Karir Mulus Tanpa Tersandung Kasus
Sebagai petinggi perusahaan milik negara saya harus terus bisa menjaga karir mulus tanpa tersandung kasus
Pendiri usaha kecil saat usia remaja
Saya terlahir dari keluarga yang boleh dibilang berpendidikan rendah. Kedua orang tua saya pedagang sayur mayur dipasar. Mereka juga berdagang dirumah sepulang dari pasar. Sehingga saya dan kedua kakak saya terbiasa dengan pekerjaan membantu beliau berdagang mulai dari menjelang pagi hingga siang hari.
Saya bersekolah tak jauh dari rumah sehingga sangat memungkinkan saya untuk sekolah sambil berdagang makanan ringan yang biasa dibeli oleh teman-teman saya. Begitulah sekilas masa kecil saya yang sudah getol dalam berniaga. Selain bisa mendapat uang saku dari hasil keringat sendiri rupanya berdagang menjadi passion dalam hidup saya.
Saya meninggalkan desa ketika mendapat beasiswa untuk kuliah di Yogyakarta. Selama masa kuliah kebiasaan berdagang ini tak bisa lepas dari jiwa saya. Maka yang terjadi adalah saya kuliah sambil berdagang disalah satu pusat perbelanjaan disudut kota Yogyakarta.
Lulus dengan predikat Cumlaude
Presasi gemilang saya dapatkan ketika menyelesaikan kuliah dimana berpredikat sebagai lulusan terbaik alias Cumlaude. Membanggakan keluarga tentunya namun yang lebih utama adalah saya bisa apa setelah lulus dengan predikat ini? Harus kembali ke desa atau saya berniaga dengan skala lebih besar?
Usia delapan belas tahun, atau saat saya memasuki bangku kuliah ini adalah cikal bakal usaha kecil yang saya dirikan. Counter mini yang berjualan kue kering adalah bukti bahwa saya mampu mendirikan usaha. Saya berpikir untuk meneruskannya tentu dengan skala lebih besar.
Berbekal disiplin ilmu dan pengalaman yang saya miliki akhirnya saya tak hanya mendirikan satu unit usaha saja. Tanpa terasa cukup banyak juga sektor usaha yang saya dirikan dan beberapa berkongsi dengan sahabat saya dari kampus ini. Mulai dari usaha makanan dan minuman, retail sampai layanan dokumen terpadu. Semua berjalan relatif lancar tanpa kendala berarti.
Puncak pencapaian karir
Saya memulai debut secara nasional sebagai salah satu karyawan dengan jabatan penting disalah satu perusahaan milik negara. Posisi penting itu saya jabat ketika saya menyelesaikan pendidikan Strata 2 atau Master. Sebagaimana pesan kedua orang tua, semakin tinggi maka angin akan bertiup lebih kencang.
Inilah yang terjadi sebenarnya dimana fakta yang saya alami adalah saling sikut menyikut bahkan jegal menjegal. Haus akan jabatan tinggi merupakan awal persaingan. Tak jarang pada hari-hari tertentu badan saya seperti menjadi berat, kepala pusing luar biasa dan kaki terasa kebas. Saya kira ini sakit biasa tapi diagnosa dokter menyatakan saya sehat baik-baik saja.
Merasa telah terjadi persaingan tidak sehat inilah saya berniat pulang untuk meminta pegangan kepada sesepuh di desa saya. Namun sayang beliau keburu wafat dan akhirnya atas saran orang tua saya pun mengambil langkah untuk meminta bantuan praktisi metafisika.
Bukti keampuhan Joyo Kawijayan
Saya adalah orang yang percaya energi semesta termasuk juga budaya leluhur nusantara. Saya percaya bahwa para pejabat tinggi termasuk para publik figur tentu mereka menggunakan sarana untuk menjaga reputasi dan kewibawaannya. Pilihan saya jatuh kepada Mbah Mijan yang memang berasal dari desa tak jauh dari tempat asal saya.
Keyakinan dan kesungguhan yang saya miliki dibarengi dengan ikhtiar yang benar dengan sarana susuk ini membuktikan bahwa saya adalah orang yang tak tembus difitnah. Beberapa pesaing mengakui pamor saya meski mereka juga menggunakan sarana bermacam-macam.
Sorotan media yang mengungkap kasus demi kasus yang terjadi pun tak membuat saya takut, karena saya telah bekera dengan benar. Begitupun ketika terjadi serangan dalam persaingan secara tak kasat mata, saya dan keluarga terlindung dengan baik sehingga secara fisik dan mental saya selalu maksimal. Bukti keampuhannya adalah hasil kerja yang saya persembahkan selalu memuaskan.