Kisah Pangeran Cinta Dari Desa

Cerita TKW Bikin Melongo

Kisah Pangeran Cinta Dari Desa

Berangkat dari keterbatasan miskin materi dan berhasil meluluhkan hati pujaan menjadi kisah pangeran cinta dari desa

Kontak WA mbah mijan

Ditolak cinta lantaran miskin

Saya ingin berbagi sekilas perjalanan hidup saya saat meninggalkan desa. Menjadi perantau jujur bukan cita-cita saya sebab saya pikir di desa sendiri saja pasti bisa hidup walau seadanya. Saya Antok, saya anak sulung dari 3 bersaudara. Bapak saya seorang buruh tani dan terkadang menjadi kenek tukang bangunan. Sedang ibu saya hanya ibu rumah tangga biasa.

Saya memiliki pengalaman perih soal asmara saat kali pertama mencoba ungkapkan perasaan hati kepada perempuan yang saya kenal saat SMP. Saya memang tak melanjutkan sekolah lebih tinggi lagi karena adik saya lebih pintar jadi biar adik saya saja yang bersekolah. Lulusan SMP dan miskin menjadi alasan perempuan itu menolak mentah-mentah cinta saja.

Jadi keinginan pergi meninggalkan desa itu lantaran sakit hati cinta ditolak. Lebih baik pergi yang jauh agar sukses dan biar perempuan itu menyesali ucapannya.

Berjuang keras di ibukota

Saya pergi begitu saja dan sempat menganggur di pinggiran Jakarta selama hampir 2 minggu. Padahal saya itu dijanjikan untuk bekerja di warung bakso milik tetangga desa. Akhirnya kesampaian juga mencari keberadaan warungnya dan bekerjalah saya di warung itu.

Saya bekerja mulai jam 1 dini hari, diawali dengan ke pasar belanja daging dan semuanya. Lalu membantu meracik semua dagangan sampai buka warung jam 9 pagi. Saya istirahat habis Ashar dan setelah Maghrib saya kembali ke warung sampai jam 11 malam.

Begitulah keseharian saya di warung yang nyaris tanpa libur sama sekali. Saya sambil belajar dan menjalin hubungan yang baik dengan mereka yang berada di pasar. Siapa tahu suatu saat nanti aku bisa membuka warung bakso sendiri jadi tidak begitu sulit memulainya. Aku sering berkhayal sebelum tidur, nanti aku bisa punya warung sendiri yang lebih besar, ramai dan disukai pelanggan.

Kisah Pangeran Cinta Dari Desa

Juragan bakso yang jomblo

Genap setahun saya ikut di warung ini saya pun memutuskan pamit. Saya pikir tabungan saya memang belum cukup tapi saya tidak sabar untuk punya warung bakso sendiri. Saya lalu membuka warung milik sendiri di daerah Serpong. Kebetulan dapat tempat dari informasi pelanggan disini. Katanya di sana belum ada bakso seenak ini.

Alkisah warung saya yang tidak begitu besar akhirnya berkembang perlahan tapi pasti. Boleh jujur bahwa ketika memulai usaha ini saya gunakan Baiat Kerejekian yang saya dapat dari Mbah Mijan. Sebagai penonton setia Youtube Mbah Mijan saya paham sekali dengan beliau ini.

Begitulah usaha yang maju dan terdapat 3 cabang didaerah sekitaran sini. Tapi ada yang masih mengganjal dihati, apalagi kalau bukan status saya yang masih jomblo ini. Banyak sih sebenarnya yang cantik disini tapi saya urungkan sebab saya ingin beri bukti kepada Tanti, wanita yang menolak cinta saya dahulu saat masih miskin. Sekarang saya sudah jadi juragan, apa kira-kira yang dia akan ucapkan.

Pujaan hati bertekuk lutut

Kabar berhasilnya usaha saya ini ternyata santer di desa. Saya memang banyak mengambil karyawan dari desa sendiri terutama mereka yang putus sekolah. Tanti dan keluarganya rupanya paham soal usaha saya yang maju pesat disini. Kabarnya Tanti menganggur padahal ia adalah seorang lulusan Diploma.

Saya sempat ingin membuatnya bertekuk lutut tapi saat saya konsultasi kepada Mbah Mijan justru saya disarankan agar ruwatan supaya mudah dapat jodoh. Yasudah saya manut sajalah. Siapa tahu ruwatan beres jodoh yang jauh didekatkan dan jika masih lama di segerakan.

Puncaknya adalah saat mudik lebaran dimana Tanti dan keluarganya datang bertamu. Itu si Tanti salaman sampai cium tangan saya lama. Bahkan ia sempat mau menangis seakan-akan menyesali ucapannya dulu. Saya sangat merasa bahwa ia ini menunggu kapan aku melamarnya. Sinyal yang sama dirasakan orang tuaku saat mengobrol dengan orang tuanya.

Jadi saya ingatkan bahwa ketika pria sukses, maka wanita manapun akan mendekati!


Kontak WA mbah mijan
 

Konsultasi Dengan Mbah Mijan