Keajaiban Pesona Energi Aura
Usia muda dengan kecantikan luar dan dalam adalah idaman semua wanita dan inilah bukti nyata keajaiban pesona energi aura
Pribadi minder sejak remaja
Hai, aku Cici dan aku berasal dari pelosok Sukabumi. Aku anak tunggal dan menghabiskan masa kecil hingga masa remajaku di desa. Sedikit cerita untuk mengenang masa kecilku bahwa aku bersekolah cukup jauh. Hanya berjalan kaki untuk menempuh dan melintasi hamparan sawah serta menyeberangi sungai besar. Sampai akhirnya saat mau masuk bangku SMU aku diambil tanteku di Jakarta.
Meninggalkan desa dan teman kecil itu bukan perkara mudah lho. Aku sangat sedih apalagi aku bakalan tinggal ikut tante di kota. Malu banget rasanya ketika melihat orang-orang kota yang keren dan mereka itu gaul pastinya. Aku sebagai gadis desa baru membayangkan saja sudah minder. Terus bagaimana kalo bergaul dengan mereka?
Akhirnya aku bersekolah di Jakarta Selatan yang kebetulan tak jauh dari kediaman tanteku.
Mencari jati diri di ibukota
Singkat cerita aku lulus sekolah meski dengan nilai yang pas-pasan. Tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan selama aku bersekolah disini. Sehingga waktu tante menyarankan untuk kuliahpun tidak memaksakan untuk bisa masuk ke kampus yang bonafide. Sedapatnya sajalah, begitu tanteku bilang.
Baru hendak masuk kuliah tiba-tiba tanteku jatuh sakit. Namun tante tetap ingin aku tinggal bersamanya dan kalau bisa tetap kuliah. Aku disarankan untuk sambil bekerja biar bisa nambah untuk biaya kuliah. Jujur aku saat itu terdesak situasi dan kondisi yang memaksaku untuk mencari jati diri.
Aku harus bisa menuruti apa yang tante inginkan toh semua demi masa depanku nanti. Akupun mulai melayangkan banyak surat lamaran kerja dan menyesuaikan dengan jadwal kuliah tentunya. Lama menanti panggilan akhirnya malah aku diajak bekerja oleh tetangga sebelah disebuah coffee shop sebagai pramusaji. Alhamdulillah dapat rejeki semoga bisa betah dan mencukupi.
Menemukan sarana terbaik
Pekerjaan sebagai pramusaji dan letak coffee shop yang menjadi satu dengan bengkel mobil mewah membuatku sering menjadi ikon ditempat kerjaku. Maklum saja hanya aku sendiri yang cewek. Semua barista cowok dan kasir pun seorang cowok yang masih ada hubungan kerabat dengan si boss.
Merasa mendapat kesempatan sering dicari para eksekutif muda, akupun mulai berbenah penampilan. Berdandan dengan make up dan parfum yang menggoda. Tapi yaa ampun aku kok masih minder terus jika diajak kenalan sama tamu. Suatu hari pernah juga tamu ada yang menawarkan pekerjaan buatku, malah mau dibiayai kuliah pula.
Rasa percaya diri minus inilah yang menjadi alasanku untuk menggunakan sarana susuk. Tapi masa aku harus pulang ke Sukabumi? Ya jauhlah mana bisa aku ijin sama boss. Iseng-isenglah aku lihat di internet akhirnya aku dapat juga alamat tempat pasang susuk. Sudah gitu yang masang Mbah Mijan, bukan orang asinglah sebab sering dengar dan baca namanya di sosial media. Lantas akupun menabung biar bisa pasang susuk untuk memancarkan aura dan menambah percaya diriku ini.
Menjadi primadona
Niat kuat untuk bisa menggunakan sarana susuk akhirnya menuntunku berkunjung di kediaman Mbah Mijan. Lokasi praktek yang mudah dijangkau dan obrolan yang asik membuat mood jadi naik. Susuk ini rupanya tidak menggunakan jarum jadi yaa tidak ada rasa sakit sama sekali. Terus yang pasti susuk ini sangat aman sebab menggunakan energi positif.
Sepulang dari pasang susuk itulah aku mulai benar-benar yakin dan percaya diri dalam segala kondisi. Tinggi badanku yang sebenarnya tidak begitu tinggi tak membuatku minder lagi. Rasanya wajahku selalu berseri dilihat orang disekitarku.
Ada hal yang hingga kini menjadi tradisi bahwa para pengunjung coffee shop memanggilku Dona. Nama itu kependekan dari primadona. Ada-ada saja yaa, tapi memang begitulah adanya. Sesekali para tamu memberikan aku uang tips diam-diam bahkan ada pula yang sengaja mengisikan pulsaku. Pernah ada pula yang meminta nomer rekeningku katanya kalau suatu saat butuh uang jangan segan untuk menghubungi.