Susuk Pemanis Agar Keluarga Harmonis
Barangkali suami mulai diserang kebosanan kepada istri secara luar biasa yang membuat saya memilih sarana susuk pemanis agar keluarga harmonis
Menikah di usia muda
Saya seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Bekasi Timur. Saya berkisah tentang perjalanan rumah tangga saya yang saat ini sudah menginak usia perkawinan ke sembilan tahun. Saya dan suami sudah saling mengenal sejak masih usia remaja. Begitu pula dengan kedua orang tua kami yang sudah saling mengenal puluhan tahun lamanya.
Kami menikah tepat sebulan setelah kelulusan SMA. Jadi usia kami masih sangat muda bahkan belum genap dua puluh tahun. Meski begitu di awal pernikahan kami semuanya berjalan sangat bahagia. Bebas kemana-mana bersama dan menjadi inspirasi buat teman-teman kami bahwa menikah muda itu indah.
Suami masih meneruskan kuliah mengambil jurusan Tehnik Mesin. Malam harinya suami bekerja di sebuah Coffee Shop sebagai peracik kopi. Jadi hanya hari liburlah waktu yang tersisa buat kami.
Suami tugas luar kota
Wisuda suami tiba dengan nilai yang sangat membuat bangga kami semua. Ditengah lelahnya bekerja dan kuliah masih bisa mendapatkan nilai sangat memuaskan. Tak sulit bagi suami untuk mendapatkan pekerjaan baru dengan ijazah Sarjana itu. Suami diterima bekerja di Jakarta dan setiap hari pulang pergi Jakarta-Bekasi.
Ditahun kedua suami bekerja ada hal yang membuat kami berpikir keras. Suami dipindah kerjakan ke Makassar dan menetap disana selama masa kontrak sekitar enam bulan. Padahal saya tengah mengandung dan ada usaha kecil-kecilan dirumah yang sulit untuk saya tinggalkan begitu saja.
Akhirnya kami spekulasi dengan memutuskan sementara waktu kami jarak jauh dulu. Antara Bekasi dan Makassar dan hanya berkomunikasi lewat telepon saja. Enam bulan pertama suami pulang namun rupanya kontrak disana diperpanjang jadi mau tidak mau suami kembali kesana. Hubungan jarak jauh episode kedua pun tidak dapat kami elakkan. Tapi ini agak beda.
Kembali dengan berbeda
Kecurigaan saya benar adanya bahwa kepulangan suami di kontrak kedua itu benar-benar berbeda. Ia mulai sibuk dengan gadget-nya bahkan jarang menyentuh anak yang sedang lucu-lucunya. Sebenarnya suami itu sudah tidak kembali ke Makassar lagi tapi malah keadaannya tidak senyaman dan semesra dahulu. Ada apa ini?
Suami yang dulu setiap menjelang malam bercanda bercengkerama jadi sibuk diluar dan pulang hanya untuk tidur saja. Saya langsung berpikir mungkin suami saya sudah bosan dengan saya. Ia lebih nyaman dengan media sosial yang isinya tak jauh dari para perempuan-perempuan yang menghiburnya.
Tak ingin ambil pusing, saya pun berniat untuk memulihkan suami bila perlu saya pasang susuk. Tapi niat saya seketika datar sasat saya mengetahui mahar susuk di Mbah Mijan ternyata lumayan mahal. Jujur saya tidak suka minta uang ke suami untuk keperluan yang dia tidak tahu. Saya pun menabung demi bisa pasang susuk biar suami saya kembali pulih seperti dulu lagi. Sampai tiba waktunya tabungan saya akan mencukupi saya pasti akan datang.
Gunakan sarana susuk
Berkunjung ke alamat praktek Mbah Mijan cukup jauh dari rumah tapi terbayarkan ketika disambut ramah dan obrolan kami tak terasa sudah lebih dari dua jam. Sebenarnya ada beberapa alternatif tindakan seperti Puter Giling Sukma, Ruwatan dan Susuk. Saya memilih susuk itu lantaran sudah saya rencanakan sejak lama.
Dimana ada niat disitulah ada jalan. Keyakinan itulah yang membuat saya mantap dengan Susuk Emas racikan Mbah Mijan. Susuk yang dikhususkan untuk membuat suami klepek-klepek ini mujarab betul. Sepulangnya dari Tangerang menuju Bekasi, suami tak berhenti menelpon bilang kangen. Itu sebuah kalimat yang sangat lama tidak saya dengar darinya.
Kini kami bahagia seperti di awal dulu kami menikmati malam pertama. Diam-diam suami tak tahu saya menggunakan susuk ini. Dengan niat dan tujuan baik demi keharmonisan keluarga saya menempuh jalan ini. Semoga tak terulang lagi hubungan jarak jauh dan kami bersama dalam keharmonisan selama-lamanya.