FENOMENA GHOIB PILPRES 2014
Penantian panjang rakyat Indonesia akan berakhir pada tanggal 09 Juli 2014, menanti hadirnya sosok pemimpin baru, sosok satrio piningit sangking Dumadi.
Pilenggahan Dampar Kencono (kursi kepresidenan) akhirnya hanya di perebutkan oleh 4 anak bangsa idola Indonesia, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bumi Nusantara memanas, bak kawah candra dimuka tempat menggodok satrio pringgondani Gatot Kaca.
Semangat pesta demokrasi berkobar melahirkan berbagai bentuk opini, kampanye dan sederet hiruk pikuknya. Rakyat Indonesia setiap 5 tahun sekali menggelar pesta demokrasi untuk menentukan orang nomor satu di negeri ini, namun pilpres tahun 2014 agaknya sangat berbeda dari pilpres sebelumnya.
Saya memandang perang bintang RI-1 kali ini sangat hangat, berhubung hanya di perebutkan oleh 2 calon maka genderang perang yang terjadi begitu blak-blakan.
Hampir satu bulan lamanya, kita di suguhkan oleh beragam tayangan politik, baik melalui media elektronik, media cetak dan media online.
Dunia politik Indonesia sudah memasuki era baru, lebih terang-terangan dan lebih terbuka, ini adalah system pembelajaran bagi seluruh masyarakat.
Dengan melihat ataupun membaca kemasan media yang ada, kaum awam kini menjadi lebih pintar dan lebih suka berbicara politik.
Gejolak pemilu tahun 2014 memanas tak terbendung lagi, duel antara kubu pendukung tak terhindarkan lagi.
Saling serang, saling caci, saling maki, saling benci dan saling fitnah adalah sebuah resiko dari transparannya demokrasi politik.
Hari ini, Selasa tanggal 08 Juli 2014 pukul 01.17 wib waktu Jakarta adalah malam keramat, malam detik-detik jelang pemilihan umum. Kurang dari 60 jam Indonesia akan memilih, calon pemimpin baru, calon presiden baru yang di harapkan akan membawa perubahan yang lebih baik.
Fenomena ghoib pilpres 2014 pun turut mengiringi pesta rakyat lima tahunan ini.
Fenomena ghoib pilpres 2014 yang paling luar biasa adalah, di gelarnya pemilu yang bertepatan dengan bulan suci umat muslim, yaitu bulan suci Ramadhan.
Harapan besar saya, di bulan suci inilah Indonesia akan memasuki gerbang awal perubahan, kemakmuran, keadilan, kesejahteraan dan kewibawaan dimata dunia.
Fenomena ghoib pilpres 2014 yang tidak kalah bagusnya adalah, melemahnya perekonomian Indonesia ditahun pertama menguatnya ekonomi nasional ditahun berikutnya.
Saya tidak sedang menghayal tentang normalnya ekonomi kita selepas pemilu nanti, tapi pandangan sisi supranatural saya mengatakan demikian, semoga ini bisa terwujud dan di berkahi Tuhan yang maha segala-galaNya.
Dalam lingkup adat ataupun tradisi Indonesia, khususnya di adat jawa fenomena ghoib pilpres 2014 juga di hubungkan dengan ndaru/ pulung/ wahyu sebagai simbol kemenangan calon presiden terpilih.
Apa itu ndaru, apakah pulung itu? ahli kebatinan jawa mengatakan, simbol keberuntungan yang berbentuk bulatan seperti bola berwarna biru tua. Sedangkan rintangan yang nantinya akan menghadang pada proses menuju RI-1 tahun ini.
Saya melihat ada permasalahan baru yang belum pernah di alami pada pilpres – pilpres sebelumnya, tapi insyaallah akan berjalan sesuai dengan ketentuan Tuhan, Amiin ya robal alamiin
Tradisi negeri kita dalam setiap pemilihan umum baik dari tingkat bawah sampai tingkat nasional, tidak pernah terlepas dari campur tangan ahli-ahli kebatinan.
Seperti halnya pemilu, di tingkat bawahpun sudah biasa ada tradisi ini sejak turun temurun,sebut saja pemilihan kepala desa. Konon, bulatan berwarna biru tua atau yang di sebut ndaru hanya bisa di lihat oleh para ahli supranatural.
Munculnya pulung biasanya pada 3 malam terakhir jelang hari H, simbol keberuntungan tersebut terbang di angkasa sebanyak 2x, yaitu pada pukul 12 malam dan pukul 3 pagi.
Masyarakat pedesaan jaman dahulu, biasanya disibukan dengan malam tirakatan/ doa bersama yang di gelar kesepuhan setempat untuk ritual dan doa bersama, bahkan sampai tidak tidur semalaman berharap bisa melihat ndaru terbang.
Ndaru atau pulung biasanya terbang secara berpindah-pindah, menghinggapi rumah setiap calon kepala desa sampai malam terakhir. Mereka percaya rumah terakhir, yang di hinggapi bintang bulat berwarna biru tua dimalam hari H, dialah pemenangnya.
Jaman dahulu kegotong royongan masih sangat kental, walaupun mereka pilihannya berbeda tapi dimalam tirakatan antar pendukung akan duduk bersama, guna menyaksikan ndaru terbang yang di pimpin oleh tokoh adat yang paling di segani.
Kalau di desa saya, tokoh adat tertua di jadikan tokoh yang netral tanpa memihak siapapun. Ketika melihat ndaru terbang pada malam terakhir di salah satu calon Kades, semua membaur tanpa adanya keributan.
Mereka sepakat dan percaya bahwa pulung adalah anugerah Illahi, yang tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun. Tak bisa di bayangkan jika tradisi unik ini, di terapkan pada jaman sekarang, mungkin yang terjadi adalah peperangan antar kubu pendukung.
Nah, condong kemanakah wahyu keprabon di fenomena ghoib pilpres 2014 ? Mari kita sama – sama lihat di hari lusa nanti, siapapun yang menang nanti, dialah orang terbaik menurut Tuhan.
Lihat beragam produk best seller kami yang telah dipesan ribuan orang, klik link dibawah ini
Anda sedang punya masalah…??? Anda Ingin Konsultasi Dengan Kami…??? klik saja link dibawah ini
j