Masalah Beres Karir Pun Sukses
Nyaris jatuh bangun dan terpuruk dalam kehidupan hingga ke titik terendah namun sekarang semua masalah beres karir pun sukses
Remaja berprestasi
Sahabatku semua yang membaca perjalanan hidup saya ini, bukanlah saya ingin pamer. Saya hanya ingin berbagi saja. Saya Fitria dan saya lahir dibesarkan di Salatiga, Jawa Tengah. Saya menghabiskan masa remaja dengan mengukir serangkaian prestasi. Mulai dari menjadi Juara Umum sekolah, lomba debat dan pidato Bahasa Inggris dan tak ketinggalan Juara pertandingan Bulu Tangkis.
Masih banyak lagi prestasi yang saya raih bersama kawan-kawan saya semasa remaja. Boleh dibilang itulah kenangan termanis yang pernah saya alami dimasa muda. Saya memiliki banyak sekali teman dan beberapa sahabat jadi kemanapun saya tak pernah merasa sepi.
Kehidupan keluarga yang sederhana namun hangat membuat saya merasa kehidupan saya sudah cukup meski tak mewah. Saya diajarkan untuk selalu sederhana dalam hidup.
Kenyang dikecewakan
Memasuki bangku kuliah disalah satu perguruan tinggi di Semarang tak lantas membuat prestasi saya kendor. Hanya saja saat itu, jujur untuk urusan hati kerap kali saya menemui tragedi. Setiap cowok yang dekat dan pacaran dengan saya berakhir pahit. Saya di khianati lebih dari lima kali.
Sampai suatu ketika ada seseorang yang mendatangi rumah dan bicara dengan orang tua saya. Niatnya adalah melamar saya yang tinggal selesaikan skripsi dan menyongsong wisuda. Tentunya kedua orang tua saya meminta untuk sabar dahulu. Nanti menunggu kelulusan saya begitu maksudnya.
Meski sahabat saya itu mengiyakan namun sejak saat itu ia pergi begitu saja bahkan semua kontak komunikasi ia blokir. Saya ingat saat itu kami masih menggunakan BBM. Saya coba melihat dari HP kawan saya lain ternyata akun BBM nya masih aktif. Berarti memang sengaja sudah tak ingin lagi kenal saya, padahal saya sebenarnya berharap padanya. Pahit rasanya tapi biarlah jika itu yang harus terjadi.
Merantau tanpa arah
Demi memupus suara tetangga kanan kiri dan mengobati kejenuhan hati akhirnya saya memutuskan untuk merantau. Sebenarnya saya tak ada tujuan pasti akan tinggal dimana. Saya melamar pekerjaan di Jakarta, Bekasi dan Bogor. Entah dimana yang menerima saya maka disitulah tempat saya merantau.
Seminggu kemudian saya mendapat panggilan di Jakarta. Jauh-jauh saya berangkat ternyata saya kena tipu. Merasa sendiri di Jakarta, saya terjebak dalam dunia kelam. Bekerja disebuah tempat hiburan karaoke dan menghabiskan malam sampai pagi tidak karuan. Sambil melamar pekerjaan lain yang sudah ratusan lamaran tak menerima saya.
Pekerjaan ini tak seperti yang saya dan keluargaku harapkan. Aku sangat merahasiakan pekerjaan ini hingga suatu sore aku menemani rekan kerjaku ke kediaman Mbah Mijan. Kali pertama saya berterus terang bahwa pekerjaanku adalah penghibur. Saya ingin berhenti dan Mbah Mijan berkenan membantuku lepas dari ini semua. Saya pasrah saat harus menjalani Ruwatan dan dibekali Susuk Energi oleh Mbah Mijan.
Sukses lahir dan batin
Benar saja, dua bulan berlalu saya kembali ingin ketemu Mbah Mijan sekadar ingin berterima kasih. Saya telah keluar dari lembah hitam dan bekerja sendiri sebagai penjual alat dan obat kecantikan. Saya menjual online dan offline serta memulainya benar-benar dari nol.
Ternyata jauh lebih berkah, hasil yang saya dapatkan jauh lebih banyak dan memberi manfaat untuk banyak orang. Saat itu juga kerinduan saya kepada orang tua sudah meledak-ledak. Saya sudah tidak pulang selama lebih dari dua kali lebaran.
Satu hal yang tak pernah saya sangka terjadi seminggu sebelum rencana kepulangan saya. Saya bertemu dengan teman kuliah disalah satu mall di Jakarta Selatan. Kami makan malam bersama dan keesokan harinya ia menghubungiku bahwa ia sedang mencari pendamping hidup. Mengejutkan sekali sebab ia mau melamarku dalam waktu dekat ini. Ia sudah mapan sebagai seorang pengusaha IT. Saya pun pulang bersama calon imam dengan penuh kebahagiaan. Inilah sukses lahir dan batin yang saya alami setelah hijrah. Alhamdulillah.