Selembar Saputangan Mengantar Kemenangan
Menghabiskan separuh usia di negeri orang dengan berbekal tekad bulat yang kuat ditemani keampuhan selembar Saputangan mengantar kemenangan
Ingin merubah hidup
Assalamualaikum, nama saya Maya aslinya dari Banjarnegara. Saya adalah salah satu dari sekian banyak para pahlawan devisa yang merantau ke negeri orang. Saya sudah lebih dari enam tahun di Taiwan. Sebelumnya saya pernah di Malaysia dan Hongkong. Jadi begini, saya dulu itu menikah masih muda di umur 16 tahun. Tapi dua tahun kemudian suami saya dinyatakan hilang saat dalam perjalanan laut menuju Sulawesi. Sementara saya sudah punya anak yang baru berumur tiga bulan saat itu.
Kondisi kehidupan saya pra sejahtera kala itu. Saya tinggal bersama ibu yang sudah paruh baya. Ibulah yang lebih banyak waktu mengasuh anak saya lantaran saya bekerja sebagai buruh di pabrik. Kondisi yang nyaris tak berubah membuat saya berpikir lebih keras. Saya tidak ingin seterusnya seperti ini terus.
Dalam doa saya memohon agar Allah memberikan jalan meski jalan itu harus berat buat ditempuh.
Dibantu teman baik
Menjelang habis kontrak bekerja di pabrik menjadi akhir dari penantian jawaban doaku. Adalah Murni, teman kerja yang berangkat dan pulang bersama. Ia menceritakan bahwa kakaknya telah sukses merantau keluar negeri. Kebetulannya banget kakaknya pas pulang jadi niatnya saya akan diperkenalkan kepadanya. Saya langsung tertarik dengan ajakan kakaknya Murni ini.
Saya banyak dibantu khususnya dokumen-dokumen dan pelatihan. Hampir tidak ada kendala yang berarti saat itu. Uniknya tidak hanya bekal persiapan secara lahiriah namun juga secara batiniah. Saya bersyukur sekali mendapatkan kebaikan dari teman yang sangat baik ini. Ibu dan sanak saudara pun merestui artinya semangat untuk berubah lebih baik sudah terbuka lebar.
Keluarga suami malah bersedia membantu bila ada kekurangan keuangan. Sekaligus tidak keberatan bila turut merawat anak yang harus saya tinggal jauh dalam waktu yang lama ini.
Awal mula Saputangan Karomah
Ketika masa pelatihan di asrama, itulah yang menjadi awal mula saya dijelaskan tentang Saputangan Karomah. Jujur saya asing dengan hal-hal seperti itu. Lantas saya banyak mendengar pengalaman demi pengalaman. Saya percaya sebab lebih dari satu dua orang bercerita soal sarana yang menjadi pegangan khusus itu. Lalu coba saya baca dari akun website resminya Mbah Mijan dan ternyata benar adanya.
Sarana ini banyak digunakan oleh para perantau keluar negeri. Saya semakin tertarik dan praktis dimana saya tidak perlu pergi ke alamat praktek Mbah Mijan yang jauh. Saya cukup menunggu dikirimkan saja. Saputangan Karomah yang wangi itu pun tiba ditangan saya disaat yang tepat. Hanya kurang tiga hari dari tanggal keberangkatan saya ke Hongkong.
Inilah yang rupanya dimaksud dengan bekal batiniah. Tekad yang kuat saja tidaklah cukup tanpa bekal batiniah atau kekuatan rohani. Saputangan ini menjadi selembar kekuatan yang mengiringi saya sepanjang masa saya merantau. Alhamdulillah semua terjadi sesuai harapan. Bekerja disayang boss, mendapatkan banyak teman baik dan diberikan kesehatan serta keselamatan oleh Allah S.W.T.
Keluarga sejahtera
Syahdan tahun demi tahun berlalu begitu cepat, Jagoan sudah tumbuh menjadi anak berbakti dan cerdas. Sementara saya masih menghabiskan kontrak terakhir di perantauan ini saya pastikan sudah cukup semua. Rencana saya akan berhenti dan memulai usaha dirumah biar bisa mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada anak dan khususnya ibu. Saya merasakan sentuhan dan kasih sayang Allah begitu besar dimana beberapa kali saya mendapati masalah di perantauan dan beres dengan kemudahan.
Tentunya ini tak lepas dari energi yang ada dalam selembar Saputangan Karomah yang wangi. Saya yakin sahabat-sahabat pahlawan devisa banyak yang gunakan sarana ini sebab sejak sudah lama ternyata sarana ada. Hanya saja tidak semuanya berkenan berbagi pengalaman dan cerita. Kepada teman baik dan khususnya bantuan dari Mbah Mijan saya mengucapkan terima kasih. Kini keluarga saya sudah bisa lebih baik, sejahtera dan di berkahi Allah S.W.T.
Wassalamualaikum.