Keluarga Utuh Dengan Ikhtiar Anti Selingkuh
Enam tahun nyaris karam biduk rumah tangga kami hingga saya memutuskan untuk mengambil tindakan demi keluarga utuh dengan ikhtiar anti selingkuh
Kebohongan tentang mereka
Saya biasa dipanggil mama Saski dan suami saya mas Zen yang masih ada keturunan dari Pakistan. Konon suami saya ini lahir disana dan sejak usia empat tahun menetap di Infonesia. Saya mengenalnya dari sahabat saya dan kami pun tak lama memutuskan untuk menikah. Sahabat saya ini sangat dekat dengan mas Zen, tapi saya berpikir kedekatan itu karena persahabatan saja. Buktinya dia tidak masalah saat kami menikah.
Sahabatku ini rupanya sudah menjalin hubungan khusus dengan suami namun tak kunjung ada berakhirnya sebab kedua agama mereka berbeda. Jadi intinya adalah suami dan sahabatku ini sudah terbongkat bahwa mereka ternyata memiliki sebuah rencana dimana akan mengurus perpindahan agama agar bisa menikah.
Tentu saya shock dengan yang sudah terjadi selama ini.
Suami memilih istri muda
Pada akhirnya terang-terangan suami lebih memilih tinggal bersama istri muda. Padahal saat itu Saski, buah hati kami tengah berusia tiga tahun. Usia yang sedang dekat-dekatnya dengan papanya. Apa mau dikata, papanya lebih memilih perempuan lain yang tak lebih dari selingkuhan meski dia juga sahabatku sendiri.
Entah apa yang ada didalam pikiran sahabatku dan juga mas Zen. Kenapa mereka bisa merencanakan hal seperti ini. Hanya membuat badan saya makin lama makin kurus karena termakan perasaan. Memang dari segi finansial nyaris tidak pernah ada masalah tapi untuk urusan hati ini sangatlah menggerogoti.
Saya gak habis pikir dan malu bila orang tua atau mertua datang kerumah lalu tidak menjumpai mas Zen dirumah. Apa jadinya bila saya sampaikan apa yang terjadi sesungguhnya? Pasti semua bakal lebih runyam. Saya masih bisa kuat menahan ini entah sampai kapan waktunya.
Berjuang segala cara
Saya sampai hanya berani mengungkapkan ini kepada bunda, seseorang yang saya anggap sebagai penasehat spiritual saya. Menurut bunda saya harus bertahan dan berjuang mempertahankan keutuhan rumah tangga ini. Tapi entahlah sampai kapan itu. Saya pernah juga mendatangi seorang praktisi di Cirebon saat sedang kesana. Jawabannya tidak jauh beda, meski saya juga dibekali sarana oleh beliau.
Sampai pada akhirnya secara tidak sengaja, adik saya tiba-tiba berkunjung kerumah. Adik saya ini orangnya sangat peka dengan apa yang terjadi dengan saya. Meski masih muda usia dan lajang tapi dia justru paham apa yang mesti saya lakukan. Ucapnya, kakak harus tegar dan jangan berhenti untuk terus berikhtiar. Uang bisa dicari tapi keutuhan keluarga adalah harga mati.
Bersama adik saya kami telah kesana kemari. Sampai saya menemukan sebuah situs dalam internet yang berkisah nyaris mirip dengan jalan hidup keluarga kecil saya. Akhirnya kami sepakat tancap gas kesana mencari kediaman tempat praktek Mbah Mijan. Setelah membuat janji barulah kami bisa berkunjung.
Suami telah kembali
Semua persis seperti terawangan Mbah Mijan. Rupanya sahabat saya itu rela jadi istri kedua dan mencederai hati saya lantaran menginginkan harta suami saya. Maklum suami dari keluarga orang berada. Ada dua tindakan yang diambil kala itu. Pertama keluarga kami menjalani Ruwatan khusus dan setelahnya adalah Puter Giling Sukma berikut penguncian alat vital suami.
Memang tak langsung ada perubahan terjadi. Namun di ulang tahun Saski yang kelima kami mendapat hadiah istimewa dimana suami telah menceraikan sahabat saya ini karena ia pun telah di khianati. Suami kembali ke rumah dan memohon maaf atas semuanya yang telah terjadi.
Kini kami hidup bahagia dan tengah menyiapkan segala sesuatunya untuk kehadiran buah hati kami yang kedua. Terima kasih banyak atas semua yang telah membantu saya hingga ikhtiar terakhir saya bersama Mbah Mijan. Kami telah menemukan apa yang kami idamkan selama ini berkat kuasa Allah dan dukungan semuanya. Hal baik akan mendapati akhir yang baik. Begitu pula sebaliknya. Alhamdulillah, Aamiin.