Tangguh Dengan Pekerjaan Ngeri Diluar Negeri
Mengadu nasib sekaligus mengadu nyali membuat saya menjadi tangguh dengan pekerjaan ngeri diluar negeri
Pemuda desa bermimpi
Saya berasal dari desa terpencil didaerah Wonogiri yang jauh dari hingar bingar kota. Saya sejak muda memang sering bepergian ke kota sekadar menyaksikan kehidupan kota yang sibuk dan maju. Sampai suatu ketika saya bermimpi untuk bisa bekerja dikota. Berbeda dengan teman sebayaku yang lebih banyak menghabiskan waktu di sawah dan ladang.
Mimpi saya sederhana, bila usia saya nanti sudah diatas 30an tahun saya ingin memiliki warung atau toko didepan rumah saya. Biar kecil gak apa apa yang penting toko itu menjadi usaha saya yang ngerejekeni, kalo orang Jawa bilang. Saya perlu modal pastinya dan meminta modal kepada orang tua tidak mungkin saya lakukan.
Demi mencapai mimpi itu saya berniat bertekad bulat untuk berangkat keluar dari desa. Saya harus merantau ke kota, kalau perlu keluar negeri.
Menuju Korea setelah di Jakarta
Saya merantau ke Jakarta dan diterima bekerja sebagai tenaga Cleaning Servive. Itu juga bisa bergabung karena perusahaan sedang membutuhkan staf khusus untuk bagian Gondola. Saya yang tak tahu persis bagaimana pekerjaan diatas alat Gondola itu yaa mengiyakan saja saya bersedia.
Di Jakarta, lambat laun pekerjaan yang saya tekuni ini menjadikan saya sebagai ahlinya Operator Gondola. Saya memiliki sertifikasi khusus sebagai operator dan saya paham betul segala sesuatu dengan alat yang menggelantung diluar gedung pencakar langit ini.
Keahlian saya membuat boss kagum dan saya berkesempatan untuk berangkat keluar negeri dalam rangka pekerjaan yang sama. Negeri Gingseng itu tengah membutuhkan jasa dan tenaga saya untuk turut memberikan pelatihan khusus Operator Gondola. Maka berangkatlah saya keluar negeri seperti apa yang ada didalam impian saya.
Ada yang unik sebelum keberangkatan saya ini karena tiba-tiba atasan menyarankan untuk membawa bekal khusus. Apakah bekal khusus yang dimaksud atasan saya ini?
Bingung dan penasaran
Atasan saya yang memang sama-sama berasal dari Jawa ini tidak menjelaskan secara rinci dengan bekal khusus yang ia maksud. Ia hanya sampaikan itu sekilas, “Le, ojo lali lungo adoh kudu nggowo sangu sing bedo” (Dik, jangan lupa pergi jauh harus membawa bekal yang khusus/berbeda). Saya yaa bingung tapi karena ia menyampaikannya dengan serius akhirnya saya jadi penasaran.
Esoknya saya menanyakan kembali apa yang ia maksud itu. Dalam kesempatan jam istirahat makan siang, akhirnya kami bisa duduk bersama dan beliau menyampaikan bahwa bekal itu adalah sehelai Saputangan Karomah. Fungsinya untuk menjaga keselamatanmu selama di negeri orang. Agar lancar rejeki dan disayang banyak orang, selain juga untuk pegangan bilamana terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Merasa masih penasaran akhirnya beliau memberikan nomor layanan konsultasi paranormal Mbah Mijan. Saya baru diberi penjelasan setelah menanyakan detail ke nomor itu. Rupanya saputangan itu untuk sarana spiritual, pantesan saja atasan bilangnya bekal khusus.
Pulang dengan keberhasilan
Saya mengikuti semua saran yang diberikan dari atasan saya itu. Hingga keberangkatan saya ke Korea Selatan, beliau masih sempat menanyakan itu. Bagaimana bekal khususnya sudah siap? Saya jawab dengan yakin, sudah dan siap menemani saya selama diluar negeri.
Nyaris tak ada kendala berarti diluar negeri. Selama merantau jauh itu selain dari sisi salary dan benefit yang cukup besar, saya merasa lebih percaya diri. Kepercayaan diri ini penting karena mendukung karir dan target saya. Saat bertugas dan diluar tugas saya merasa ada inner power dari dalam tubuh saya.
Ada hal yang tak kalah menariknya, bahwa selama bertugas di negeri orang justru malah saya menemukan jodoh. Saya mengenal seorang TKI yang bekerja di rumah sakit sebagai perawat. Saya masih sendiri bertemu wanita asal Jawa Timur di Korea. Saling menyemangati dan sikap dewasa diantara kami akhirnya bertemu di pelaminan seusai kontrak kerja kami. Uniknya, kontrak kerja kami habis dihari dan tanggal yang sama.
