Serangan Astral Dilawan Ruwatan Buang Sial
Sekeluargaku memiliki pengalaman pedih yang berlangsung selama hampir tiga tahun dan pada akhirnya hebatnya serangan astral dilawan Ruwatan Buang Sial
Cobaan bertubi-tubi
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya Aria dan saya adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Ayah saya seorang pegawai swasta profesional dan ibu saya mengelola toko kelontong disamping rumah kami. Saya dibesarkan bersama kelima saudara dan saudari saya dengan serba kecukupan. Kami semua di asuransikan pendidikan oleh ayah. Bahkan kakak sulung saya sempat kuliah di luar negeri.
Jabatan ayah sudah cukup bagus dan usaha ibu juga ramai pembeli. Keseharian saya tidak jauh beda dengan teman-teman sebaya saya hanya saja saya cenderung memilih-milih teman dekat. Hingga suatu saat ketika saya masuk SMU, kejadian demi kejadian tak mengenakkan terjadi dalam keluarga saya.
Singkat cerita, kami dikejutkan dengan perilaku ayah yang tak biasa. Toko kelontong kami mengalami kejanggalan dimana dalam dua hari berturut-turut mengalami kemalingan. Aneh sekali.
Satu persatu merasa sial
Awal masalah terjadi ketika ayah mendapat fitnah dari seseorang dan itu membuat karir ayah terancam bahkan tak hanya turun jabatan. Resiko PHK berada didepan mata. Kemudian usaha ibu perlahan-lahan anjlok dan merugi. Kakak sulung saya batal menikah lantaran calon suaminya kabur entah kemana. Lalu kakak kedua saya gagal diterima menjadi pegawai padahal telah dinyatakan lulus.
Lain cerita dengan saya. Satu demi satu sahabat saya pergi entah apa sebabnya dan nyaris tak ada tempat buat saya bercerita. Kedua adik saya bergantian sakit-sakitan. Kadang demam tinggi dan seperti kejang-kejang. Anehnya itu terjadi selalu bergantian. Saya sadar bahwa ada yang tak beres dengan keluarga saya.
Sampai pada suatu ketika datanglah sahabat ayah yang mengisyaratkan bahwa kami telah dibuat sial oleh beberapa pihak yang tidak suka dengan keharmonisan kami. Tanpa menyebutkan itu dari mana namun kami disarankan untuk melakukan ikhtiar Ruqyah untuk menghentikan semuan.
Sepakat untuk ikhtiar
Setelah beberapa hari kami mendiskusikan saran sahabat ayah itu akhirnya kami sepakat untuk melakukan ikhtiar. Tentu saja itu membutuhkan mahar yang tidak sedikit. Oleh karenanya kami mengorbankan apa yang kami punya. Ayah menjual mobilnya dan kakak saya menguras semua tabungannya. Ibu yang sudah merugi pun menjual perhiasan yang beliau miliki.
Awalnya kami berikhtiar di daerah Jawa Barat. Namun belum tuntas ikhtiar itu, kami menghentikan sebab tidak ada lagi keyakinan. Lagi pula lama-lama ada yang menyimpang dari si paranormal yang membantu kami. Selain mahar yang diminta terus-menerus, kami juga mendapati perlakuan seperti halnya pemerasan.
Ikhtiar untuk sementara kami hentikan dan kami terus mencari informasi dan referensi untuk menyelesaikan masalah ini. Kondisi ini diperburuk dengan di pecatnya ayah dari kantornya. Semua itu terjadi akibat fitnah yang tidak jelas. Kami pun merasa berat namun ikhtiar haru tetap dilakukan demi semuanya.
Berakhir semuanya
Dari informasi yang kami dapatkan akhirnya kami sepakati untuk berkunjung ke alamat praktek Mbah Mijan di Tangerang. Meski jauh dari Surabaya ke Tangerang kami tetap menempuhnya. Tentu dengan harapan ini adalah pilihan yang tepat untuk membereskan semuanya.
Kami disambut dengan ramah dan kami pasrah borongan kepada Mbah Mijan. Kiranya kesialan ini dibuang sejauh-jauhnya dan keberuntungan mendatangi kami agar kami bisa pulih seperti sedia kala. Kami semua mengamalkan dengan seksama semua arahan dan kami perlahan merasa lega.
Hari demi hari hingga bulan berganti, telah terjadi hal diluar dugaan kami. Ayah kembali dipanggil ke kantor bahkan naik jabatan. Malahan boss besarnya berkunjung ke rumah kami. Toko ibu mendapatkan bantuan kerjasama dan kini makin besar. Kedua adikku sehat dan nyaris tak pernah mengeluh lagi. Kakakku juga sudah mendapatkan calon pasangan yang lebih baik. Kami sangat berterima kasih bahwa kekuatan doa dalam Ruwatan Buang Sial itu sungguh luar biasa. Semoga kami tidak menemui hal yang sama dihari nanti. Aamiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.