Waspada Psikomatis Akut Akibat Bisnis Bangkrut

Cerita TKW Bikin Melongo

Waspada Psikomatis Akut Akibat Bisnis Bangkrut

Semakin ketatnya persaingan bisnis menumbangkan satu persatu pengusaha dan semua dibuat untuk waspada Psikomatis Akut akibat bisnis bangkrut

 Kontak WA mbah mijan

Keadaan diluar kekuatan manusia

Bicara bisnis atau kerjasama tak luput dari sebuah pasal yang menyatakan tentang Force Majeure. Hal ini adalah sebuah kejadian diluar batas kemampuan manusia untuk menghentikan ataupun mengantisipasi. Biasanya yang termasuk dalam kondisi adalah bencana alam, peperangan, wabah penyakit dan kondisi lainnya yang berada diluar kekuatan manusia.

Seperti yang terjadi pada beberapa penyelenggaraan acara konser dan olah raga misalnya. Ketika terjadi gempa bumi dan banjir maka perhelatan itu akan gagal atau paling tidak ditunda. Begitu pula yang terjadi saat ini dimana hampir semua negara berada dalam ancaman wabah penyakit. Maka segala bentuk bisnis atau kerjasama akan terkena imbasnya secara signifikan.

Banyak perusahaan menutup sementara bisnisnya. Banyak pula diantarannya yang tetap beroperasi namun tidak dapat mencapai hasil yang diinginkan. Kondisi ini diperburuk dengan lambatnya penanganan sehingga wabah dari hari ke hari belum bisa dihentikan.

Pasrah ditengah pandemi wabah

Tak banyak yang dapat dilakukan oleh para pelaku bisnis selain bertahan dan pasrah ditengah pandemi wabah. Disamping itu persaingan semakin ketat. Membuat pengusaha memilih keputusan berat, yakni merumahkan para karyawan. Beberapa dari mereka melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena memang beban perusahaan sudah tidak mungkin bersedia menampung. Sementara itu negara dihadapkan pada gejolak perekonomian melemah dan tingkat kriminalitas yang meningkat tajam.

Percaya atau tidak? Tekanan pandemi wabah ini telah membuat sebagian pengusaha besar kehilangan nalar. Ada yang berpikir untuk bangkit nanti setelah wabah ini musnah. Namun ada juga yang berpikir menyerah kepada wabah hingga memutuskan untuk tidak menjadi pengusaha lagi.

Dilain sisi, gangguan psikologis terjadi baik pada si pengusaha sendiri maupun semua karyawannya. Hal ini memicu stres yang bisa mengakibatkan munculnya penyakit psikomatis secara tiba-tiba seperti gangguan maag, pernafasan, lemah jantung, kekhawatiran berlebihan hingga depresi akut.

Waspada Psikomatis Akut Akibat Bisnis Bangkrut

Berserah diri kepada Tuhan

Lalu apalagi yang bisa kita lakukan selain berserah diri kepada Tuhan? Momentum ini menjadikan kita semua menjadi lebih dekat kepada Sang Khalik. Sebab bila tidak maka kehidupan kita akan terus terbalik. Bukannya bangkit dari kondisi tertekan malahan semakin tenggelam dalam kondisi psikologis yang mencekam.

Sebagai makhluk Tuhan kita memiliki tata cara untuk mempertahankan diri dalam situasi apapun. Bila hujan sedialah payung, bila dingin gunakan jaket dan sebagainya. Saat ini kekuatan psikologis manusia setiap hari mendapat teror dari pemberitaan media tak bertanggung jawab. Pengaruhnya tentu sangat berbahaya sebab ketakutan yang menjadi kepanikan bisa menjadi penyebab utama rusaknya psikologis.

Ada banyak tata cara berdoa disetiap ragam agama dan keyakinan. Ujung doa hanyalah kepada Tuhan sebagai pemilik hidup dan mati kita. Bisa jadi inilah saatnya kita untuk membersihkan aura diri, mungkin selama ini kita lupa dengan cara bersyukur dan berserah diri. Pendahulu kita mengajarkan tentang Ruqyah atau Ruwatan, yakni tindakan membersihkan diri untuk membuang berbagai kesialan. Juga untuk mendatangkan keberuntungan.

Waspada, awas terhadap apapun yang ada

Biasanya seseorang akan merasakan kesedihan mendalam secara tidak disadari bila tak seimbang dalam menjaga jasmani dan rohani. Untuk itulah kita tetap berpegang teguh pada agama dan keyakinan kita agar senantiasa Tuhan beserta kita semua.

Saudaraku, tetaplah waspada dalam menjaga diri dan keluarga dari kondisi yang terus menekan psikologis kita. Sebab hanya dengan waspada dan berserah diri inilah kita bisa bangkit untuk membuka lembaran baru lebih indah esok setelah wabah ini musnah.

Kontak WA mbah mijan

Konsultasi Dengan Mbah Mijan