Buang Sial Akibat Gangguan Astral
Meninggalkan semua masa lalu yang kelam demi membuka lembaran baru yang lebih baik dengan buang sial akibat gangguan astral
Wartawan tapi pendiam
Saya Wisnu dan saya adalah seorang wartawan profesional yang memulai karir sejak usia 23 tahun. Saya memang mengambil jurusan jurnalistik saat mengenyam pendidikan. Dunia pewartaan adalah dunia saya yang sangat saya impikan. Meski saya ini dimata banyak rekan kerja memiliki kekurangan, yakni terlalu banyak diam.
Saya memanglah pendiam tapi saya diam karena mendengarkan sebuah penjelasan secara mendalam agar tidak keliru dalam menyampaikan warta demi warta. Saya menikmati pekerjaan ini dan selamanya saya ingin tetap mempersembahkan sebuah berita dengan kabar terpercaya.
Banyak sekali hal-hal yang telah saya liput mulai dari kabar musibah atau bencana alam, berita gosip hingga berita yang mungkin saja sulit diterima akal sehat manusia. Apa lagi jika bukan berita tentang mitos dan serba serbi mistis.
Spesialis program horor
Saya yang dinilai piawai dalam hal mitos dan mistis akhirnya dipercaya untuk meliput dan membuat program horor. Rupanya program inilah yang paling sesuai untuk saya. Bersama tim, kami bisa saling berbagi dan menciptakan program demi program yang tak diduga telah diminati banyak orang.
Saking seringnya berinteraksi dengan para pakar, praktisi dan mereka yang ahli dalam bidang supranatural saya pun jadi tertarik untuk mendalaminya. Saya menjadi bukan pendiam lagi, tapi rajin bertanya tentang banyak hal soal mistis kepada mereka.
Saya pun mulai melakukan hal-hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh saya. Seperti misalnya menyepi, melakukan meditasi, berpuasa dan sebagainya. Semua itu saya dapatkan dari pakarnya dimana saya sering melakukan tanya jawab kepada mereka. Padahal mereka hanya sebatas nara sumber saja dan bukanlah seorang guru bagi saya. Semuanya saya lakukan atas inisiatif dan rasa penasaran saya terhadap dunia lain dibalik alam nyata ini. Saya tak terpikir risikonya sama sekali.
Penasaran yang menyasarkan
Alkisah, rasa penasaran yang terus menerus membuat saya ingin melakukan hal-hal tak wajar. Mulai terjadi pula peristiwa yang menurut saya pribadi antara halusinasi atau memang benar terjadi. Kadang juga saya melihat beberapa sosok makhluk astral dengan berbagai macam bentuknya.
Namun yang paling kentara adalah rasa takut saya yang kelewatan. Kadang diantara teman-teman yang sedang memancing ikan malam hari tiba-tiba saya teriak panik sendiri. Saya merasakan ada makhluk hitam besar hendak menyentuh kepala saya, padahal disitu ramai beberapa teman saya tak merasakan apapun.
Saya ibarat tersasar disebuah dimensi yang mencekam kehidupan saya sendiri. Saya merasa ada teror dimanapun saya berada bahkan ketika saya selesai melaksanakan sholat. Saya merasa damai dalam beberapa saat namun kembali panik ketakutan saat sepintas melihat bayangan sesuatu berkelebatan.
Ditangani oleh ahlinya
Saya tak tahan lagi dan akhirnya saya memberanikan diri untuk menemui salah satu paranormal yang pernah saya liput. Beruntung saya masih menyimpan nomor kontaknya lalu saya tak mau menunda untuk menemuinya. Saya sampaikan bahwa saya ingin berkonsultasi bukan untuk meliputnya.
Kedatangan saya ke alamat praktek mbah mijan diwarnai hal-hal tak masuk akal. Seperti contohnya saya ketemu dengan seseorang sahabat saya yang sudah sangat lama meninggal. Pas ketemu saya panggil tak mendengar lalu saya mau dekati malah menghilang diantara kerumunan.
Tingkat halusinasi yang tak berkesudahan inilah alasan saya untuk ingin sembuh dari dunia tak kasat mata. Konon inilah yang membuat saya putus dengan pacar saya. Ini pula yang membuat banyak teman saya mengatakan bahwa saya sudah gila. Mbah Mijan hanya tersenyum mendengar rentetan cerita saya, lalu saya pun di ruqyah atau ruwatan untuk membersihkan semuanya.
Mbah Mijan berpesan bahwa ilmu gaib itu bukan sembarang ilmu. Jangan mempelajarinya tanpa guru dan bila ada guru maka belajarlah dengan tekun dan berlandaskan spiritual. Sebab ilmu hitam dimanapun akan menyesatkan dan ilmu spiritual yang benar akan mencerahkan. Saya sadar bahwa saya sudah keliru langkah.
