Pacaran Bubar Gak Perlu Ambyar
Lelaki sejati pantang sedih hati makanya jangan gusar meskipun pernah pacaran bubar gak perlu ambyar
Gak ganteng dan gak tajir
Aku ini lelaki biasa saja, gak ganteng apalagi tajir. Tapi untuk urusan asmara aku terbilang beruntung daripada beberapa temanku lainnya. Punya pacar cantik molek idola sekaligus kembang kampus. Ketika puluhan cowok mencoba mendekatinya berakhir mampus, hanya akulah yang diterima dengan mulus. Bahkan tanpa fulus.
Panggil saja aku Gugun dan perempuan cantik yang menjadi pacarku ini bernama Mutiara. Seperti namanya, kecantikannya jangan ditanya lagi. Memiliki darah keturunan campuran Bugis Sunda membuat Tiara memanglah sempurna.
Banyak cowok yang lebih ganteng dan lebih kaya dari aku, toh semuanya gagal total mendekatinya. Kalian pasti penasaran denganku, kenapa Tiara ini bisa luluh tergila-gila kepadaku? Satu hal yang harus aku tunjukkan kepadanya adalah perhatian dan kesabaranku. Maklum saja namanya juga perempuan, maunya di sanjung puji di rayu hati dibuai nyaman kapanpun itu.
Awal perjuangan sarat tantangan
Tiara tak mudah ditakhlukkan, bukan perempuan cantik luar dalam kalau sangat mudah diluluhkan. Butuh perjuangan dan tantangan karena urusan hati itu tak mudah kawan. Pengorbanan adalah bagian dari bukti perasaan dan anti berjanji adalah prinsipku dalam berjuang mendapatkannya.
Tipikal pribadiku memang mudah jatuh hati, sering kandas dimasa lalu mengajariku harus bagaimana memperlakukan seorang perempuan. Tak ingin kandas terulang jadi aku teguhkan perjuanganku ini bisa tembus hingga ke pelaminan.
Sebagai mahasiswa yang mengambil Master dan masih jomblo itu buatku sendiri gak nyaman. Sosok perempuan aku butuhkan sebagai semangat menyelesaikan pendidikan. Anda tahu kenapa? Sebab usiaku terus berjalan dan bila tak seimbang urusan belajar dan pacar maka bisa jadi aku melapuk usia dengan asmara hampa. Kecuali masih di usia belia yang memang masih panjang langkah untuk berstatus menikah.
Wisuda kelar pacaran bubar
Nyaris saja terulang masa kelam jaman kuliah dimana tiap pacaran selalu bubar. Selesai pendidikanku sebagai Magister Keuangan pun diwarnai hal serupa. Yaa wisuda kelar Tiara ngajak bubar. Ini pasti ada yang tidak beres dan gak bisa dibiarkan begitu saja. Aku sangat paham Tiara yang selama lebih dari setahun tak luput dari perhatianku.
Sulitnya akses komunikasi membuatku cukup stres. Makin gak beres jadinya apalagi saat-saat terakhir Tiara bilang akan pindah keluar kota. Ini yang membuat isi pikiranku turut tersita. Buat apa punya gelar tinggi kalau urusan asmaranya ompong tanpa gigi.
Tak patah arang mencari Tiara yang sudah jadi pelabuhan terakhir hatiku. Kemanapun ia pergi akan aku cari, dimanapun ia sembunyi bakal aku selidiki. Dengan segala kekuranganku ini aku harus berjuang untuk kesekian kalinya. Mundur langkah sama halnya bunuh hati, maju langkah berarti aku harus ekstra hati-hati. Ketidakberesan Tiara ini tentu tak terjadi secara logika. Ada hal lain yang mempengaruhi jiwa dan hatinya.
Anti patah hati
Dua bulan waktu dan pikiran habis tersita tanpa harapan membuatku harus sedikit banyak menurunkan logis. Ini mesti menempuh jalur magis. Keyakinanku ini sangat beralasan karena Tiara yang setiap hari selalu ingatkan pentingnya komunikasi tiba-tiba pergi tanpa jejak.
Butuh dukungan dari seseorang yang mumpuni dibidangnya, aku memutuskan untuk melibatkan Mbah Mijan dalam urusan ini. Benar saja, obrolanku dengan praktisi metafisika yang satu ini mengarah pada pengaruh non logika yang menyerang psikologis Tiara.
Ikhtiarpun diambil sebagai jalan memulihkan semua kondisi yang tak beres ini. Amalan Sekar Kinasih Damar Wulan yang secara utuh dilakukan dengan pola pikir anti patah hati. Mengamalkan dengan benar dan sabar menjadikanku makin yakin bahwa hatiku dan Tiara gak bakal bisa ambyar. Berkat pola pikir dan keyakinan yang kuat inilah Allah mengembalikan Tiara kepadaku dan akhirnya kami gak mau menunggu lama untuk meresmikan hubungan ini.
Ingat bahwa urusan hati itu bisa berubah dalam hitungan detik, jadi teguhkan dengan berpikir positif dan amalan doa yang aktif.
</span