Jangan Resah Lantaran Belum Menikah
Sebuah kesaksian dan perjalanan panjang saya berujung pada sebuah pesan yakni jangan resah lantaran belum menikah
Saya kurang percaya diri
Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Maulana dan saat ini usia saya sudah 44 tahun. Saya dilahirkan dari keluarga sederhana dan tumbuh didalam lingkungan desa yang sepi. Setelah menginjak usia 11 tahun saya sekeluarga pindah ke Jakarta karena kedua orang tua bekerja di Ibukota. Saya dan kedua adik perempuan saya pun mau tidak mau menjadi pendatang.
Lingkungan kota besar yang keras rupanya menciutkan nyali saya. Teringat betul ketika masih baru-barunya tinggal hingga duduk dibangku SMP dulu. Keseharian saya tak lepas dari perlakuan bully oleh teman-teman sebaya. Kondisi ini sangat mempengaruhi rasa percaya diri bahkan nyaris menjadi trauma tersendiri.
Menginjak remaja yang bersekolah di salah satu SMA favorit, lagi dan lagi bully-an belum lepas dari hidup saya. Barulah ketika saya memutuskan untuk kuliah karena beasiswa, saya terbebas dari perlakuan itu. Namun tetaplah diri ini tumbuh menjadi pribadi yang minder.
Fokus pada profesi
Singkat cerita saya lulus sebagai Sarjana Tehnik Sipil. Sama seperti ayah saya yang bekerja disebuah perusahaan kontraktor. Profesi itulah yang paling tepat untuk saya lakoni. Tiada pilihan lain selain saya harus fokus pada profesi. Toh dekat dengan cewek pun saya malah gemetar sendiri.
Sisi kelemahan saya lainnya adalah ketika diminta untuk berbicara didepan publik. Keringat dingin mengucur tanpa bisa saya bendung. Maka dari itulah saputangan selalu tersedia di saku celana saya ini. Awalnya kaki pasti bergetar sebelum memulai bicara. Perlahan-lahan dahi penuh dengan air keringat.
Salah satu sahabat dan partner kerja saya sampai menyarankan untuk berobat ke Psikiater. Ia menganggap saya mengalami gangguan mental yang biasa disebut dengan mental block. Apalah itu saya kurang begitu percaya namun usulan sahabat ini saya lakukan juga siapa tahu bisa memperbaiki kekurangan saya ini.
Terlambat menikah
Imbas pada perjalanan hidup saya yang paling terasa adalah saya terlambat menikah. Kedua adik saya sudah menikah dan memiliki keturunan. Sementara saya masih saja minder untuk berkenalan lebih dekat dengan lawan jenis. Mau sampai kapan seperti ini? Umur terus bertambah hingga tak terasa sudah melewati 33 tahun. Bujang lapuk, begitu keluarga besar saya memanggil.
Merasa ada yang tak beres dengan kondisi ini, saya mengambil keputusan untuk melibatkan jasa paranormal. Beberapa kali saya mencari lewat media demi mendapatkan sosok paranormal yang mampu mengatasi masalah terlambat menikah ini. Dorongan ibu yang sudah sangat ingin memiliki menantu dari saya menjadi motivasi tersendiri.
Dari ibu pulalah saya diantar bersama untuk berkunjung ke alamat praktek Mbah Mijan, persis 10 tahun yang lalu. Kami disambut hangat dan tanpa terasa obrolan kami nyaris hingga larut malam. Sepulangnya saya dibekali sebuah sarana untuk membersihkan aura diri saya dengan Ruwatan Buang Sial. Tentunya semua bertujuan agar urusan saya ini menjadi beruntung dan segera menikah.
Sukses berkeluarga
Saya diminta untuk menunggu 21 sampai 40 hari setelah semua sarana diamalkan. Ajaibnya baru dua minggu berlalu justru saya bertemu dengan teman alumni SMA. Kami mendadak akrab padahal dahulu ngobrol dan menyapa pun gak pernah. Keakraban kami terbawa hingga kencan makan malam, nonton bioskop dan sesekali pergi refreshing.
Keakraban kami makin mengerucut ketika kedua orang tuanya meminta saya untuk segera melamarnya. Secepat ini saya harus bisa mempersiapkan semuanya. Kami pun akhirnya menikah di usia yang sama. Resepsi pernikahan kami tentu mengejutkan teman-teman alumni. Belum lagi saya yang telah berubah drastis seperti ini.
Lewat catatan singkat ini saya memberi kesaksian bahwa perjalanan hidup manusia memang unik dan berbeda. Jangan resah hanya karena terlambat menikah. Benahi diri dengan cara tepat sesuai syariah Insyaa Allah semua akan berubah karena keajaiban doa. Kini saya bahagia bersama istri dan keempat putra putri saya. Saya dan istri memiliki dua anak kembar laki-laki dan perempuan. Anugerah Allah luar biasa. Wassalamualaikum.