Menjadi Sosok Berpengaruh Dengan Susuk Ampuh

Cerita TKW Bikin Melongo

Menjadi Sosok Berpengaruh Dengan Susuk Ampuh

Sebagai seorang figur pemimpin yang berkualitas saya memilih untuk selalu bisa menjadi sosok berpengaruh dengan susuk ampuh

Kontak WA mbah mijan

Perusahaan turun temurun

Saya adalah bungsu dari tiga bersaudara. Kedua kakak saya adalah perempuan dan memilih profesi sebagai pramugari. Oleh kedua orang tua saya, mereka direstui sebagaimana itu menjadi cita-citanya sejak kecil. Sementara itu saya diarahkan untuk menuruni profesi beliau yakni berbisnis kuliner.

Singkat cerita, perusahaan ini sudah turun temurun dan sampai tiba waktunya saya menjadi orang yang menuruni usaha ini sebagai generasi ketiga. Demi melestarikan usaha para pendahulu saya, maka saya mau tidak mau harus siap lahir dan batin.

Dukungan penuh dari orang tua ditunjukkan dengan cara saya diarahkan untuk menekuni pendidikan bidang tata boga. Selain itu saya juga mengenyam pendidikan dan pelatihan kuliner diberbagai tempat. Sampai tiba saat yang ditentukan, kedua orang tua saya pun pensiun tepat pada waktunya.

Pewaris usaha orang tua

Memulai usaha yang notabene adalah usaha warisan tentu akan menemui berbagai kendala. Secara nama besar tentu tak diragukan lagi. Menjadi tantangan tersendiri bagi pewaris usaha orang tua dimana menjaga kualitas produk dan bisnis adalah hal mutlak adanya.

Sedikit banyak persaingan dari sesama pebisnis kuliner ketat dirasa. Berbagai strategi pemasaran dan promosi tak luput dari perhatian saya. Termasuk didalamnya saya merekrut para ahli dalam bidang produk dan pengembangan sumber daya manusia.

Pada intinya, apa yang terjadi pada bisnis ini berbeda masa antara saya dan orang tua saya. Saya mengalami sebuah masa dimana persaingan baik media maupun titik lokasi kompetitor yang tak dapat di elakkan lagi. Saya harus mengikuti perkembangan kondisi dari waktu ke waktu.

Menjadi Sosok Berpengaruh Dengan Susuk Ampuh

Tuntutan jabatan

Usia dan jiwa muda yang masih menyelimuti karakter saya rupanya berpengaruh terhadap jabatan saya sebagai pemilik usaha ini. Penampilan dan gaya berkomunikasi saya yang masih dianggap bak bocah belia harus perlahan diubah menjadi sosok seorang bapak yang bijak.

Saya belajar kepemimpinan dari pelatihan yang saya ikuti. Tak terkecuali meneladani orang tua sebagai bentuk duplikasi dalam memimpin laju perusahaan ini. Sampai pada suatu ketika ada saudara menyarankan saya untuk menggunakan sarana susuk sebagai penguat posisi saya.

Menurut mereka itu baik, alasannya untuk memunculkan kharisma dan kewibawaan saya dalam memimpin banyak orang diperusahaan ini. Perlu waktu bagi saya untuk memikirkan langkah yang akan saya tempuh ini. Bagaimanapun juga itu adalah hal baru dan belum pernah sama sekali saya alami. Antara ragu dan sungkan berkecamuk dalam hati dan pikiran saya kala itu. Tapi karena dorongan dari keluarga juga cukup kuat sehingga saya akhirnya memutuskan untuk menggunakan sarana susuk. Hanya saja saya ingin tenang terlebih dahulu.

Memilih praktisi yang tepat

Suatu malam saya menonton sebuah tayangan di Youtube tentang keberadaan susuk yang menjadi budaya para leluhur nusantara. Rupanya para pemimpin-pemimpin dimasa lalu juga menggunakan sarana susuk untuk menaikkan kharisma diri. Ketertarikan saya berlanjut pada pencarian praktisi.

Saya memilih praktisi yang paling tepat untuk hajat ini. Susuk Mutiara saya pilih dari sekian banyak susuk yang disediakan dilayanan konsultasi Mbah Mijan. Dalam kesempatan yang sama, asisten pribadi saya sekaligus orang yang saya percaya dalam hal public relation pun tertarik. Ia memohon izin kepada saya untuk menggunakan sarana Susuk Emas.

Kami berdua merasa memiliki tanggung jawab dan masa depan usaha ini berada dipundak kami. Kemampuan dalam hal keahlian bisnis kuliner makin menguat manakala disertai upaya metafisika dengan sarana susuk ini. Harapan saya dan kami semuanya adalah perusahaan ini dapat kami bawa menuju pada kesejahteraan semua karyawan dan tentunya kelestarian usaha ini dari masa ke masa.

Kontak WA mbah mijan 

 

Konsultasi Dengan Mbah Mijan