Cantik Tiada Tara Susuk Mutiara
Saya membuat keputusan terpenting dalam karir demi untuk membuktikan bahwa sayalah cantik tiada tara susuk mutiara
Pemalu dan sensitif
Nama saya Dara, saya berasal dari Semarang dan saat ini saya tinggal di Surabaya. Saya menghabiskan masa kecil saya di Semarang dan Ungaran. Pindah ke Surabaya karena alasan kuliah dan akhirnya malah menetap hingga sekarang. Saya bekerja disebuah perusahaan energi yang berbasis disini dengan posisi sebagai sekretaris pribadi.
Masa kecil hingga remaja saya dikenal sebagai pribadi yang pemalu. Apalagi jika diajak berkenalan dengan cowok terus cowoknya keren pasti saya langsung menunduk. Saya juga dikenal sebagai tipe sensitif dimana jika saya mendapati sebuah masalah kecil saja maka saya akan lama sekali berdiam diri.
Rupanya karakter ini cukup mengganggu ketika saya sudah harus berstatus mahasiswi. Saya mengambil jurusan Administrasi Perkantoran dan langsung saja diterima. Selama menjalani masa pendidikan ini saya menemui banyak kendala sebab rasa percaya diri saya yang rendah.
Ingin merubah diri
Oleh seorang dosen saya mendapatkan solusi untuk merubah semua kekurangan dalam diri saya ini. Mulai dari saya belajar meditasi hingga saya mengikuti berbagai seminar tentang kepribadian. Rupanya cara ini cukup membantu meski belum mencapai 100%.
Tingkat rasa percaya diri masih terbilang labil bila dibandingkan dengan teman-teman saya. Sampai pernah suatu ketika saya diminta oleh teman kost untuk berbicara layaknya presenter berita dengan cermin didepan wajah. Semua demi bisa tampil lebih percaya diri.
Saya juga mulai mengubah pola pikir dan pola pergaulan agar benar-benar saya tidak memiliki sifat sensitif dan pemalu yang berlebihan. Sampai tibalah saat saya harus selesai kuliah dan ini menandai sebuah waktu dimana saya harus totalitas dalam memasuki dunia karir sebagai sekrektaris.
Bersaing dalam karir
Perusahaan tempat saya bekerja memiliki 4 buah anak perusahaan dimana masing-masing dipimpin oleh seorang atau dua orang direksi. Setiap direksi didampingi oleh seorang sekretaris yang dipilih melalui seleksi yang ketat. Baik itu seleksi secara test tertulis dan psikotest. Saya bisa melewatinya semua test itu dengan sangat lancar.
Dunia kerja yang sesungguhnya adalah persaingan. Bersaing ketat untuk mendapatkan hasil terbaik sehingga perusahaan akan memberikan yang terbaik pula. Tak pernah terpikir olehku jika aku masih menjadi orang yang sensitif. Apalagi aura percaya diriku yang kalau sudah tenggelam lama naiknya.
Adalah susuk energi yang saya baca dari sebuah artikel metafisika, merupakan susuk yang aman dengan media tanpa jarum. Susuk ini menjadikan penggunanya menjadi mempesona dan rasa percaya diri yang lebih dari cukup untuk mempengaruhi banyak orang. Pilihan saya jatuh kepada Mbah Mijan, pakar susuk yang tinggal di Tangerang. Saya tak perlu repot kesana karena bisa dikirimkan via paket. Lewat tata cara yang saya jalankan, susuk energi ini nyata mempengaruhi kinerjaku menjadi lebih baik.
Wanita muda sukses
Setahun lebih berlalu, saya tak hanya stay di Surabaya saja. Direksi yang saya dampingi adalah seorang muda yang bertanggung jawab pada pengembangan ekspansi perusahaan. Jadi beliau lebih sering melakukan lawatan ke Jakarta, Papua serta beberapa kota di Kalimantan. Nah kesempatan untuk bisa ketemu langsung dengan Mbah Mijan saya dapat saat saya tugas ke Jakarta.
Berkonsultasi langsung dan mendapatkan pencerahan bahwa masa depan perusahaan akan sangat bagus, maka saya memutuskan untuk memilih susuk mutiara agar bisa dipasangkan ke tubuh saya. Ini adalah susuk terbaik racikan Mbah Mijan. Saya percaya bahwa kedepannya saya akan lebih mumpuni dan menjadikan pekerjaan ini sebagai tempat saya untuk mencapai keberhasilan dunia akhirat.
Daya dan kekuatan susuk ini sangat mendukung popularitas saya di perusahaan dan tentunya direksi menjadi lebih sayang serta memperlakukan saya sangat istimewa. Dengan tetap smart dalam membawa diri dan pergaulan, saya dedikasikan kemampuan maksimal saya untuk kemajuan perusahaan. Disini saya sudah mendapatkan lebih daripada apa yang pernah saya harapkan. Bahwa kekuatan batiniah itu ternyata dominan mendukung kemampuan lahiriah.