Rahasia Di Gilai Pecinta Kopi
Berawal dari hobby menyeruput nikmatnya aroma Cappuccino yang membawa ke titik sukses dan inilah rahasia di gilai pecinta Kopi
Kebiasaan ngopi
Hai semuanya kenalkan saya Ricky dan saya adalah penikmat kopi paling nikmat. Setiap pagi saya biasa minum kopi sebelum melakukan aktivitas rutin saya, yaitu membantu mama saya mengelola usaha konveksi. Saya memang tak bisa menjahit ataupun hanya sekadar membuat pola. Namun saya bisa membantu dalam hal pemasaran usaha orang tua saya ini.
Di Medan khususnya, kopi adalah salah satu budaya. Seperti halnya di Aceh yang sangat terkenal dengan Gayo-nya. Kami membiasakan menyeruput kopi yang kami olah sendiri dari biji kopi pilihan yang kami beli. Meracik kopi bagi saya adalah kegemaran yang tak membosankan.
Karena kecintaan saya pada kopi inilah akhirnya menjadi hobby. Kopi telah menghangatkan tubuh dan menyatukan keluarga. Menyatukan juga para teman dan sahabat untuk berbagi cerita dan bersenda gurau.
Ide dari tanah kosong
Tepat disamping usaha konveksi mama adalah sebidang tanah yang dibiarkan begitu saja. Rumput tumbuh liar dan bisa jadi menjadi tempat sembunyi binatang. Sejak saya masih kecil tanah ini memang sengaja dikosongkan. Saat musim kemarau tiba dan kering dulu saya bersama teman kecil saya suka bermain ditanah itu.
Saat ini saya sudah dewasa, setiap pagi dan sore di balkon menikmati kopi sambil memandangi tanah kosong itu. Muncul bayangan dibenak saya untuk menyulap tanah ini agar menjadi lebih bermanfaat. Sempat bingung mau dibuat apa? Antara usaha cuci mobil, toko atau warung. Nah dari kopi yang saya seruput inilah kebayang, kenapa tak dijadikan cafe saja.
Ide ini menguat saat keesokan harinya saya coba diskusi dengan kakak dan sahabat saya. Mereka mengiyakan semua dan siap mendukung terwujudnya pembangunan cafe ini. Tentunya dengan kesiapan konsep dan seperti apa menu yang akan disajikan didalamnya. Semangatpun bertumbuh saat seorang teman mendisain dengan cantik.
Adu ide dan inovasi
Bisnis cafe mulai menjamur khususnya di kota Medan. Pesaing mulai melakukan terobosan baru dengan menu terbaik, sajian terlengkap, akustikan bahkan sampai atraksi sulap profesional. Mau tak mau harus siap bersaing dan beradu ide untuk menciptakan inovasi baru.
Mulai dari perekrutan barista dan pelatihannya pun dilakukan dengan sangat serius. Percuma punya bangunan cafe yang nyaman dan cozy kalau menu dan pelayanannya amburadul. Penting buat saya untuk menciptakan tim yang solid, kerjasama yang apik serta konsisten dalam menjalankan semua prosedur yang telah dibuat.
Menyiasati persaingan dengan tetap bersaing sehat. Mengatur strategi pemasaran yang menarik dan ampuh menyedot pelanggan. Itulah sekilas yang kami lakukan meski dalam perjalanan setahun pertama malahan mengalami penurunan omzet. Tak ada kecurigaan apapun karena semua sudah kami jalankan dengan maksimal.
Sukses tanpa tapi
Merosotnya pemasukan makin tak terkendali dan sepertinya jalan lain harus kami tempuh. Ketidakberesan yang terjadi seperti kerusakan mesin kopi, karyawan yang sakit tiba-tiba, pelanggan yang berpindah ke lain tempat ngopi adalah bagian dari pekerjaan sulit kami.
Menyadari itu bukan pekerjaan kami maka saya dan kakak sebagai pengelola sepakat untuk menyerahkan kepada ahlinya saja. Kamipun terbang ke Jakarta demi menemui Mbah Mijan di kediamannya. Rupanya ada banyak hal yang kami bahas mulai dari sedekah yang terlupakan. Sampai pada urusan pembersihan dan pemagaran usaha secara kegaiban. Percaya gak percaya, kami jelas percaya sebab imbas sangat kami rasakan.
Selesai sudah konsultasi dan kami membawa pulang sarana Baiat Kerejekian. Sarana inilah yang akhirnya perlahan namun pasti menyelesaikan masalah yang tak dapat kami atasi. Saat ini kami boleh dibilang sukses tanpa tapi. Karyawan kami betah dan enjoy dengan pekerjaannya. Kami semua hobby ngopi dan bekerja. Bagi kami, karyawan adalah keluarga dan bagian dari aset kami. Semoga kedepannya kami bisa terus bersaing dengan sehat dan menyejahterakan semua keluarga besar kami yang membesarkan usaha ini. Aamiin.
