menentukan pilihan hidup sendiri dan memilih masa depan sendiri. Karirku berawal saat usiaku sembilan belas tahun. Saat itu aku memberanikan diri melamar disebuah perusahaan yang tengah berkembang. Sebagai anak perantau tentu aku punya semangat lebih dari rekan-rekanku.
Waktu berlalu begitu cepat. Beberapa kali kontrak kerjaku diperpanjang oleh perusahaan sampai pada akhirnya aku menerima surat Pemutusan Hubungan Kerja. Tanpa terasa aku sudah berkarir hampir lima tahun lamanya. Tak banyak yang bisa aku lakukan karena melawan personalia pun percuma. Aku harus tetap melanjutkan hidup walau harus pergi dari perusahaan ini.
Berdoa dan berkarya
Tak banyak keluargaku di desa yang tahu kondisiku setelah kena PHK. Ake lelah kesana kemari mencari kerja. Sampai akhirnya aku menemukan ide untuk membuka usaha kecil-kecilan. Bukan suatu kebetulan, aku seringkali pulang kerja dan makan di warung angkringan. Murah dan enak sesuai kantongku yang kecil.
Berawal dari keakrabanku dengan teman dan sahabatku, akhirnya aku diberi bantuan untuk bisa membuka usaha seperti mereka. Awalnya aku ragu karena aku belum pernah mencobanya. Dukungan para sahabat inilah yang membuat semangatku membara mencapai sejahtera.
Pesan singkat dari Mbah Mijan
Usaha yang aku jalani ini tidak seterusnya berjalan mulus. Terjadi beberapa kali kendala dan hampir saja aku menyerah. Seusai tutup warung, iseng aku buka handphoneku dan melihat tayangan youtube. Tak kusangka inilah momentum dimana aku bisa menemukan jalan keluar dari masalah usahaku ini.
Singkat cerita, kuberanikan diri menghubungi Mbah Mijan. Setelah berbincang beberapa menit akhirnya ada pesan yang tertanam dalam otakku bahwa “Berdoa bisa mengubah nasib manusia, dan berbagi bisa mengubah kondisi”.
Semangatku kembali membara setelah membawa media Baiat Kerejekian yang disiapkan khusus untuk usahaku. Tak terasa tiga tahun berlalu, usahaku kini sudah memiliki lima cabang. Ada keajaiban terjadi, beliau personalia yang memecatku dahulu justru saat ini menganggur dan ingin bekerja di warungku. Tak pernah habis syukurku kepadamu Yaa Allah Yang Maha Kaya lagi Maha Memberi.