Suamiku Pulang Setelah Hilang Di Jepang
Kepergiannya menyisakan duka mendalam namun kami lega saat suamiku pulang setelah hilang di Jepang
Menikah muda tanpa rencana
Namaku Dewi Anjani asal Bogor. Aku adalah seorang dokter gigi yang menikah muda dengan kekasihku saat kuliah dulu. Pernikahan ini tak begitu lama karena setelah kelahiran buah hati kami, suamiku meninggal dunia karena asam lambung. Aku berstatus janda muda satu anak.
Aku tidak melayani pasien di Rumah Sakit pasca kematian suami. Aku membuka praktek dirumah agar bisa menjaga buah hatiku yang lucu. Selain buka praktek dirumah, aku juga berbisnis kost-kostan karena memang lokasi rumahku tak jauh dari kampus.
Kulewati hari-hariku dengan Dewa, putra semata wayangku tanpa suami. Memang rasanya tak lengkap tapi mau bagaimana lagi? Banyak temanku yang menyarankanku untuk menikah lagi. Mereka bilang aku masih muda dan cantik, seorang dokter gigi pula.
Luluh dengan perhatiannya
Bisnis kost yang aku jalani menjadi awal sebuah cerita. Adalah Aditya, mahasiswa yang kost disini. Adit ini sangat ramah dan lumayan tampan. Tapi bukan ketampanannya yang membuatku luluh. Adit ini sangat pandai menghibur dan mengajak bermain Dewa, anakku satu-satunya.
Dalam satu kesempatan aku ingin ajak Dewa main ke mall sekadar refreshing. Tapi Dewa ini seakan menolak dan ternyata maunya kalo Om Adit ikut. Akhirnya aku turuti kemauan Dewa agar Adit ikut serta ke mall.
Didalam mall itu kami makan bersama, bahkan Dewa maunya makan di suapi Om Adit. Lalu bermain ke wahana permainan pun maunya ditemani Adit. Aku melihat keakraban luar biasa seperti ada ikatan batin antara Dewa dan Adit. Bisa jadi orang lain yang melihat berpikir bahwa Adit adalah papanya.
Mau tidak mau aku pasrah
Keakraban Dewa dengan Adit secara natural membawaku ikut dekat. Tapi nanti bagaimana? Adit adalah mahasiswa yang ngekost ditempatku. Semakin hari aku tak pedulikan itu. Mulai bertumbuh benih cinta dihatiku untuk Adit.
Tibalah Adit wisuda artinya habis pula masa-masa ia harus tinggal di kost ini. Aku gak mau Adit ninggalin aku. Kuberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku ke Adit. Adit, will you marry me?
Ternyata Adit butuh waktu, sebab ia harus meneruskan pendidikan S2 nya dulu. Dalam kepasrahanku ini aku dan Adit menemui keluarga semuanya. Akhirnya kami menikah, namun Adit tetap meneruskan program S2 nya sampai selesai. Hal ini artinya aku harus ikut membiayai suami baruku dalam programnya.
Tugas luar negeri yang ngeri
Suatu hari menjelang akhir program studi suami, ada kabar yang kurang mengenakkan hati. Suamiku harus keluar negeri tepatnya di Jepang. Disana ia akan menyelesaikan programnya bersama para mahasiswa dan praktisi. Mau gak mau aku dan Dewa harus berpisah sementara waktu.
Keberangkatannya kami lepas dengan doa semoga semuanya lancar dan kembali dengan selamat sentosa. Dalam waktu seminggu berpisah semuanya tak ada masalah. Aku dan Dewa setiap hari video call dan bercanda. Hanya layar handphone inilah pelepas rindu kami.
Hal yang aku takutkan terjadi dimana suami mulai sulit dihubungi. Semua platform social medianya tertutup bahkan di blokir. Ya Allah ada apa ini? Aku yang gundah membuat Dewa jadi rewel terus. Sosok yang ia anggap papanya hilang entah kemana.
Memohon bantuan Puter Giling Sukma
Ayahku adalah orang yang paham dengan dunia spiritual. Dari beliaulah aku disarankan untuk melakukan doa-doa khusus. Salah satunya dengan ikhtiar Puter Giling Sukma. Aku gak paham seperti apa ikhtiar ini, akhirnya kuputuskan untuk mencari tahu di internet.
Ternyata ada banyak sekali jasa Puter Giling Sukma ini. Maharnya pun beragam dengan sarana yang bermacam-macam. Aku seleksi satu persatu dan akhirnya aku memilih menghubungi Mbah Mijan, karena jelas sering tampil di TV. Aku pikir pasti beliau menjaga reputasi sebagai Paranormal.
Atas bantuan Mbah Mijan secara jarak jauh aku diberi sarana Puter Giling Sukma dan tata caranya untuk berdoa. Selain itu aku diminta untuk terus sabar dan tawakal. Awalnya sempat ragu, bagaimana mungkin suami yang sudah lost contact bisa kembali?
Kesabaranku berbuah manis, tanpa menghubungiku sebelumnya tiba-tiba suamiku pulang dan berada didepan pintu. Yaa meski seperti terlihat linglung tapi aku sangat bersyukur. Suamiku telah kembali pulang setelah dinyatakan hilang di Jepang. Semoga tak lagi terulang dan kami bisa bersama seutuhnya.
Terima kasih Mbah Mijan untuk semua sarana dan arahannya.