Melawan Pelakor Petaka Rumah Tangga
Aku kuat-kuatkan hati menghadapi perlakuan wanita dan sepenuh jiwa melawan pelakor petaka rumah tangga
Pasangan harmonis yang sibuk
Namaku Septa dan saat ini usiaku 39 tahun. Aku menikah selama 12 tahun dan dikaruania 2 orang putra. Pernikahan kami termasuk harmonis sebab kami pasti menghabiskan waktu di akhir pekan bersama-sama. Selain itu keberadaan rumah tangga kami cukup secara ekonomi. Antara aku dan suami sama-sama berkarir dan memiliki posisi penting di perusahaan tempat kami bekerja.
Aku adalah salah satu manajer pemasaran di bank swasta sedang suami adalah kepala teknisi sebuah apartemen ternama di Jakarta. Kedua putra kami kembar dan lahir secara normal melengkapi kebahagiaan kami. Mama mertua juga betah tinggal dirumah menandakan bahwa kami adalah pasangan penyayang orang tua.
Kesibukan demi kesibukan yang menyita waktu lama kelamaan terasa menjauhkan kami dari si kembar dan mama mertua. Terutama yaa dari pihak suami yang belakangan sering ambil waktu lembur. Sampai pada puncaknya pernikahan kami terasa dingin seiring waktu.
Sepuluh tahun yang hilang
Memasuki usia pernikahan ke 11 tahun kami, disitulah awal peristiwa biduk rumah tangga ini tergoncang gelombang besar. Bak dihajar tsunami, kelakuan suami makin terang-terangan membagi hati dengan seorang perempuan penghuni apartemen tempatnya bekerja. Awal mula masih percaya bahwa ini hanya urusan pekerjaan tapi kok jadinya kelewatan.
Beberapa kali aku mendapati suami berkencan di apartemen wanita itu. Sontak kejadian ini mengubur 10 tahun kebersamaan selama ini seperti hilang begitu saja. Si wanita yang sudah aku ketahui identitasnya ini justru berani terang-terangan bicara lewat telepon denganku.
Sejak itulah dinginnya hawa rumah tangga kami makin menusuk. Si kembar dan mama mertualah yang kala itu menguatkan hatiku untuk bertahan. Semua demi keutuhan rumah tangga kami dan mereka yang sangat aku sayangi. Peristiwa ini pula yang membuatku jadi lebih mengingat Illahi. Mungkin selama ini aku sibuk dan khilaf dengan ibadahku hingga terjadi prahara ini.
Terang-terang berterus terang
Puncak goncangan batin terjadi ketika suami dan wanita itu terang-terangan mengakui hubungan kedekatan mereka. Mereka berterus terang bahwa selama ini memang ada hubungan khusus dan anehnya suami seperti tidak merasa bersalah. Seakan-akan malah membela si pelakor gila itu. Aku masih berusaha menahan dan bertahan sekuat hati.
Tapi tak berselang lama, aku lantas menceritakan semuanya kepada mama mertua dan didengarkan oleh kedua anakku yang sebenarnya belum cukup umur mendengar keluh kesahku. Mereka hanya bisa terdiam dan ikut menahan goncangan yang menghentak hati mereka. Tangisan tak bisa kutahan yang kemudian membuat anak-anakku memeluk menguatkan.
Tak ingin ini berlanjut semakin parah akhirnya aku memutuskan untuk berkonsultasi dengan paranormal. Terhitung sudah lebih dari 3 paranormal yang aku datangi. Mereka memiliki kesamaan pandangan bahwa suamiku telah menjadi korban pengeretan oleh wanita yang menggunakan pengasihan tingkat tinggi. Sehingga butuh waktu untuk membereskannya alias tidak bisa secara instan langsung tuntas.
Ikhtiar terakhir bersama ahlinya
Cuti akhir tahun tiba, aku beranikan diri pulang kerumah orang tuaku tanpa suami. Rupanya papaku sudah mencurigai ketidakberesan yang terjadi pada rumah tanggaku. Beliau hanya bisa tersenyum sambil menyampaikan, sudah gak usah terlalu dipikirkan. Sebab yang utama adalah ikhtiar untuk memohon hidayah dan keajaibanNya. Papaku memang jarang bicara terus sekalinya bicara sedikit saja. Dari yang sedikit itulah dalam sekali maknanya.
Aku sudah buntu sampai akhirnya aku memutuskan konsultasi untuk yang terakhir kalinya. Pilihanku jatuh kepada Mbah Mijan yang saat itu aku lihat sedang tampil disalah satu acara TV. Kemantepan untuk berkonsultasi makin kuat ketika mencoba menghubunginya dan langsung mendapat respon positif. Jadwal kunjungan pun langsung dibuat secepatnya.
Benar adanya masalah ini cukup berat diatasi sebab Mbah Mijan sendiri melakukan 2 tindakan. Pertama dengan menghilangkan efek negatif pengasihan dan yang kedua adalah menarik kembali suami seperti semula. Tindakan ruwatan diambil saking parahnya efek tersebut. Lalu puter giling baru dilakukan setelah ruwatan untuk suami sudah selesai sempurna. Kini kami kembali utuh dan berdamai dengan masa lalu.