Sarana Jitu Membuat Para Pria Mati Kutu
Dahulu aku bukan apa-apa sampai suatu ketika tiba waktunya kumenemukan sarana jitu membuat para pria mati kutu
Langganan patah hati
Hai kenalkan aku Tira dan saat ini usiaku 27 tahun. Setua itu pula aku gak pernah lama kalo pacaran sama cowok. Malahan aku pernah ngalamin pacaran cuma 4 hari. Minggunya jadian trus Kamisnya bubaran. Perasaan aku juga gak jelek-jelek amat kalo dibandingkan dengan teman-temanku. Toh nyatanya urusan cowok aku selalu apes aja yang ada.
Mulai pengen serius sama cowok sejak kelas 3 SMU. Jadian sama teman sekelas yang paling pendiam. Saat itu jadiannya sudah tinggal menunggu kelulusan. Kemudian pas lulusan tiba, selesai sudah pacarannya lantaran cowokku nerusin kuliah di Malang.
Singkat kata setiap aku mau jadian sama cowok tuh yang ada malah trauma. Paling ujung-ujungnya ditinggal, dimainkan saja hatiku ini. Kalo gak yaa paling diselingkuhi terus diputus tanpa sebab. Aku memang langganan sakit hati, saking seringnya patah hati dikecewakan cowok.
Merantau merubah nasib
Waktu usiaku menginjak 20 tahun dan masih begitu-begitu saja akhirnya aku putuskan untuk meninggalkan kota asalku di Purwokerto. Merantau menjadi pilihan terbaik demi merubah nasib. Berbekal ijazah SMU aku mencoba peruntungan di ibukota. Bekerja apa saja asal bisa mengubah keadaanku ini.
Hidup mandiri di perantauan dengan segala suka dukanya sudah kujalani semuanya. Dalam 2 tahun pertama memang aku bekerja sebagai SPG sebuah produk kecantikan. Sampai akhirnya karena kebutuhan hidup, aku memilih jalan yang lain. Yaa aku bekerja ditempat karaoke dan massage.
Aku tergiur dengan teman kost persis depan kamarku. Sepertinya kehidupannya lebih mapan begitu, tabungannya juga banyak. Tapi dia sering bilang bahwa ini tuh terpaksa, paling kalo sudah umur 30an tahun juga sudah gak kerja begini lagi. Aku menangkap peluang itu mumpung usiaku masih jauh dari 30 tahun. Alhasil, jadilah aku pemandu karaoke dan therapis massage. Banyak bule-bule ditempat kerja itu, asik pokoknya.
Bersaing sengit demi duit
Haduh namanya juga pekerja malam, tubuh seksi wajah cantik dandan menor saja kok yaa belum cukup meraup banyak duit. Persaingannya ketat dan sengit, berebut tamu dan dapatkan uang tips besar ternyata lumayan sulit. Sepintas kadang pengen jadi SPG lagi, tapi aku sudah kecemplung di dunia seperti ini.
Usiaku yang lebih muda masih kurang bisa menakhlukkan mereka para pria yang menjadi langganan disini. Jujur, banyak lho orang dari Jepang, Korea sampai bule-bule pada singgah disini. Jadi mereka itu uangnya pasti buanyak tapi kok belum ada yang royal denganku ini.
Diam-diam sambil aku mengamati para senior yang dengan mudahnya merayu terus dapat duit segepok itu. Bagaimana itu bisa terjadi yaa? Perasaan juga masih seksi tubuhku, wajahku masih unyu dan jelas aku lebih memikat. Itu menurut pikiranku yaa seperti itu.
Menabung untuk sarana jitu
Dari obrolan sana sini, akhirnya aku tahu yang mereka gunakan untuk menyedot perhatian para tamu. Ternyata ohh ternyata itu yak rahasia mereka bisa menjadi pusat perhatian. Aku pun mencari tahu dan alamak, rupanya aku harus menabung untuk bisa menggunakan sarana itu.
Sarana yang aku maksud disini adalah susuk. Susuk untuk menakhlukkan para pria sekaligus berfungsi sebagai susuk pengeretan. Hanya saja karena mahar yang lumayan besar buatku jadinya mau gak mau aku kudu bisa nabung dulu. Udah diniatkan saja, nanti kalo sudah tiba waktunya aku pasti memiliki dan menggunakan sarana jitu itu.
Tibalah juga waktunya aku merasa lebih percaya diri dengan susuk dari Mbah Mijan ini. Penampilanku lebih luwes, lebih agresif namun tetap menyita perhatian banyak orang. Malahan orang pertama yang bilang aku berbeda itu manger-ku. Merasa ada yang berubah jadi lebih oke, aku tambah percaya diri sepanjang malamku. Sekarang kondisi berbalik, akulah pusat perhatian dan para pria itu mati kutu ketika harus dekat terkena auraku. Yakin mau menghindar? Yang ada pria itu berlomba mengejarku kapan saja.