Inilah Pemikat Paling Dahsyat

Cerita TKW Bikin Melongo

Inilah Pemikat Paling Dahsyat

Dahulu seringkali dianggap remeh oleh mereka lalu sekarang dirindukan banyak orang dan inilah pemikat paling dahsyat

Kontak WA mbah mijan

Hanya karyawan biasa

Assalamualaikum perkenalkan nama saya Mukti Bachtiar. Saya bekerja disebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang layanan Cleaning and Pest Control.  Memulai karir sejak tahun 2002 hingga sekarang. Mengingat saat itu ijazah saya hanya lulusan SMK maka mau tidak mau saya harus mengawali dari nol.

Singkat cerita saya karyawan biasa saja. Bekerja sesuai peraturan perusahaan saja tidak lebih dan tidak kurang. Dalam kurun waktu tiga tahun pertama tugas hanya di satu tempat saja lalu berikutnya saya mengalami mutasi beberapa kali. Bahkan hingga keluar kota dan keluar pulau Jawa.

Dalam benak saya itu berpikir hanya untuk kerja dan kerja. Sadar diri dengan ijazah meski sebenarnya ingin karir juga bisa lebih baik.

Gangguan meniti karir 

Diluar dugaan saya selama bekerja disini telah terjadi beberapa gangguan meniti karir. Paling sering terjadi adalah fitnah dari rekan kerja dan tanpa kecuali ataasan sendiri. Barangkali mereka merasa tersaingi atau sebaliknya hanya ingin menguji mental saja. Sejujurnya batin ini sudah tidak kuat tapi belum menemukan jalan terbaiknya bagaimana.

Keadaan paling sulit dilupakan adalah ketika saya menjadi tertuduh mengambil uang perusahaan yang sejatinya untuk bonus karyawan. Tanpa bukti saya diminta untuk mengakui telah berbuat mencuri uang. Ini berlanjut menjadi kasus besar hingga kantor pusat. Saya tak banyak membela diri hanya mengamati satu persatu dari mereka.

Akhirnya perusahaan memberikan sanksi berupa Surat Peringatan. Ini menjadi sinyal bahwa karir saya terancam mangkrak di posisi ini. Nyaris tidak ada lagi harapan untuk mengikuti promosi. Seakan-akan sudah mentok sampai disini saja. Lantas saya pun mengajukan cuti yang tak pernah saya ambil sebelumnya.

Inilah Pemikat Paling Dahsyat

Melawan dengan keyakinan

Menenangkan diri selama masa cuti saya pergunakan untuk mendalami spiritual. Tak jauh dari kediaman saya adalah tempat praktek Mbah Mijan. Saya tahu sejak dulu namun baru saat itu saya merasa tertarik untuk berkonsultasi sebatas ngobrol alias curhat saja. Namun diluar perkiraan malah saya mendapat banyak ilmu dan hal baru.

Saya disarankan untuk melaksanakan Ruwatan Buang Sial. Jadi selama tujuh hari saya amalkan itu sebaik-baiknya. Tak cukup sampai disitu saja, justru saya kembali lagi dan ingin menggunakan sarana susuk yang menjadi susuk favorit kalangan muda. Susuk ini adalah Susuk Emas.

Persis dua hari menjelang masa cuti saya habis, saya mantapkan diri untuk gunakan sarana ini. Melawan dengan keyakinan saya pribadi bahwa semua yang telah terjadi akan saya patahkan dengan sesuatu hal yang lebih baik.

Melesat dengan dahsyat

Kembali ke rutinitas kerja. Saat itu dengan semangat dan aura baru yang membawa rasa percaya diri ini naik luar biasa. Unik sekali, ada kejadian terulang yakni uang perusahaan kembali hilang. Tapi kala itu berbeda, si pencuri terekam video CCTV sehingga pembelaan apapun tidak ada gunanya. Interogasi pun terjadi hingga melibatkan pihak berwajib.

Rekan saya rupanya telah melakukan berbagai penyelewengan beberapa kali. Didepan petugas tak bisa lagi untuk berkelit lalu segala tuduhan yang pernah saya alami menjadi sirna seketika. Apa yang hendak dilakukan oleh perusahaan kepada saya dikemudian hari?

Saya dipercaya menjadi Kepala Divisi dan membentuk tim kerja baru. Menggantikan para komplotan karyawan nakal yang sudah di berhentikan kerja secara massal. Posisi saya makin melesat dengan dahsyat, setahun berlalu membawa saya menuju jabatan lebih tinggi. Sebagai Manager Area membawahi lebih dari 500 personil. Belum cukup disini saja, saat saya menulis ini posisi yang saya emban adalah Manager Operasional. Sebuah posisi yang nyaris tak terbayangkan sebelumnya.

Ada satu hal lagi yakni beremu jodoh diperusahaan ini. Selain disayangi perusahaan, pujaan hati pun terpikat. Susuk Emas memang dahsyat!

 

Kontak WA mbah ;mijan

 

Konsultasi Dengan Mbah Mijan