Rahasia Kaya Raya Tanpa Tumbal
Keberhasilan serta kesuksesan itu adalah hak setiap manusia dan disini perkenankanlah saya akan berbagai tentang rahasia kaya raya tanpa tumbal
Lahir dan tumbuh dari keluarga biasa
Assalamualaikum, salam sejahtera untuk kita semuanya. Saya asal Bantul, Yogyakarta. Panggil saja saya Slamet. Nama lahir saya Aryo Bimo tapi saat kecil sering sakit-sakitan jadi menurut orang tua dahulu nama saya musti diganti paling tidak nama panggilannya. Saya lahir dan tumbuh besar dari kalangan keluarga biasa. Bapak saya seorang tukang kayu dan ibu yang bekerja di tempat pembuatan makanan ringan.
Saya anak kedua dari tiga bersaudara dimana kakak saya sudah almarhum sejak masih bayi. Saya hanya tamatan STM itupun dengan nilai yang pas-pasan. Selepas sekolah saya hanya membantu kerabat saya yang punya bengkel mobil. Sambil saya belajar saya bisa dapat uang meski ya boleh dibilang jumlahnya sering tidak cukup.
Sampai suatu hari saya mendapat kabar dari teman saya di Jakarta, lebih baik kamu merantau. Itu kata teman saya.
Tekad merantau ke kota
Saya memberanikan diri dan nekad merantau ke Jakarta dengan menumpang kediaman teman saya itu. Disinilah saya memulai babak baru dalam kehidupan saya. Sebagai perantau saya harus siap dengan segala keadaan yang terjadi. Lewat bantuan teman saya inilah saya dapat bekerja disebuah bengkel yang cukup terkenal di Bekasi.
Banyak hal yang saya dapatkan disini terutama ilmu bagaimana cara mengelola bengkel agar selalu memuaskan semua pelanggan yang datang. Sampai pelanggan itu datang kembali dikemudian hari. Saya mendapat banyak kepercayaan dari para pelanggan disini. Boss senang dengan cara saya berinteraksi dengan pelanggan.
Namun rupanya disinilah menjadi titik awal saya terjerumus pada kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Merasa mudah untuk mendapatkan uang dan tak pernah pusing dengan kekurangan. Saya jadi lupa siapa saya dan tujuan saya merantau disini untuk apa. Saya khilaf dalam kondisi serba ada.
Bertaubat dari kebiasaan buruk
Memiliki pendapatan besar tapi sulit menabung. Bisa membeli ini dan itu namun tidak punya investasi apa-apa. Jujur saya kecanduan berjudi online. Saya juga teledor mengelola keuangan sehingga saat keluarga di Bantul butuh biaya malahan saya kelabakan. Sementara kabar saya dinilai serba kecukupan selama disini.
Hingga suatu hari saya diajak teman saya ke Tangerang. Saya hanya menemani teman saya berkonsultasi soal susuk, akhirnya malahan saya ikut berkonsultasi soal usaha. Banyak hal yang saya dapatkan dari Mbah Mijan. Aura kerejekian saya bagus tapi sayang banyak kabutnya. Artinya bocor pengeluaran tidak jelas alias pendapatan saya tidak ada berkahnya.
Saya harus bertaubat jika ingin jadi orang besar. Inilah yang saya lakukan diawal sebelum saya diberikan ilmu kaya raya berupa sarana Baiat Kerejekian. Mbah Mijan ingin saya berdikari dengan membuka usaha bengkel sendiri. Tapi syaratnya harus meninggalkan kebiasaan buruk itu dan melakukan sedekah setiap waktu. Rahasia dalam sedekah inilah yang menguatkan daya Baiat Kerejekian yang saya lakukan.
Menjelma menjadi pengusaha
Singkat cerita, ada seorang pelanggan setia bengkel yang jauh-jauh datang dari Depok. Beliau adalah pelanggan yang sering saya tangani mobil kesayangannya. Beliau pulalah yang mengajak saya ngopi sore lalu menawarkan saya untuk membuka bengkel mobil di Depok. Bengkel itu harus saya yang menjalankan dengan bantuan modal dari beliau.
Gayung bersambut, saya mengiyakan dan mulailah saya untuk mengelola bengkel saya sendiri. Dengan pengalaman dan pola yang sudah saya jalankan selama ini, tak sulit bagi saya untuk mengembangkan bengkel ini menjadi besar. Investor pun puas dan usaha saya kini makin meluas.
Tidak terbayang sebelumnya saya bisa secepat ini menjadi pengusaha. Kini saya menjelma menjadi orang yang berbeda jauh dari sebelumnya. Kebiasaan buruk sudah jauh dari hidup saya dan tiba saatnya saya banyak membantu mereka yang masih menganggur terutama dari daerah asal saya. Terima kasih yaa Allah atas semua perjalanan ini. Inilah rahasia dimana kaya raya itu adalah hak setiap manusia.