Negosiator Ulung Yang Selalu Beruntung
Bertahun-tahun menekuni profesi ini dan tergugah saya untuk berbagi rahasia pribadi sebagai seorang negosiator ulung yang selalu beruntung
Tak kelar kuliah
Assalamualaikum semuanya, saya Effendi dan saya adalah seorang yang berprofesi sebagai negosiator. Apa yang saya lakukan ini adalah sesuai dengan keputusan saya saat mengambil jurusan ilmu komunikasi disalah satu universitas negeri di Jakarta. Sayang sekali saya tak kelar kuliah lantaran beberapa alasan. Tapi itu tak lantas mengikis kemauan saya yang memang ingin menjadi seorang negosiator.
Agak aneh memang profesi yang satu ini. Konon saya menginginkannya karena waktu SMA saya tinggal dirumah om saya yang seorang negosiator handal. Beliau cukup dikenal dikalangan para pebisnis properti khususnya bagi para developer yang terus mengembangkan sayap bisnisnya ke seluruh penjuru negeri, bahkan lintas negara.
Melihat dan sekaligus mengamati om saya ketika berbicara baik langsung maupun percakapan telepon, membuat saya terpana sekaligus terpesona. Gaya bicara berkharisma dengan intonasi dan artikulasi sangat meyakinkan. Keren pokoknya.
Jam terbang tinggi
Bicara soal menjadi seorang negosiator tak cukup hanya memiliki niat hati saja. Diperlukan pembelajaran hingga cukup mendapatkan jam terbang dalam melakukan berbagai negosiasi dengan berbagai pihak. Jadi kalau ditanya siapakah guru saya? Beliau adalah om saya sendiri.
Bersama beliaulah saya belajar banyak dan mendapatkan berbagai rahasia menjadi seorang negosiator sejati. Benar-benar harus detail mulai dari penampilan diri, cara berjalan, cara duduk hingga pada cara berkomunikasi serta berinteraksi yang benar lagi sempurna.
Semakin sering belajar dan terjun langsung sebagai negosiator maka akan banyak ilmu yang didapatkan. Tak semua yang dilakukan membawa pada hasil yang diinginkan namun menjadi negosiator adalah peran penting dalam menciptakan suatu hubungan bisnis. Saking pentingnya ini posisi maka jam terbang menjadi syarat mutlak jika ingin diakui sebagai negosiator ulung.
Sarana metafisika
Ada satu diskusi yang bagi saya pribadi itu sangat menarik. Diskusi tentang hal-hal mistis dimana membahas susuk. Meski pada awalnya saya sendiri takut tapi pada akhirnya diskusi mengalir dan rasa penasaran terus bertumbuh. Adalah Susuk Energi Aura, salah satu sarana metafisika yang konon banyak digunakan sebagai media memancarkan kharisma, wibawa dan tentu saja pesona diri.
Membahas tentang susuk ini tentunya aura positif yang menjadikan rasa percaya diri sesiapapun yang menggunakannya menjadi naik secara signifikan. Jujur setelah saya paham tentang susuk, saya sempat mencari kesana kemari demi mendapatkan informasi dimana tempat praktek pakar alias ahlinya pasang susuk.
Kalau bisa yang tak jauh-jauh dari Jakarta Timur. Sampai pada akhirnya nemu juga tempat pasang susuk yang kabarnya tak sedikit para artis dan kaum hawa yang datang kesana untuk pasang susuk. Dengan niat yang sudah bulat saya pun menghubungi dan membuat janji untuk pengalaman pertama pasang susuk langsung oleh ahlinya. Kediaman Mbah Mijan yang tak sulit dijangkau memudahkan saya meluncur kesana. Senin siang yang terik tak menyurutkan semangat saya untuk kencang melaju.
Konsisten pada pilihan
Kembali pada diri saya pribadi bahwa pekerjaan saya ini adalah pilihan saya. Sejak awal mula hingga saya memutuskan untuk menggunakan susuk sebagai sarana metafisika yang menunjang pekerjaan saya ini. Beberapa hari setelah pemasangan susuk ini perubahan pada diri saya cukup banyak.
Satu persatu rekan dan kolega saya mengatakan saya jauh lebih beda. Bahkan langkah kaki saya pun penuh percaya diri. Ucapan saya meyakinkan bahkan ketika hanya bicara via telepon. Sadar gak sadar, sarana metafisika ini telah bekerja dengan baik dan maksimal.
Saya sangat bersyukur dan menikmati pekerjaan ini. Semoga ke depannya bisa memberikan manfaat bagi lebih banyak orang dan tentunya mampu mengangkat derajat serta martabat kedua orang tua dan semua yang pernah ada dalam perjalanan hidup saya ini. Terima kasih.