Bisnis Melimpah Ruah Dibalik Wabah

Cerita TKW Bikin Melongo

Bisnis Melimpah Ruah Dibalik Wabah

Lama menekuninya dalam kondisi apapun membawa saya hingga bisnis melimpah ruah dibalik wabah yang merajalela

 Kontak WA mbah mijan

Tekun meski hasil tak seberapa

Saya Agus, saat ini saya baru saja membeli rumah baru di Tangerang Selatan. Saya adalah salah satu diantara pebisnis Chemicals & Pest Control yang melayani berbagai macam alat dan obat pembersih. Saya menjalani usaha ini hingga menjadi bisnis saya sejak tahun 2002. Awalnya saya hanya sendiri lalu dibantu istri, namun hari ini saya memiliki lebih dari 60 karyawan.

Jujur saja pada masa awal menjalani usaha ini hasilnya hanya cukup untuk makan dan bayar cicilan. Rumah juga masih mengontrak dan kami sekeluarga tinggal bersama semua alat-alat dan obat pembersih. Kami tetap bersyukur bahwa kami semuanya bisa bahagia dengan kondisi seperti itu.

Persaingan bisnis dalam bidang ini tak cukup ramai, tak seperti bisnis kuliner maupun elektronik yang sudah ada dimana-mana. Saya dulu bekerja sebagai Cleaning Service dan setiap hari bekerja dengan berbagai obat dan alat kebersihan. Sejak kena PHK saya memutuskan untuk berjualan obat-obatan pembersih baik dalam bentuk Powder Detergent hingga Liquid yang semuanya saya racik sendiri.

Tak pernah mencoba bidang lain

Kecintaan saya pada bidang kebersihan ini makin memicu saya dalam mendalami ilmu Hygiene & Sanitation. Beberapa penelitian saya lakukan sendiri, kadang saya dibantu sahabat saya yang memang seorang ahli dalam bidang ini. Rasa bangga akan hasil ciptaan sendiri membuat saya yakin bahwa bila saya memproduksinya secara massal maka akan menjadi ladang bisnis yang berkelanjutan.

Saya tak pernah ragu untuk keinginan saya itu. Saya pun tak ingin mencoba bisnis dibidang lain apalagi yang sifatnya musiman. Saya hanya ingin fokus dibidang ini dengan harapan suatu hari nanti akan menjadi bisnis yang besar tentunya.

Jalan berliku-liku menekuni bisnis ini, untungnya saya punya istri yang mendukung dan selalu menyemangati. Begitupun dengan sahabat-sahabat yang tak hentinya memberi motivasi. Terima kasih untuk semuanya.

Bisnis Melimpah Ruah Dibalik Wabah

Nasib buruk nyaris terpuruk

Memasuki tahun ke sepuluh usaha ini berjalan saya merasa ada beberapa masalah mulai menghadang. Beberapa rekanan menyatakan berhenti bekerjasama. Kondisi ini dibarengi dengan kebutuhan keluarga yang makin banyak dimana putra sulung saya akan memasuki masa kuliah.

Keadaan ini diperburuk dengan istri saya yang jatuh sakit. Tak butuh waktu lama tabungan terkuras dan hampir tak tersisa. Apa jadinya nanti jika sampai tabungan ini berubah menjadi minus? Jangan-jangan harus berhutang atau mungkin menjual aset yang kami miliki.

Dalam ketakutanku inilah saya berdoa agar diberi kekuatan lahir dan batin. Saya juga melakukan ikhtiar, salah satunya dibantu oleh Mbah Mijan yang kebetulan tak jauh dari tempat tinggal saya. Lewat beliaulah saya berbagi isi hati dan diberikan sarana berupa Baiat Kerejekian.

Bangkit perlahan berjaya kemudian

Singkat cerita bisnis ini kembali mendapat angin segar. Memang tidak serta merta langsung ramai konsumen namun paling tidak sudah stabil memproduksi dan mendistribusikan. Soal hasil terus terang tidak mencuat karena memang pesan Mbah Mijan harus terus sabar, yang penting tekun.

Memasuki era bertumbuhnya bisnis kuliner berkelas kecil, menengah dan besar ternyata menjadi peluang emas bagi bisnis saya ini. Mereka tentu membutuhkan aneka obat-obatan mulai pembersih lantai, kaca, dinding kayu, furniture, stainless steel, sampai alat dan obat pencuci piring serta peralatan dapur.

Namun yang membuat saya merasa berjaya adalah saat wabah Covid-19 menyerang negeri ini. Ratusan hingga ribuan jerigen Hand Sanitizer ludes hanya dalam hitungan hari. Malah masker yang semula hanya jadi pelengkap kerja, menjadi barang langka yang diburu siapa saja. Persediaan masker saya untuk operasional setahun bisa habis dalam seminggu. Luar biasa, Alhamdulillah, Barokah. Ternyata dibalik ancaman virus mematikan ini menjadi puncak dari jerih payah usahaku. Terima kasih untuk semuanya.


Kontak WA mbah mijan

 

Konsultasi Dengan Mbah Mijan