Ketika Orang Ketiga Picu Perkara

Cerita TKW Bikin Melongo

Ketika Orang Ketiga Picu Perkara

Kehadirannya telah merenggut semua kebahagiaanku dan anakku dan inilah yang aku lakukan ketika orang ketiga picu perkara

Kontak WA mbah mijan

Pasangan harmonis lagi romantis

Saya Wulan, saya adalah ibu rumah tangga yang memiliki usaha dekorasi. Sedangkan suami saya bernama Sandy yang bekerja disebuah perusahaan IT. Baik saya dan suami adalah orang yang romantis, itu sudah terlihat jelas dari masa-masa masih pacaran dulu. Kami tak menampik bahwa sebelum menikah kami sering pergi ke banyak tempat wisata seluruh Indonesia bahkan Asia.

Kami bertunangan saat masih usia 22 tahun dan menikah setahun kemudian. Kami berbulan madi di Bali dan Lombok. Maklum kami memang pasangan harmonis yang suka traveling. Apalagi setelah menikah jadi waktu kebersamaan kami akan lebih banyak dan mudah.

Saya pribadi jelas bangga memiliki suami seperti mas Sandy sebab banyak teman-teman saya yang curhat tentang suaminya yang dingin dan acapkali keras alias galak. Pernikahan kami ini seakan membawa berkah karena suami dipromosikan menjadi General Manager. Posisi yang menjadi idaman setiap karyawan yang bekerja di perusahaan apapun.

Kaya belum tentu bahagia

Secara materi kami sudah lebih dari cukup. Boleh dibilang malah lebih baik dibandingkan dengan keluarga lainnya. Rumah yang nyaman dan luas lengkap dengan kolam renang kecil dan taman. Sementara saya juga memiliki workshop untuk bisnis saya persis disamping rumah. Mobil keluarga serta mobil khusus untuk kami berdua terparkir di garasi terpisah dengan mobil operasional usahaku.

Namun kaya secara materi menjadikan suamiku lupa diri. Makin hari kelakuannya jadi berubah yang mungkin ini karena ulah teman-temannya. Suami jadi kerap ke tempat karaoke dan pijit spa. Pembantu rumah yang sudah bekerja lama disini itulah yang awal mula menemukan beberapa bill dari tempat karaoke dan pijit spa.

Sekali dua kali hingga akhirnya saya sendiri memergoki suami baru keluar dari tempat plus-plus itu. Kemarahan saya tak dapat dibendung lagi padahal saya sedang berada ditempat umum. Suami yang masih terlihat basah rambutnya lantas aku tarik bajunya.

Ketika Orang Ketiga Picu Perkara

Pasrah kepada Allah

Tiba dirumah saya masih ingin meneruskan kemarahan saya tapi saya tahan karena buah hati kami belum tidur. Barulah saat ia tertidur, saya paksa suami untuk menjawab pertanyaan saya. Suami mengaku baru sekali mencoba ke tempat seperti itu. Lho, tapi sudah ada lebih dari 2 bill yang ditemukan disaku celananya oleh pembantu. Pikirku, pasti suami sering seperti ini.

Tak hanya itu, saya menemukan sisa percakapan di media sosialnya dimana ada seorang perempuan yang selama ini sering menerima sejumlah uang dari suami. Perempuan ini mengaku bahwa ia akan dinikahi secara siri. Hati saya berkecamuk dan hanya bisa pasrah.

Terpikir untuk pisah ranjang tapi malu, akhirnya saya iseng membuka-buka ponsel saya dan menemukan akun website resmi Mbah Mijan. Saat itu sekitar pukul 2 dini hari saya mencoba chat dan langsung cepat dijawab. Saya ceritakan semua keluh kesah saya lalu saya disarankan untuk mengambil tindakan Puter Giling Sukma.

Menikmati kembali kebersamaan

Hari berlalu, minggu dan bulan berganti. Saya masih bersikap dingin kepada suami meski sebenarnya suami sudah menunjukkan perubahannya untuk pulang dan berangkat kerja tepat waktu. Saya masih ada ganjalan jika belum bertemu wanita yang mengaku akan dinikahinya itu.

Tanpa sengaja saat saya sedang melakukan prospek kepada calon klien saya di Bekasi, saya melihat ada wanita mirip dengan foto di ponsel suami. Baju yang dikenakan pun sama persis, gaya rambut dan matanya yang agak besar memastikanku bahwa wanita itu memang orangnya. Saya dekati baik-baik dan akhirnya ia mengaku. Wanita ini minta maaf dan berjanji tak akan mengenal suami saya lagi.

Saya masih memaafkan kekhilafan suami asal benar suami saya bersedia untuk sama-sama komitmen. Saya masih muda dan cantik, jadi tak sulit saya membalas kelakuan suami. Tapi itu bukanlah solusi, sebab yang terbaik sekarang adalah menikmati kebersamaan bersama buah hati kami. Semoga prahara tak terulang kembali.


Kontak WA mbah mijan
 

Konsultasi Dengan Mbah Mijan