Hidup Makin Berkelas Karena Susuk Emas
Duka kehidupan yang dahulu sudah terkubur dalam-dalam dan saat ini aku menikmati hidup makin berkelas karena Susuk Emas
Biduan pelosok desa
Assalamualaikum, sebelumnya Wiwik akan memperkenalkan diri dahulu. Aku adalah wanita yang dilahirkan dan dibesarkan di pelosok desa. Namanya juga pelosok desa tentu saja semua serba dalam keterbatasan. Kehidupan sehari-hari saya adalah sebagai seniwati tari dan menyanyi. Tentunya aku tak semahal tarifnya dengan mereka yang bisa tampil menari dan menyanyi di kota.
Aku biasa tampil dari panggung hajatan hingga acara yang biasa digelar di kantor kelurahan atau kecamatan. Tidak lebih dari itu. Aku bersuamikan pemain gendang dan kerap menemani semua aksi panggungku. Tak hanya itu, pria inilah yang selalu menjemput dan mengantarku pulang hingga akhirnya kami menikah.
Pernikahan kami di anugerahi satu orang putri tapi kami sama sekali tak bahagia. Suami seringkali ketahuan selingkuh dengan beberapa biduan dan parahnya lagi adalah dengan seorang wanita yang jauh lebih tua.
Hijrah ke kota
Rasanya aku sudah tidak bisa lagi menahan semua sakit hati ini dan akhirnya aku memilih untuk pisah. Hidup sebagai janda muda dan seorang biduan itu berat sekali. Demi bisa menyambung hidup lebih baik dan terjauh dari trauma hati maka akupun memilih merantau.
Hijrah ke Jakarta, itulah pilihanku satu-satunya. Aku akan memulai hidup yang lebih baik sementara putri semata wayang aku titipkan kepada ibu. Tega tak tega aku harus memulai semuanya dari sini. Tinggal menumpang dirumah saudara di perantauan itu tentu saja tidak menyenangkan. Terlebih aku tak memiliki pekerjaan tetap seperti orang kantoran.
Pergaulanku pun harus banyak kepada para pelaku dan pekerja seni. Alhamdulillah satu persatu job mulai mendatangi meski dengan bayaran yang tak harus tinggi karena jam terbangku yang masih terbatas sebagai pendatang baru disini. Paling tidak kesempatan sudah terbuka lebar disini.
Temukan belahan jiwa
Dalam kondisi trauma hati dan menjadi ibu sekaligus ayah untuk anakku, membuatku lebih bersemangat dalam membuktikan diri bahwa nanti aku akan menjadi orang berhasil. Keyakinan itu bersambut ketika pimpinan grup seniman seniwati mengajakku untuk bergabung. Dari beliau pulalah saya disarankan untuk menggunakan susuk. Kalau yang tepatnya itu namanya Susuk Emas.
Tidak kagetlah dengan saran ini, bila saya pertimbangkan benar juga sarannya. Akhirnya akupun menggunakan Susuk Emas meski kala itu maharnya sempat diberi pinjam oleh beliau. Lembaran baru setelah menggunakan susuk inipun dimulai dan betapa banyaknya kejutan terjadi.
Diantara kejutan yang terjadi itu adalah aku menemukan seseorang yang berstatus duda. Pria ini sangat sederhana dan ia mampu menutupi luka hati yang masih terasa traumanya. Ia menunjukkan kepadaku arti sebuah komitmen dan perhatian yang sesungguhnya. Kami pun menikah.
Berkelimpahan bahagia
Sungguh ini diluar perkiraan saya. Suami tercinta adalah seorang pengusaha dan ahli keuangan yang banyak terlibat dalam beberapa urusan audit dibanyak tempat. Seketika aku hanya bisa terdiam. Suamiku yang sederhana ini ternyata tinggal dirumah yang mewah dengan segala isinya. Tak hanya itu saja, mobil pribadi dan kedekatannya dengan para asisten dirumahnya membuatku yakin bahwa suamiku memang luar biasa.
Kejutan belum berakhir, akupun mendapat jalan untuk membuka usaha yang saat itu bergerak dalam bidang perawatan kecantikan. Sungguh aku sangat bahagia dan saat ini kebahagiaanku lengkap ketika suami meminta ibu dan putriku untuk tinggal bersama dirumah mewah yang besar ini.
Kehidupanku yang berkelimpahan bahagia ini tak lepas dari Susuk Emas yang pernah disampaikan Mbah Mijan bahwa hal yang pernah menjadi deritaku akan berbalik menjadi bahagia ketika aku bisa ikhlas. Itulah, Allah maha mendengar lagi mengetahui semua keluh kesah. Susuk emas ini tak lebih dari sebuah sarana namun dengan menggunakannya aku membuktikan bahwa kekuatan metafisika itu nyata adanya.